20

2.4K 78 0
                                    

Hiro menatap lurus ke arah mobil yang baru saja memasuki pekarangan rumah. Ia kemudian berdiri menunggu Tias keluar.

"Shit!" umpat Tias dalam hati.

Tias keluar dari mobil dan menghampiri Hiro.

"Hiro, aku-"

Hiro langsung mencengkram dagu Tias dengan keras

"Dari mana saja kamu Tias?! Aku menghubungimu puluhan kali, tapi kau berani tidak mengangkat telepon dariku! Kau berkeliaran kemana HAH?! Ohh atau mungkin kau punya lelaki lain, kau bersenang-senang selingkuh dibawah penderitaanku, IYA?!" tanya Hiro tegas.

Tias sangat terkejut melihat Hiro marah dan mendengar perkataan yang menyakitkan itu. Tias menggeleng, ia berusaha melepaskan tangan Hiro darinya.

"JAWAB TIAS! JANGAN HANYA BISA MENANGIS!" bentak Hiro.

Benar, Tias sudah menangis, ia takut pada Hiro yang semarah ini, hanya karena Tias pulang terlambat.

"Aku menyuruhmu untuk beristirahat, bukan untuk berkeliaran!"

"De-dengarkan penjelasanku dulu Hiro"

Hiro langsung menghempaskan wajah Tias "Jelaskan"

Tias berusaha untuk meredakan tangisnya, agar bisa lancar menjelaskannya.

"Waktu aku membawa mobil, aku mengantuk dan tidak fokus, jadi aku menabrak orang, untungnya-"

"Apa?!" Hiro terkejut.

Hiro langsung memegang bahu Tias dan melihat-lihat tubuh Tias takut dia terluka.

"Apa kau terluka? Apa tabrakannya parah?" panik Hiro.

"Te-tenang Hiro, aku baik-baik saja, orang yang ku tabrak juga hanya sedikit terluka, jadi aku obati dia di mobil dan mengantarnya pulang" jelas Tias.

Mendengar itu, Hiro menghela napas lega, Hiro luruh di lantai sambil memegang tangan Tias, ia menarap Tias sendu.

"Maaf, maafkan aku, aku sudah salah paham dan membentakmu" ucap Hiro.

Tias yang melihat itu, berusaha untuk membuat Hiro berdiri "Hiro jangan seperti ini, iya tidak apa-apa, aku juga minta maaf, maafkan aku karena tidak mengabarimu, waktu itu aku terlalu panik"

Hiro memandang Tias dan mengusap rahang Tias "Maafkan aku, kau pasti kesakitan"

"Tidak apa-apa Hiro, ayo kita masuk, aku ingin segera mandi dan berisirahat" ajak Tias sambil membantu Hiro berdiri.

Hiro pun menyetujuinya dan menggandeng Tias untuk masuk ke rumah.

****

Setelah mereka menyelesaikan kegiatannya, Hiro dan Tias kini tengah berpelukkan diatas ranjang dengan Hiro yang sudah memejamkan matanya.

Tias membelai lembut rambut Hiro.

"Kau pasti sangat lelah melakukannya sendirian, maafkan aku karena hari ini tidak ada kabar" gumam Tias sambil menatap Hiro dalam.

Benar, Hiro sangat lelah saat ini, ia harus menggantikan ayahnya di perusahaan, mengunjungi Tio yang sedang dirawat, belum lagi memikirkan Tias yang tidak ada kabar.

Yang Hiro butuhkan saat ini hanyalah istirahat dengan pelukkan hangat dari Tias.

Tias pun mencium kening Hiro lama dan tertidur juga. Hiro tersenyum senang diperlakukan lembut oleh Tias.

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang