25

1.7K 44 0
                                    

Waktu menunjukkan pukul 07:30, Tias memutuskan untuk berlari pagi. Ia sudah siap dengan jaket sportnya dipadukan dengan celana pendek dan sepatu, tidak lupa untuk mengikat rambutnya.

"Hah segar sekali" ucap Tias setelah keluar rumah.

Ia mulai peregangan, lalu berjalan terlebih dahulu sebelum berlari.

"Wah tega sekali kau tidak datang"

Tias tersentak kaget ketika tiba-tiba terdengar suara di samping gerbangnya.

"Bryan?" ucap Tias.

Bryan berjalan mendekati Tias.

"Padahal aku dan ibuku sudah menunggu kedatanganmu" ucapnya.

Kini Tias dilanda rasa bersalah karena tidak datang ke acara makan malam, apalagi ketika mendengar ibunya juga menunggunya.

"Maafkan aku Bryan, kau kan tau aku sudah mempunyai kekasih, aku takut dia salah paham dan marah" jawab Tias dengan wajah memelas.

"Apa hubungannya dengan kau yang sudah mempunyai kekasih, kau tingggal datang saja, lagi pula dia bukan suamimu jadi kau tenang saja" balas Bryan.

"Kau tidak mengerti" gumam Tias.

"Maafkan aku ya?" lanjut Tias.

"Oke, tapi sekarang kau harus ikut ke rumahku" ucap Bryan dan langsung menarik Tias menuju mobilnya.

"Hei Bryan!" belum sempat menolak, Tias sudah masuk ke dalam mobil.

"Bryan aku mau olahraga pagi, tidak bisakah nanti siang, lihatlah pakaianku!" protes Tias.

"Tidak bisa, nanti kau tidak akan datang lagi, lagi pula kau tetap cantik dengan hanya memakai itu" jawab Bryan, yang dijawab delikan oleh Tias.

Bryan melajukan mobilnya, sepanjang jalan ia hanya tersenyum dan menanggapi ocehan Tias. Entahlah, ia merasa senang jika bersama Tias, ini kali pertama ia merasakan hal yang seperti ini.

Selama ini hidupnya hanya dipenuhi dengan dendam dan amarah, tapi semua itu sirna kala bertemu Tias, Bryan jadi benar-benar bertekad untuk mendapatkan Tias sepenuhnya.

****

Hiro terbangun dari tidurnya karena pelayan rumah mengetuk pintu dan memberitahu jika Tio memanggilnya. Ia pun segera pergi menuju kamar Tio.

"Pagi ayah, ada apa memanggilku?" tanya Hiro.

"Pagi nak, duduklah"

Hiro pun duduk di kursi dekat ranjang Tio.

"Ada yang ingin ayah sampaikan, ayah mendapat kabar jika bulan lalu Bimo meninggal dunia, jadi yang menyebabkan ayah kecelakaan sudah pasti bukan dia-"

"Anak Bimo yang membuat ayah celaka" ucap Hiro.

"Kau sudah tau?"

"Iya ayah, tapi aku dan Anton masih mencari tau siapa anak dari Bimo"

"Dan kemungkinan besar Bimo dihilangkan nyawanya oleh anaknya sendiri" ucap Tio.

Hiro terkejut mendengar itu.

"Ayah ingin memberitahu, sepertinya dia tidak hanya mengincar ayah tapi mengincar keluarga ayah juga, seperti kau atau pun orang terdekat mu, jadi ayah minta untuk lindungi Tias, ayah takut jika dia bisa menemukan Tias" jelas Tio.

Hiro langsung tersadar, ia lupa jika Tias pasti orang yang sedang diincar.

"Iya ayah, Hiro pasti akan menjaga Tias dan juga ayah" ucap Hiro.

Tio mengangguk "Perketat penjagaan nak, untuk saat ini ayah masih belum stabil"

"Baik ayah"

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang