***
"Apa yang terjadi Joon?"
Seisi ruangan menegang ketika melihat sosok pria bertubuh dempal yang selalu terlihat tenang, tiba-tiba datang dengan wajah yang sudah dipenuhi keringat. Kentara sekali bahwa ia terburu-buru sebab jas nya pun belum terpakai. Ia menggunakan kemeja berwarna biru muda dengan setengah bagiannya yang menjuntai tak teratur.
"Tenang dulu kak. Kak Namjoon bisa duduk dulu biar Kookie ambilkan minum."
Jungkook bangkit dari duduknya, menuju arah penyimpanan gelas dan memenuhinya dengan air untuk ia sajikan pada sahabat suaminya. Namun baru setengah jalan air mengalir pada gelas bening itu, Namjoon kembali berbicara.
"Taehyung meninggal."
"Apa?" Seru Seokjin yang seketika menegang.
Pyarrrr....
Suara gelas terjatuh dari tangan mungil Jungkook yang bergetar hebat. Pupil matanya membulat dan nafasnya memburu. Seokjin yang menyaksikan hal tersebut, beringsut menghampiri Jungkook dan menuntunnya untuk kembali duduk ke tempat semula.
Jungkook hendak mengeluarkan sepatah kata namun bibirnya hanya bergerak tanpa suara. Ia hanya mampu mengeluarkan air mata tanpa bisa bertanya apa penyebab sahabat barunya itu meninggal dunia.
"Coba jelaskan pelan-pelan! Apa yang sebenarnya terjadi Joon?"
"Aku tidak tau pastinya. Tapi menurut berita yang beredar, dia meninggal karena dibunuh Jin. Saat ini polisi sedang menyelidiki kasusnya."
Lagi - Jungkook hanya bisa bungkam. Ia peluk erat tubuh suaminya sambil terisak. Hatinya pilu, sakit dan entahlah. Banyak perasaan yang tak dapat Jungkook ungkapkan saat ini.
"Mas... Je- an.." Hanya itu.
Hanya itu yang dapat Jungkook katakan ketika ia mendapat balasan berupa pelukan erat dari sang suami. Seokjin pun seakan dapat mengerti apa maksud dari Jungkook. Ia membantu Jungkook untuk berdiri dan membawanya menemui Jean yang saat itu tengah tertidur pulas.
Dalam ruangan yang tak begitu luas, ada tempat tidur kecil dan lemari berisi pakaian serta rak yang dilengkapi dengan hiasan kosmetik yang memiliki merk ternama seperti milik Jungkook. Suhu udara ruangan terasa pas menyapa indra perasa Jungkook. Ditambah lampu-lampu tidur yang terpancar dari benda-benda unik berbentuk kelinci dan alpaca, membuat suasana kamar tersebut terasa hangat. Namun Jungkook semakin terisak saat ia mulai merebahkan dirinya disamping si kecil yang mulai saat ini hidup sebatang kara. Jungkook peluk erat tubuh Jean sembari membisikkan kalimat-kalimat penenang yang jika saja bocah cilik itu mendengarnya, mungkin ia tak akan paham dengan maksud perkataan Jungkook.
Sementara itu, Seokjin hanya mampu memberikan ruang agar Jungkook sedikit lebih tenang. Ia kembali ke ruangan utama untuk menanyakan lebih jelas lagi perihal kematian Taehyung.
"Kamu dapat kabar seperti ini dari mana Joon? Apa berita ini benar?"
"Benar Jin. Maaf sebelumnya, tapi sesuai janjiku sejak awal bahwa aku akan mencari tau kebenaran tentang Jean, untukmu. Lalu aku mulai menyewa beberapa orang untuk mengikuti kemanapun Taehyung pergi. Sekalipun saat ini kita sedang menunggu hasil tes yang sebenarnya, tapi aku masih tak berhenti mencoba mengulik kehidupan Taehyung untuk mencari informasi tambahan soal Jean."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cutie Husband ✔️
JugendliteraturKisah cinta klasik dua insan yang terjalin karena perjodohan. Jungkook, seorang laki-laki periang yang masih duduk di bangku sekolah, dipaksa untuk menerima perjodohan 'konyol' yang dibuat oleh sang kakek bersama sahabatnya. Menikah muda tentu bukan...