04

6.6K 231 0
                                    

Hiro berjalan menuju parkiran sambil mengendong Tias, dia kelelah setelah puas menangis. Tias memeluk leher Hiro sangat erat, ia masih menangis dalam diam, air matanya bercucuran tanpa henti.

Setelah sampai, Hiro perlahan mendudukan Tias di kursi mobil. Keheningan menyelimuti mereka, hanya ada suara tangisan kecil dati mulut Tias.

Tanpa Tias ketahui, Hiro tersenyum senang, rencana menghancurkan hubungan antara Tias dan Bagas telah berhasil total.

Sesampainya di rumah Tias, Hiro kembali menggendong Tias dan berjalan menuju kamarnya. Hiro mendudukan Tias di atas tempat tidur.

Hiro mengelus rambut Tias "Apa yang terjadi?" tanya Hiro lembut.

Tias mengambil ponselnya dan menyerahkan pada Hiro. Wajah Hiro dibuat marah ketika melihat pesan dari nomor tidak dikenal, lain hal dengan isi hatinya, ia merasa puas dengan bawahannya karena melakukan tugas dengan sangat sempurna.

"Brengsek! Apa kau mau aku membalasnya?" tanya Hiro marah.

Tias menggeleng, ia tidak tau, yang Tias inginkan hanyalah putus dengan pria itu.

"Segera putuskan hubungan mu dengan pria brengsek ini" ucap Hiro.

Tias mengangguk dan memeluk Hiro, ia melanjutkan tangisnya. Tidak mudah memutuskan hubungan dengan pria yang dicintainya. Tapi ia juga tidak mau jika menjalin hubungan dengan pria penghianat.

****

Kini Hiro dan Tias sedang bersantai di ruang televisi, Hiro membawa Tias kedalam pelukkannya sambil menikmati cemilan dan film kesukaan Tias.

Betapa bahagianya Hiro ketika Tias tidak ingin jauh darinya.

"Hiro kenapa kemarin kau datang? Apa kau sudah tau?" tanya Tias.

"Tidak, kemarin aku berniat meminta maaf padamu, tetapi kau tidak ada dirumah, jadi aku ke kampus dan mendapatimu menangis di tengah koridor, dan aku langsung tau jika pria itu yang membuatmu seperti ini, karena ini kali pertama kau menangis sekencang itu" jawab Hiro panjang lebar.

Tentu saja itu hanya alasan belaka.

Tias hanya mengangguk, benar, ia jarang menangis, sekalinya menangis, ia disakiti seperti ini.

Ting tong

Ting tong

Ting tong

Suara bel rumah yang ditekan cepat.  Mereka berdua saling bertatapan "Biar aku yang membuka" ucap Hiro lalu beranjak.

Ketika pintu terbuka, terlihat Bagas dengan penampilan yang berantakan dan wajah yang terlihat cemas.

"Hiro apa ada Tias? Aku ingin bertemu" ucap Bagas.

Hiro tersenyum remeh "Kau masih berani menampakkan wajahmu setelah menyakiti Tias? Tidak, aku tidak mengizinkanmu bertemu dengannya"

"Please! Aku mohon, aku dijebak, Tias salah paham" ucap Bagas.

Di sisi lain, Tias menunggu Hiro yang tak kunjung datang. Ia memutuskan untuk menyusul, takutnya ada tamu yang berkepentingan dengan orangtuanya.

"Hiro siapa yang da-" ucapannya terhenti kala Tias melihat sosok pria yang menyakiti hatinya.

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang