32

820 34 4
                                    

Perlahan Tias membuka matanya, ia merasakan tubuhnya sangat sesak. Tias menyadari jika ia sedang berada dipelukan Bryan.

Tias kembali mengingat kejadian sebelumnya, ia menangis lagi setelah mengetahui semua niat jahat Bryan. Kini ia telah diculik oleh Bryan, Tias ingin pulang, ingin orang tuanya, ia ingin Hiro menjemputnya.

Tapi apa daya, kini Tias dikurung di rumah besar ini dan ia pun tidak tau dimana keberadaan rumah ini.

"Hei sweetie, kau sudah bangun?" tanya Bryan lembut dengan suara seraknya.

Tias hanya diam, ia bahkan tidak mau membuka suaranya untuk Bryan.

"Stttt, kau jangan menangis sayang, aku ada disini untukmu" ucap Bryan sambil memeluk Tias dan mengecup kening Tias.

"Please, aku tau kau orang yang baik yang pernah ku kenal, jadi kumohon lepaskan aku, lepaskan aku Bryan, aku janji tidak akan melaporkanmu  kepada siapapun"ucap Tias memohon.

Bryan tersenyum miring "Tidak honey aku sudah menunggu lama untuk sampai ke titik ini, dimana hanya kita berdua yang ada disini tanpa seorag pun yang mengganggu kita"

Mendengar itu Tias semakin menangis di pelukan Bryan, dan Bryan memaklumi itu, ia terus mengusap lembut puncak kepala Tias, sesekali menciumnya.

"Lebih baik kita makan ya, kau belum makan dari kemarin" ajak Bryan.

Tias perlahan berhenti menangis, terlihat dari suaranya yang memelan membuat Bryan tersenyum. Tidak dapat dipungkiri, kini Tias merasakan lapar dan lengket ditubuhnya karena belum mandi.

"A-aku ingin mandi dulu" ucap Tias pelan.

Mendengar itu Bryan semakin senang, ia sedikit tertawa dan melepas pelukannya.

"Iya kau boleh mandi dulu, aku sudah menyiapkan semua yang kau butuhkan di dalam sana" ucap Bryan sambil menunjuk sebuah pintu.

Dengan wajah yang masih sembab, Tias perlahan bangkit dan berjalan menuju pintu. Bryan terus menatap Tias yang perlahan menghilang dibalik pintu sambil menahan geli diperutnya saking merasa senang. Ia pun bangkit untuk menyiapkan makanan yang akan disajikan dengan istimewa untik Tias.

Setelah selesai mandi dan berpakaian, Tias keluar dan menatap sekeliling kamar tidak mendapayi Bryan disana. Tias menghela napas pelan, ia masih tidak menyangka ini akan terjadi kepadanya.

Perlahan kakinya berjalan menuju balkon, ia menghirup udara pagi yang segar dan memandang pepohonan dibawah sana. Rumah Bryan dikelilingi banyak pohon dan taman yang luas, Tias tidak mengetahui lokasinya saat ini.

Tias dibuat terkejut karena merasakan pelukan dari belakang.

"Kau sangat wangi sweetie" ucap Bryan sambil mencium leher Tias.

Tias langsung melepas diri dan sedikit menjauh.

"A-aku ingin makan" ucap Tias sedikit ketakutan.

Bryan tertawa melihat tingkat Tias yang ketakutan.

"Tenang saja sayang kau jangan takut seperti itu, aku bukan pria tua yang mesum" ucap Bryan.

"Tapi kau terlihat seperti itu" balas Tias, membuat Bryan semakin tertawa.

"Berhenti tertawa, cepat antarkan aku makan" ucap Tias jengkel.

"Baiklah baiklah, ayo kita makan, aku sudah menyiapkan makanan spesial untukmu" ajak Bryan dan langsung menarik tangan Tias keluar dari kamar.

Sesampainya diruang makan, Tias melihat banyak makanan lezat tersedia di atas meja, dengan cepat Tias melepaskan tangan Bryan dan langsung duduk untuk membawa makan tersebut.

Hal itu membuat Bryan tersenyum geli melihat betapa lucunya Tias.

"Makanlah yang banyak honey" ucap Bryan sambil mengecup puncak kepala Tias dan langsung duduk disamping Tias.

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang