Hari ini, hoseok masih masuk seperti biasa.
Beda nya, hari ini hoseok hanya melewati yoongi tanpa menyapa atau menjawab sapaan yoongi sama sekali.
Yoongi yang melihat itu jujur saja hancur sekali hatinya, hoseok yang biasanya mencerahkan harinya setiap pagi dengan senyuman nya, sekarang hilang.
Yoongi hanya menatap punggung hoseok yang semakin jauh, dengan tangan yang terkepal menahan tangis nya.
"Maafin aku, Seok." Batin yoongi masih menatap punggung hoseok yang sudah mulai tidak terlihat.
Saat punggung yang ditatap sudah menghilang, yoongi membalikkan tubuhnya dan berjalan ke ruangan nya.
Saat jam makan siang, yoongi masuk ke dalam ruangan hoseok yang, mencoba untuk mengajak hoseok makan siang seperti biasa.
Saat yoongi melihat kearah meja hoseok, disana menampakkan hoseok yang membenamkan kepala ditangannya, iya, dia tidur.
Yoongi tersenyum, lalu menghampiri hoseok, ia mengelus rambut hoseok lembut.
"Aku belum lihat senyummu hari ini, seok." batin yoongi
"Kalo aku bilang, aku ga kangen senyummu, ga kangen kamu, itu tandanya aku mengucapkan kebohongan yang sangat besar, seok, aku kangen, kangen banget sama kamu"
"Tapi disisi lain juga aku salah, aku bingung harus ngapain, seok, aku malu sama kamu, maafin aku ya."
Yoongi menghentikan elusan nya di rambut hoseok, lalu ia membangunkan hoseok dengan lembut, menggerakkan pundak hoseok perlahan.
"Seok, bangun, kamu masih dikantor." Ucap yoongi, nada bicaranya lembut, lembut sekali.
Hoseok terbangun dari tidurnya dengan mata yang melek dengan sekaligus karena terkejut dengan ucapan yoongi.
"Eh, maaf maaf, aku ketiduran." Ucap hoseok, yoongi hanya tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
Saat hoseok menoleh kesamping, ekspresi ramahnya seketika memudar dan berubah menjadi ekspresi datar.
"Maaf, pak yoon, saya ketiduran." Ucap hoseok.
"Gapapa, seok, kamu udah makan?" Tanya yoongi, memancing obrolan.
"Belum." Jawab hoseok datar.
Yoongi menundukkan kepalanya, rasanya canggung jika seperti ini, namun perasaan takut dan ragu yoongi, ia tepis jauh-jauh, yoongi menatap hoseok kembali dan tersenyum ramah.
"Makan bareng yuk, seok? Nasi goreng pedas kesukaan mu, mau? Aku traktir deh." Ucap yoongi dengan senyuman excited nya.
"Kerjaan saya masih banyak, pak, kapan kapan saja, terimakasih atas tawaran nya." Ucap hoseok, mematahkan harapan yoongi begitu saja.
"Oke deh, seok! Selamat bekerja ya, semangat." Ucap yoongi yang memaksakan senyumnya tidak pudar, walaupun hatinya sekarang seperti ditusuk pisau yang sangat tajam, apalagi dia melihat, siapa yang menusuknya.
Hoseok hanya membalas dengan senyuman, dan yoongi juga ikutan tersenyum.
Ia berjalan keluar ruangan hoseok dengan berat hati.
"Seok, harapan ku kamu buat patah begitu saja, hatiku sakit, tapi pasti lebih sakit kamu, ya?" Batin yoongi yang melihat kearah ruangan hoseok, lalu ia langsung berjalan, menjauh dari sana untuk meredakan sakit hatinya.
Siang sudah berganti malam, hoseok seperti biasa, sedang membereskan barang-barang nya untuk pulang dari kantor.
Yoongi dengan hatinya yang gembira menghampiri hoseok, untuk menawarkan tumpangan kerumahnya.
"Seok, yuk aku antar seperti biasa." Ucap yoongi dengan senyuman.
"Gausah, pak, saya bawa motor, kok." Tolak hoseok yang kesekian kalinya, yoongi hanya bisa mewajarkan saja.
"Gapapa naik motor kamu? Udah malam ini, aku antar aja, ya?" Ucap yoongi, masih berusaha agar hoseok ikut dengan nya.
"Saya bilang gausah, pak, lebih baik jemput pacar bapak dan antarkan pulang saja, saya bawa motor, jadi aman." Ucap hoseok yang langsung pergi meninggalkan yoongi begitu saja.
Yoongi hanya diam, melihat hoseok meninggalkan dirinya begitu saja.
"Biasanya kamu nerima aja, seok, kali ini kamu nolak ya?" Batin yoongi
Yoongi hanya tersenyum lirih, lalu ikut pergi meninggalkan kantornya juga.
Pukul 3 pagi, yoongi terbangun karena mimpinya, keringet bercucuran dari keningnya, nafasnya yang tidak teratur membuat keadaan nya terlihat kacau.
Dia memimpikan hoseok, tidak hanya sekali, tapi berkali-kali, rasa bersalah dihatinya semakin besar.
Yoongi mengacak acak rambutnya kasar, mengatur nafasnya, tapi sialnya, itu malah membuat air mata Yoongi menetes.
"Seok, gabisa, aku gabisa kayak gini terus" Ucapnya.
"Rasa bersalah itu ngehantui aku terus, seok, aku gabisa kayak gini."
"Seok, kamu gabisa maki maki aku dan gabisa mengungkapkan perasaanmu langsung ya? Makanya kamu mengungkapkan perasaanmu lewat mimpi, sakit banget ya hatimu sekarang? Maafin aku seok." Ucap Yoongi, seolah-olah berbicara dengan hoseok.
Hati Yoongi hancur karena matahari nya menghilang seperti di telan bumi, tapi hati hoseok juga hancur.
Jadi apa yang akan terjadi pada mereka selanjutnya? Akan seperti ini terus, atau akan balik seperti dulu?
TBC
hai, lama tidak jumpa, apa kabar? baik?
btw, awal 2024 nya gimana, nih? Januari kemarin gimana? lancar kan?
aku sengaja bikin pendek, agar alurnya ga tabrakan sama chapter selanjutnya :)
ini cukup 10/15 vote aja untuk lanjut, bisa? arigatou 🧡

KAMU SEDANG MEMBACA
kau rumah ku (sope)
DiversosMenceritakan tentang kisah anak pertama, yang keluarga nya terlihat cemara dan penuh dengan kebahagiaan diluar, nyatanya di dalamnya seorang anak tidak mendapatkan rumah pertamanya, dan mentalnya di hajar hingga hancur berkeping-keping. Jung hoseok...