29

1.3K 45 0
                                    

"TIAAAASS!!!"

Teriakan Dewa mengejutkan Tias yang sedang memasak.

"Astaga Dewa, kau jangan teriak-teriak" ucap Tias sambil menutup telinganya.

Dewa hanya tertawa, ia berlari dan memeluk Tias dari samping.

"Selamat pagi Tiasku~" ucap Dewa manja.

Tias tersenyum manis "Pagi Dewa"

"Ah manisnya, Om dan Tante mana?" tanya Dewa.

"Mereka semalam pergi ke luar kota  sepertinya ada masalah diperusahaannya, soalnya ada panggilan mendadak" jawab Tias.

Dewa mengangguk, ia masih saja memeluk Tias sambil memperhatikan Tias menyiapkan makanan.

"Nah selesai, ayo kia sarapan" ajak Tias.

"Ayo~!"

Dewa duduk di samping Tias, ia menunggu Tias untuk menyendokkan makanannya ke atas piringnya.

"Kenapa diam saja?" tanya Tias.

"Aku mau kau menyiapkan makananya untukku" jawab Dewa dengan puppy eye nya.

Melihat itu, Tias tidak mungkin menolaknya. Ia pun mulai menyendokkan makanan ke atas piring Dewa.

"Nah makanlah" ucap Tias.

"Thank you"

Cup~

"Hei!" sentak Tias.

"Kenapa?" tanya Dewa sambil menyuapkan nasinya.

"Kau jangan menciumku seperti itu, bagaimana jika Hiro tau" bisik Tias.

Seketika mood Dewa buruk, ia baru ingat jika Tias dan Hiro mempunyai hubungan.

"Kenapa kau mau dijodohkan dengannya? Kau dan Hiro kan sepupu" ucap Dewa.

"Dulu aku juga berpikiran seperti itu" gumam Tias.

"Terus kenapa kau lanjutkan? Apa sekarang kau mencintainya?" tanya Dewa.

Tias mengangguk, membuat Dewa kecewa.

Dewa menggenggam kedua tangan Tias, ia menatap Tias dalam.

"Seharusnya kau yang bersama ku, bukannya Hiro, kalian kan bersaudara" ucap Dewa.

Tias mengangkat sebelah alisnya.

"Memangnya kau mau denganku?" tanya Tias.

"Tentu saja, kau kan kesayanganku~" jawab Dewa sambil memeluk Tias.

"Lepaskan!"

Refleks Tias langsung melepaskan pelukkan Dewa ketika mendengar suara tegas dari Hiro.

"Ck, seperti biasa kau selalu mengacaukan suasana" ucap Dewa kesal lalu melanjutkan makannya.

Hiro menatap Tias dingin dan mendekatinya, lalu duduk di samping Tias dan menarik kursi Tias agar didekatnya dan menjauh dari Dewa.

"Cih" ucap Dewa.

Tias menatap Hiro dan tersenyum manis "Kau mau sarapan juga?" tanyanya yang diangguki Hiro.

"Baiklah" ucap Tias, lalu menyiapkan makanan untuk Hiro.

Setelah selesai sarapan, mereka memutuskan bersantai di gazebo yang ada di taman belakang sambil menikmati makanan penutup.

"Aku dengar ayahmu mengalami kecelakaan, apa sekarang sudah membaik?" tanya Dewa.

"Iya, ayah sudah membaik, hanya butuh istirahat beberapa hari lagi" jawab Hiro, sambil mengepang rambut panjang Tias.

"Apa pelakunya sudah tertangkap?" tanya Dewa.

"Aku masih belum bisa menemukannya"

"Apa itu anak dari Bimo?" tanya Dewa, yang diangguki Hiro.

"Ck, selama ini kau masih belum tau siapa anaknya Bimo? Payah sekali"

"Kau diam saja! Aku masih mencarinya" ucap Hiro kesal.

"Bryan" ucap Dewa.

"Apa?"

"Bryan?"

Tanya Hiro dan Tias berbarengan.

"Kau mengenalnya Tias?"

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang