"Loh kamu tidak menginap di rumah Tias?" ucap Tio yang sedang makan malam di ruang tv.
"Aku diusir oleh si pengacau" jawab Hiro.
"Pengacau?" tanya Tio bingung.
"Raka Yah" jawab Hiro.
"Oh anak itu sudah pulang rupanya" ucap Tio yang diangguki oleh Hiro.
"Yasudah, kamu mandi sana, lalu tidur" ucap Tio dan langsung Hiro lakukan.
Waktu menunjukkan pukul 00:00, Hiro belum tertidur. Ia keluar dari rumah dan berjalan kaki menuju rumah Tias.
Hiro tidak kehabisan akal, tidak ada yang bisa menyuruh dirinya untuk jauh dari Tias. Maka dari itu, ia akan masuk kamar Tias dengan memanjat pohon taman dan meloncat ke dalam balkon kamar Tias.
Duk
Kaki Hiro sudah mendarat dengan sempurna di lantai balkon. Perlahan Hiro menggeser pintu kaca kamar Tias. Dapat Hiro lihat Tias sudah tertidur pulas. Ia pun segera mengunci pintu kamar lalu menghampiri Tias dan berbaring disebelahnya.
Hiro memeluk Tias erat dan menghirup rakus aroma tubuh Tias yang membuatnya candu. Sebelum tertidur ia mencium seluruh wajah Tias. Tias yang merasa terganggu pun terbangun dan terkejut mendapati Hiro yang tengah memeluk dan menciuminya.
"Hiro!" ucap Tias tersentak.
Hiro tersenyum, ia kembali mencium pipi Tias beberapa kali.
"Bagaimana bisa kau masuk?" tanya Tias.
Hiro menunjuk pintu balkon dengan dagunya.
Tias menghela napas pasrah, Hiro memang nekat.
"Ck kau jangan memelukku" ucap Tias sambil mendorong Hiro.
"Aku nekat kesini karena ingin tidur denganmu, dan pastinya harus memelukmu" ucap Hiro lalu kembali memeluk Tias erat.
Tias memutar bola matanya malas, lebih baik ia tidur, Tias pun kembali memejamkan matanya. Melihat hal itu, Hiro tersenyum licik, ia kembali menciumi Tias, tapi kali ini di lehernya.
Cup
Cup
Cup
"Enggghh diam Hiro" gumam Tias.
Hiro terkekeh, ia pun menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Tias sambil menghirup aroma tubuh Tias.
Mereka pun tertidur dengan pulas.
****
"Hiro Hiro! Cepat bangun! Kakak datang" bisik Tias sambil mengguncangkan tubuh Hiro yang masih tidur.
"Engghh kenapa?" tanya Hiro dengan suara seraknya.
"Tias kau sudah bangun?! Kenapa pintunya dikunci?!" teriak Raka di depan kamar Tias.
"Kau dengar? Cepat, kau harus segera pergi" desak Tias.
"Biarkan saja" ucap Hiro acuh, ia malah memejamkan matanya kembali.
"Please Hiro, aku mohon, nanti kakak marah padamu" ucap Tias memohon.
Hiro menatap Tias, ia tersenyum manis, membuat Tias was-was.
"A-apa?" tanya Tias.
"Aku akan pergi setelah kau cium aku disini" ucap Hiro sambil menunjuk bibirnya.
"Apa kau gila?! Tidak mau!" tolak Tias.
"Yasudah kalau tidak mau" ucap Hiro lalu kembali tidur.
"TIAS BUKA PINTUNYA! KALAU TIDAK, KAKA DOBRAK YA!" teriak Raka membuat Tias panik.
Dengan terpaksa Tias mencium bibir Hiro singkat, tapi belum sempat Tias menjauh, Hiro sudah menarik Tias dan menindihnya.
Hiro tersenyum dan langsung melumat bibir Tias dalam. Tias melotot dan memukul bahu Hiro, Hiro yang tidak mendapat balasan pun menggigit bibir bawah Tias, membuat bibir Tias terbuka dan lidah Hiro langsung masuk, mengabsen setiap gigi dan lidah Tias.
"Enggghh" erang Tias.
Satu menit mereka melakukan adegan panas itu sampai Tias memukul bahu Hiro tanda sudah kehabisan napas. Hiro melepaskan ciumannya dan menatap Tias yang sedang menghirup banyak udara. Hiro terkekeh melihat bibir Tias yang bengkak dan merah, membuatnya terlihat sexy
Ini pertama kali bagi Hiro mencium Tias dengan panas seperti ini, membuat hatinya sangat bahagia.
"Kau gila Hiro" desak Tias sambil terengah-engah.
Sebelum terkena amukkan Tias, Hiro langsung berlari dan melompat dari balkon.
"TIAAAAS!"
Dengan segera Tias membuka pintu.
"Kenapa sih kak? Aku sedang buang air besar" ucap Tias dengan wajah yang dibuat kesal dan mengantuk.
Kepala Raka mengintip ke kamar Tias, seperti sedang mencari sesuatu.
"Kenapa?" tanya Tias sambil menoleh ke belakang.
"Tidak ada, kakak kira kamu sedang apa, yasudah ini sudah cukup siang, kau belum sarapan, kaka sudah masak, ayo turun" ajak Raka.
Tias mengangguk "Iya ka, aku cuci muka dulu" ucap Tias yang diangguki Raka.
Setelah Raka pergi Tias menutup pintu dan berjalan menuju balkon. Terlihat Hiro dengan santainya berjalan keluar pagar.
Tias meraba bibirnya yang bengkak, ciuman pertamanya diambil oleh sepupunya sendiri, tapi anehnya ia tidak merasa marah sedikit pun.
Tias terkekeh kecil "Dasar Hiro gila"
Yang tidak Tias ketahui, Hiro sudah mencuri ciuman pertama Tias jauh sebelum ini terjadi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Love
RomanceMengisahkan tentang sepupu Tias yang semakin hari semakin aneh. Hiro namanya, ia akan mencari alasan agar bisa terus dekat dengan Tias, hampir setiap hari Hiro menginap dirumah Tias. Ini terjadi setelah Tias baru saja memulai hubungan dengan pacar b...