T3 (10) : Bertemu Johan

1.9K 143 5
                                    

♥ Happy reading ♥

Sungguh, kejadian sore tadi adalah hal yang sangat mengejutkan. Terlebih lagi tatapan tajam milik seorang pemuda yang si kembar yakini adalah dalang dibalik pengirim pesan beberapa waktu lalu.

Gayanya bossy, dingin tak tersentuh. Persis seperti mafia-mafia yang ada di cerita novel. Darren, hanya namanya yang si kembar tau, selebihnya nihil.

Maka dari itu, kini si kembar sedang berkutat dengan data diri dari anggota inti Zergios. Geng motor generasi ke-3, yang mana dulu sempat diketuai oleh Zevan.

Mudah bagi si kembar untuk mendapatkan data diri remaja-remaja itu. Papa Reymond siap memberikan apa yang mereka butuhkan, termasuk data diri anggota inti Zergios.

"Good, kepala gue makin pusing mikirin ini," keluh Za berbaring terlentang. Tidak susah sebenarnya, hanya saja dia harus kembali beradaptasi dengan tingkah orang-orang baru itu.

Ada enam anggota inti Zergios termasuk mereka berdua. Itu artinya empat laki-laki dan dua perempuan. Dua di antara laki-laki itu adalah teman Zevan, sisanya adik kelas Zevan.

Memang, Zergios tidak memilih anggota inti berdasarkan usia, melainkan kemampuan. Jadi tak heran kalau anggota inti Zergios di isi oleh remaja yang berbeda usia. Jabatan yang diturunkan juga bukan ke sembarang orang, harus orang yang benar-benar mampu yang boleh memegang jabatan itu.

"Iya, lebih pusing lagi kita harus pura-pura sok dingin. Kan nggak lucu kalo mereka ngelawak terus tiba-tiba kita ketawa," balas Zy, merapikan kertas-kertas. Setelahnya dia ikut berbaring di sebelah Za.

"Muak, gue! Kalo di sekolah, masih okelah sok-sokan judes. Tapi kalo di depan inti Zergios? Nggak yakin gue kita bisa kerjasama dengan baik." Za menyahut. Lama-lama lelah juga memainkan peran yang bukan diri mereka sendiri. Tidak bisa tertawa, tidak bisa bercanda.

Menghela napas, Zy bangkit dari tidurnya. Berjalan menuju meja belajar kamar Za. "Udahlah, ikutin alurnya aja."

Tangan Zy bergerak mencari-cari buku novel yang kemarin dipinjamkan ke Za. "Za novel gue ...."

Gerakan Zy berhenti, matanya membelalak dengan mulut terbuka ketika mendapati novel yang ia pinjaman sudah berubah menjadi novel warna-warni. "ZAAAAA!!!"

Terkejut, Za bangun. Seketika matanya membulat, dia meneguk ludah takut-takut. Gawat, kenapa Zy bisa menemukan novel itu? Dengan gelagapan gadis itu berdiri. "K-kenapa, Zy?" tanyanya dengan tampang sok polos.

"KENAPA NOVEL GUE JADI MEJIKUHIBINIU GINIIII?" teriak Zy mengangkat novel berwarna-warni di tangannya.

"O-oh, itu bukan salah gue! Kemarin gue itu lagi ngelukis, trus sikut gue nggak sengaja nyenggol gelas air yang ... MAMAAAA!!!"

"Makan! Makan, nih!"

"Ampun Zy, Ampun!"

"Sini lo! Zaaaa!!" berang Zy memukul-mukul Za menggunakan guling.

Dan terjadilah aksi kejar-kejaran seperti Tom and Jerry. Dimana Za terus berusaha menghindari pukulan maut dari saudarinya.

⭐★★⭐

Bruak!

Pagi-pagi sekali kantin sudah dibuat heboh dengan kejadian di mana seorang laki-laki berpenampilan urakan tengah dihajar habis oleh Za.

Gadis yang berpenampilan sama urakannya itu tak henti-hentinya memukuli si lelaki tanpa ampun. Si lelaki melawan, tapi tenaganya kalah telak oleh kemarahan Za.

The Twin Transmigration Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang