12

3.8K 135 1
                                    

Waktu menunjukkan pukul 21:00, Tias sudah berpindah ke sofa sambil memainkan game untuk menghilangkan rasa bosan.

Ceklek

Pintu kamar terbuka dan menampilkan Hiro dengan penampilan yang sedikit berantakan. Jasnya sudah tersampir di bahu, dasi yang sudah melonggar dan rambut yang sedikit berantakkan, meskipun begitu, tidak mengurangi ketampanannya.

"Hiro"

"Tias"

Ucap mereka bebarengan.

BRUK

Hiro memeluk Tias sampai Tias hampir terjatuh. Ia menghirup aroma yang sudah dirindukannya.

"Aku merindukanmu" gumam Hiro.

Tias tersenyum, ia membalas pelukkan Hiro lalu mengelus lembut rambut Hiro.

"Pasti kau lelah" gumam Tias.

Hiro mengangguk, ia akui itu, tapi setelah dipeluk oleh Tias, lelahnya sirna begitu saja.

"Maaf aku tidak mengabarimu, aku hanya sempat menghubungi tante Shofia, aku sangat sibuk dengan perusahaan ayah" ucap Hiro.

Tias menggeleng "Tidak, aku yang minta maaf, aku baru bisa menjenguk hari ini"

Hiro mengangguk, ia melepas pelukkan dan menatap Tias sendu. Hiro tidak menyangka jika Tias akan mengunjunginya setelah apa yang terjadi akhir-akhir ini.

Tias tersenyum, ia mengelus rahang Hiro dengan lembut, membuat Hiro memejamkan matanya menikmati. Ia membenarkan rambut Hiro dan menyisir dengan jarinya agar lebih rapi, lalu membuka dasi yang longgar itu.

Hati Hiro senang sekali, Tias berlaku lembut padanya, rasa lelahnya benar-benar hilang.

"Kau sudah makan?" tanya Tias.

Hiro menggeleng "Aku lupa kapan terakhir kali makan"

"Ck kau ini, meskipun sibuk, kau harus jaga tubuhmu agar kau tidak sakit" ucap Tias yang diangguki Hiro.

Hiro masih menikmati elusan lembut dari Tias.

"Yasudah kita ke kantin, kau harus makan" ucap Tias.

Hiro menggeleng, ia memeluk kembali Tias.

"Tidak mau, aku ingin seperti ini saja" ucap Hiro.

"Ayolah, kau belum makan, aku juga belum makan, kau ingin aku kelaparan" ucap Tias.

Mendengar itu, Hiro langsung menatap Tias "Kenapa belum makan?" tanya Hiro kesal.

Tias memgendikkan bahu "Entahlah, tadi aku belum lapar, tapi sekarang aku lapar"

"Yasudah, kau mau ke retoran mana?" tanya Hiro.

"Tidak usah, kita ke kantin ini saja, jangan jauh-jauh dari ayahmu" jawab Tias.

"Baiklah"

Mereka pun beranjak dan pergi menuju kantin.

Entahlah, perlakukan lembut Tias saat ini, karena merasa kasihan atau perasaannya yang mulai tumbuh.

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang