"Lisa, apa yang kamu bicarakan sama Mommy kemarin?"
"Tidak ada. Kami cuma mengobrol sebentar soal sekolah" alibi Lisa.
Chaeyoung manusia kepoan. Kalaupun dia ceritakan, anak itu tidak akan membantu rencananya berjalan lancar. Sementara untuk Taeyeon, ia masih memikirkan ucapan Lisa semalam. Bingung mau mulai dari mana.
Taeyeon mempunyai restoran yang ia dirikan sebelum menikah dengan Jiyoung. Setiap hari dia datang ke sana untuk memantau kinerja usahanya. Namun di dalam perjalanan menuju restoran, mobilnya dihadang oleh sekelompok preman.
"Turun" teriak mereka membawa benda-benda tajam ditangannya.
Taeyeon mengunci seluruh pintu. Ingin kabur tetapi jalan dikepung. Biasanya setiap dia lewat disini hal seperti ini tidak pernah terjadi. Sialnya lagi tidak banyak kendaraan lewat. Niatnya memilih jalan pintas untuk cepat sampai berujung petaka.
Tubuhnya bergetar ketakutan. Memejamkan mata merapalkan doa dalam hati ketika melihat mereka mendekat. Preman-preman itu semakin mengganas. Mereka memecahkan kaca mobil dan menyeret Taeyeon ke luar.
Mereka merampas kunci mobil dan tasnya.
"Woah cantik juga nih. Main dulu nggak sih" ucap salah satu dari mereka tersenyum mesum.
Taeyeon dibawa ke sudut jalan dibawah jembatan. Ditempat sepi yang jauh dari kerumunan masyarakat.
"Giliranku dulu" kata pemimpin mereka.
Pria berbadan besar tersebut merobek baju Taeyeon dan melepas celananya. Kini ibu tiga anak itu nyaris telanjang bulat. Pelindung payudaranya berhasil dilepas. Taeyeon menangis saat kedua tangan besar si preman memainkan payudaranya.
"Toolongg, siapapun tolong aku hmmph" mulut Taeyeon dibekap.
Lanjut ke tahap lebih intens. Pria itu membuka celananya dan bersiap memperkosa Taeyeon.
"Seperti kenal suaranya" gumam Jennie diatas jembatan tempat aksi bejat itu dilakukan.
Entah dorongan darimana ia tiba-tiba tergerak peduli. Bergegas Jennie turun ke bawah jembatan dan terkejut melihat apa yang matanya saksikan.
"Hentikan!" Hardiknya lantang dengan suara menggema.
"Wah ada mangsa baru nih bos"
"Lepaskan wanita itu" titah Jennie menunjuk Taeyeon yang menangis tersedu-sedu menutupi dadanya.
"Tidak ada yang bisa lepas. Menolongnya sama saja membunuh diri sendiri" ucap mereka tersenyum menyeringai.
Jennie melihat sekeliling. Menyambar sebuah batu besar untuk melawan. Meskipun tidak jago bela diri, Jennie mampu menahan serangan mereka.
Sebab jumlahnya yang banyak serta tenaga mereka yang lebih kuat, Jennie mulai kewalahan hingga ia tidak melihat ada sebilah pisau mengarah padanya.
Srett
Lengan Jennie terkena sayatan panjang. Gadis itu meringis namun tidak berhenti berjuang. Satu persatu berhasil ia lumpuhkan menggunakan batu yang ia pegang.
"Argh dasar tidak berguna" geram pimpinan preman kesal. Ia turun tangan sendiri melawan Jennie.
"Satu gadis kecil saja kalian tidak becus!"
Karena badannya yang besar, ia dengan mudahnya menarik Jennie kemudian melemparnya ke tanah. Taeyeon menangis dan berteriak minta tolong tapi tidak ada siapapun yang mendengar.
"Cepat lari" lirih Jennie dengan mulut mengeluarkan darah.
Taeyeon menggeleng. Tubuhnya seolah menahannya tetap disini. Jennie sekuat tenaga menahan sakit disekujur tubuhnya. Ia menahan kaki si preman yang hendak menghampiri Taeyeon.
Sebelah tangannya menjangkau pisau milik anak buahnya di samping badan kemudian menusukkannya ke kaki bos preman.
