11

4.9K 161 0
                                    

Waktu menunjukkan pukul 19:00, tidak ada tanda jika Tias akan bangun.

"Ya ampun anak ini, dari jam berapa dia tertidur?" gumam Shofia.

Ia pun menghampiri Tias dan menyibakkan selimutnya.

"Tias bangun! Kau sudah makan? Mama pulang seharusnya kau sambut!" ucap Shofia sambil menggoyangkan tubuh Tias.

"Enggghhh" Tias meregangkan badannya.

Setelah sadar, ia melihat Shofia di depan mata.

"Mama! Mama sudah pulang?!" tanya Tias senang.

Ia langsung memeluk Shofia dengan erat, membuat Shofia kebingungan, tidak biasanya Tias seperti ini.

"Iya, Mama telepon kamu, tapi kamu tidak menjawab, jadi Mama menghubungi Hiro" ucap Shofia.

Mendengar itu, Tias melihat sekelilingnya, ia baru menyadari bahwa ia sudah berada di kamarnya dan tidak melihat keberadaan Hiro.

"Hiro kemana Mam?" tanya Tias.

"Mama juga tidak tau, Mama pulang dia tidak ada, yasudah ayo kita makan malam dulu" ajak Shofia lalu keluar dari kamar.

Tias mengambil ponselnya, tetapi tidak ada notifikasi chat dari Hiro.

"Tidak biasanya dia seperti ini" gumam Tias.

Tias mengendikkan bahunya "Baguslah"

Ia pun beranjak dan keluar dari kamar.

Di meja makan, mereka makan dengan tenang.

"Oh ya, Raka besok pulang" ucap Bayu, ayah Tias.

"Benarkah?!" ucap Tias terkejut.

"Iya, katanya dia merindukan mu" jawab Shofia.

"Iya aku juga merindukannya" ucap Tias senang.

Raka adalah anak sulung dari Bayu dan Shofia. Dia sangat dekat sekali dengan Tias, mereka saling menyayangi satu sama lain, sampai dimana mereka dipisahkan oleh keadaan bahwa Raka harus melanjutkan pendidikannya di Amerika.

****

Kini Tias sedang belajar, tapi pikirannya melayang memikirkan Hiro yang tidak terlihat batang hidungnya. Biasanya jika malam hari, Hiro sudah berada di rumahnya, tapi kali ini kabar pun tidak ada.

Tias memukul kepalanya "Ck, kenapa aku memikirkannya, harusnya bagus jika dia tidak menggangguku" gumam Tias dan melanjutkan belajarnya.

Tok Tok

Suara pintu dibuka dan masuklah Shofia sambil membawa susu coklat.

"Sayang" panggil Shofia.

Ia menghampiri Tias dan meletakkan susu coklat di meja belajar.

"Terima kasih Mam" ucap Tias lalu meminum susu coklatnya.

"Sayang tadi Mama dapat kabar dari Hiro, kalau Om Tio sedang dirawat, dan sekarang Hiro disana" ucap Shofia.

"Benarkah?"

Shofia mengangguk "Jika ada waktu, kamu jenguk Om Tio ya, sekalian temani Hiro, dia pasti kesepian apalagi Rina sudah lama meninggal, Hiro pasti sangat terpukul, takut terjadi sesuatu pada ayahnya" ucap Shofia menjelaskan.

Tias hanya mengangguk, benar, yang dimiliki Hiro saat ini hanyalah ayahnya, ibunya sudah lama meninggal pada saat Hiro berusia 15 tahun. Saat ini dia pasti sendirian, dan hanya Tias harapan satu-satunya Hiro.

****

Hari ini Tias sangat sibuk sekali, mengerjakan prosposal, keluar masuk untuk bimbingan, mengantar Sinta ke mall, dilanjut pergi ke perpustakaan untuk mencari referensi, dan berakhirlah disini, di tempat ternyaman di dunia, apalagi jika bukan kamarnya.

"Huuhh lelahnya" gumam Tias setelah membanting tubuhnya diatas kasur.

Tring~

Suara pesan masuk, segera Tias buka, ternyata pesan dari Shofia.

"Tias hari ini sempatkan ke rumah sakit ya, Mama sangat sibuk hari ini di kantor"

Setelah membaca pesan tersebut, Tias menghela napas, ia lupa jika sekarang harus menjenguk Om Tio.

Ia pun beranjak dan mandi agar lebih segar dan bersiap.

****

Tias berjalan dilorong rumah sakit, mencari nomor kamar yang sudah diberitahu.

"Ini dia" gumam Tias setelah menemukan ruangannya.

Tok tok

Perlahan Tias membuka pintunya, ia masuk dan mendapati Om Tio sedang makan.

"Ohh Tias! Kau kesini?" tanya Tio.

Tias tersenyum, ia menghampiri Tio dan mencium tangannya.

"Halo Om, bagaimana keadaan om?" tanya Tias.

"Om sudah membaik, lihatlah Om sudah bisa makan dengan lahap" jawab Tio.

Tias tertawa, Om Tio memang ceria.

"Syukurlah, maaf, Tias baru menjenguk Om, aku sangat sibuk dengan tugas akhir" ucap Tias menyesal.

"Tidak apa nak, kuliahmu lebih penting dari pada pria tua sepertiku" ucap Tio lalu tertawa.

Tias cemberut membuat Tio terbahak "Om bercanda"

"Hiro dimana Om?" tanya Tias.

"Hiro sedang di perusahaan, dia menggantikanku" jawab Tio.

Tias mengangguk "Dia sangat sibuk, tapi masih bisa untuk mengurusku, sampai lupa mengurus dirinya sendiri, makanya Om harus segera sembuh agar bisa kembali bekerja, dan Hiro fokus berkuliah"

Mendengar itu, Tias merasa bersalah, akhir-akhir ini Tias berperilaku tidak baik pada Hiro.

Tidak lama kemudian suster masuk "Bapa sudah selesai makannya?" tanya suster yang diangguki oleh Tio.

"Baiklah, sekarang bapa minum obatnya ya, setelah itu bapa isirahat" ucap suster lalu menyerahkan beberapa pil kepada Tio.

"Tias, Om tidur dulu ya, jika kamu ingin pulang, pulanglah" ucap Tio.

Tias menggeleng "Tidak, aku ingin menjaga Om, Om Tio istirahatlah" ucapnya yang diangguki Tio.

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang