Dua bulan sudah hoseok mengabaikan Yoongi, kantor juga menjadi sepi karena tak ada suara ketawa yang menggelegar dari hoseok.
Yoongi masih selalu berusaha mendapatkan maaf dari hoseok, dia selalu melakukan hal hal kecil.
Pagi ini yoongi sudah menunggu hoseok didepan rumahnya untuk berangkat bersama.
Saat yoongi melihat hoseok keluar, senyum lebar muncul diwajah yoongi, dia hanya sekedar melihat hoseok saja sudah sangat senang.
"Hoseok, yok berangkat bareng?" Ucap yoongi, hoseok hanya melirik sedikit, lalu berjalan keluar dari halaman rumahnya.
"Seok! Aku bukan setan, jangan ditinggal gitu aja dong," Ucap yoongi sembari berjalan cepat mengejar hoseok.
"Ayo berangkat bareng, Seok," Ucapnya lagi, mengulangi perkataan nya yang diabaikan oleh lawan bicaranya.
"Aku udah pesen grab car kak, duluan aja," Jawab hoseok dengan wajah datar, tidak ada senyuman sama sekali.
"Oke deh, nanti kalo butuh tumpangan hubungi aku aja ya? Mau aku udah dikantor pun aku rela balik lagi," Ucap yoongi dengan senyuman, lalu ia berjalan ke motornya dan duduk dimotornya, memakai kembali helm full face yang selalu dia pakai, dan jangan lupakan kacamata hitam kesukaan nya.
"Dadaaah, Seok!" Ucap yoongi sebelum ia menjalankan gas nya, tangannya melambai dengan motor yang semakin jauh.
Saat yoongi dan motornya sudah tidak lagi terlihat, hoseok tersenyum tipis sembari melihat tempat yang tadi motor yoongi ada disana.
Siang ini, yoongi berjalan keruangan hoseok dengan suasana hati yang sangat senang.
Yoongi menghampiri hoseok, lalu menepuk pundak hoseok, saat hoseok menoleh, yoongi tersenyum dengan tangan yang melambai, menyapa hoseok.
"Haiii! Makan bareng yuk?" Ajak yoongi, lalu hoseok langsung menoleh fokus pada komputer nya lagi.
"Tuhkan, dicuekin lagi, males ah sama hoseok," Ucap yoongi, ia memasang wajah cemberut.
"Udah tau males sama aku, masih aja diajak ngomong, kan tolol," Ucap hoseok tanpa pikir panjang, yoongi yang mendengar nya sedikit terkejut, lalu ia tertawa canggung.
"Hehe bercanda, hoseok mah seru, ga malesin!" Ucap yoongi sambil nyengir.
"Jadi, mau ga?" Ajak yoongi sekali lagi.
"Mau," Jawab hoseok, sukses membuat yoongi terkejut kembali.
"Boong ya? Kamu sadar ga si sama apa yang kamu jawab?" Tanya yoongi, memastikan.
"Yaudah kalo ga mau, aku makan sendiri aja," Ucap hoseok lagi yang langsung berdiri, saat hoseok hendak melangkah, pergelangan tangannya ditahan.
Hoseok menoleh, menatap yoongi bingung, ia mengerutkan kening.
"Kenapa nangis?" Bingung hoseok sembari menatap yoongi.
"Kangen kamu," Jawab yoongi, suara nya bergetar, jelas sekali dia menangis sekarang, tangannya menggenggam erat tangan hoseok, kayak anak kecil yang ga mau ibu nya pergi gitu, loh.
"Lebay," Jawab hoseok, sukses membuat air mata yoongi naik lagi, haha.
"Daripada nangis begitu mending jalan ke kantin sekarang, laper," Ucap hoseok dan dibalas anggukkan lembut oleh yoongi.
"Dia kalo begini kenapa ngeselin banget, ya? Untung sayang," Batin yoongi.
Yoongi berjalan disebelah hoseok, ia mengoceh sepanjang jalan, namun hoseok hanya mendengarkan tanpa merespon.

KAMU SEDANG MEMBACA
kau rumah ku (sope)
De TodoMenceritakan tentang kisah anak pertama, yang keluarga nya terlihat cemara dan penuh dengan kebahagiaan diluar, nyatanya di dalamnya seorang anak tidak mendapatkan rumah pertamanya, dan mentalnya di hajar hingga hancur berkeping-keping. Jung hoseok...