"Arrrgghh" erang pria itu kesakitan.
"Kurang ajar" ia mengambil alih pisau ditangan Jennie dan bersiap menusuknya.
Jennie berhasil menghindar namun,
Jleb
Pisau dari tangan lain berhasil menancap di perutnya. Bos preman tertawa puas.
"Bagus Seonwoo" ucapnya memuji anak buahnya.
"Sekarang giliranku"
Bos preman mencabut pisau di perut Jennie lalu menusuknya lagi hingga dua kali.
"Andwae!" Jerit Taeyeon bercucuran air mata. Darah keluar sangat banyak dari mulut Jennie.
'Apa ini saatnya Eomma?'
"Belum sayang. Bertahanlah dan selamatkan Taeyeon" ia mendengar suara Sooyeon melalui bisikan angin. Seolah-olah ibunya itu sedang melihatnya diatas sana.
"Eomma?"
"Jennie hiks buka matamu" mata Jennie spontan terbuka.
Segera ia bangkit mencabut pisau dari perutnya kemudian menusuk punggung si preman dari belakang. Pria itu akhirnya lumpuh.
Jennie bergegas lari menuju Taeyeon.
"Kajja, kita pulang" ucapnya menarik Taeyeon masuk ke dalam mobilnya.
Alih-alih ke rumah sakit, Jennie membawa Taeyeon pulang. Taeyeon meringis melihat betapa banyaknya darah di tubuh anak sambungnya itu.
"Eoh Yeoubo kau sudah pulang" ucap Jiyoung di ruang tengah bersama anak-anak.
Brugh
Dibelakang Taeyeon, kegelapan meraup kesadaran Jennie hingga gadis itu pingsan di lantai.
"Jennie-ya" pekik Taeyeon.
"A-apa yang terjadi Taeyeon kenapa banyak darah gini" Jiyoung shock hingga terhuyung ke belakang.
"Nanti aku jelaskan sekarang kita bawa dia ke rumah sakit dulu"
"Lukanya lumayan dalam tapi beruntung kalian cepat membawanya ke rumah sakit. Tidak perlu khawatir, dia akan baik-baik saja"
Usai dari UGD Jennie dipindahkan ke ruang rawat VIP.
"Apa yang terjadi Tae, bagaimana kalian bisa pulang bareng"
"Tadi di jalan aku dihadang preman. Mereka merampas mobil dan tasku lalu menyeretku ke bawah jembatan dan mencoba memperkosaku" cerita Taeyeon bersama tangisan lirihnya.
"Dan aku tidak mengerti darimana dia datang. Tiba-tiba saja dia datang dan melawan preman-preman itu. Dia ditusuk berkali-kali hiks"
Jiyoung lekas membawa tubuh mungil Taeyeon dalam pelukannya. Mengusap-usap punggung Taeyeon yang naik turun guna memberinya ketenangan.
"Jennie anak kuat. Dia pasti akan baik-baik saja Yeoubo" lirih Jiyoung tanpa sengaja meneteskan air mata.
Di sisi brankar Jennie, Lisa melamun menggenggam tangan Jennie yang masih betah menutup mata.
"Unnie bangunlah" lirihnya.
Tbc
Gaes aku mau nanya. Kalau aku bikin cerita tentang Soshipink kalian mau baca nggak? Apa ada yang sone disini? Jujurly aku bukan sone cuma suka mereka aja, lebih ke Jessica sih jadi aku mau bikin SNSD jadi orangtua Blackvelvet. menurut kalian gimana gaes? Cerita kali ini Jennie nya aku bikin nakal dan petakilan banget. Tapi tetap disini yang ditonjolkan Blackpink dan Jennie.
Tolong komen dibawah ya. Kasih saran gitu. Aku mau bikin genre dan suasana baru dari ceritaku yang sebelumnya kebanyakan sad. Aku pengen buat shipmom Jensic soalnya, xixi
KAMU SEDANG MEMBACA
Eternal Wound ✓
FanfictionLuka, air mata, dan penyesalan yang Jennie alami puluhan tahun lalu menjadikan Jennie sosok dingin dan tak berperasaan. Berpikir dengan menjauhi semua orang lukanya akan sembuh ternyata salah. Jennie butuh seseorang untuk menyembuhkannya. - BLACKPIN...