♥ Happy reading ♥
"Woaahh, ini serius rumahnya Za, eh Fia, eh, mereka berdua? Gede banget ya?"
Mata Aira berbinar kagum. Baru pertamakali dia melihat rumah sebesar ini. Desain mewah juga berkelas, benar-benar terlihat seperti istana.
"Gede banget 'kan, Na? Na?" Dahi Aira mengerut kala tak mendapati jawaban dari teman barunya itu. Dia menoleh, seketika diperlihatkan oleh Lana yang terpana dengan mulut terbuka lebar.
"Lana!"
"Hah? Kaget!" Lana tersadar dari lamunannya. Dia mengedarkan pandangan. "Ra, balik, yuk. Kayaknya ini bukan rumahnya Fia deh, kegedean. Nggak percaya gue, sumpah."
"Emm, tapi kalo ini rumahnya Za, kamu percaya?"
Seketika Lana tersenyum kikuk. "Ya ... ya, iya, sih."
"Dek!"
"Hah!" Lana terkejut lagi, ia memegangi dadanya. Ditatapnya satpam yang mengejutkannya dengan kesal. "Ih, Pak. Ngagetin aja!"
"Hehe, maaf Neng. Eh, Neng berdua ini temennya Non Za sama Non Zy, ya?" tanya Pak satpam tersenyum ramah.
"Zy?" gumam Lana bertanya-tanya.
"Iya, Pak. Kita berdua temen mereka," jawab Aira tenang. Sepertinya Lana masih belum konek kalau nama asli Fia itu Zy.
Setelah diperbolehkan masuk, keduanya harus berjalan kurang lebih 3 menit untuk sampai di pintu utama. Mengetuk pintu, mereka langsung disambut oleh seorang maid yang bekerja.
"Eh, tamunya Non Za sama Non Zy, ya?" tanya maid itu ramah.
"Iya, Bi," balas Aira tak kalah ramah.
"Masuk, Non."
Mereka berdua langsung diarahkan untuk menuju ruang tengah. Setelah maid itu pamit, Lana berbisik pada Aira. "Ra, nggak nyangka gue, kalo Za sekaya ini. Pantesan, dia kalo abis mukulin anak orang hukuman itu-itu aja."
"Suttt, jangan gitu, nanti orangnya denger."
"Ekhem!" Seseorang berdehem keras, membuat tubuh Lana maupun Aira menegang. "Lagi ngomongin gue lo pada?"
Perlahan, kepala Lana menoleh. Dia menampilkan cengir kudanya. "Eh, Za. Ng-nggak kok. Gue tadi cuman nanya toilet. Iya, toilet mana?"
"Dapur sana, kalo ke kamar gue kelamaan."
"Iyah, gue permisi." Masih dengan cengir takut-takut nya, Lana berlalu.
Gadis itu berjalan dengan sesekali berdecak kagum. Sebenarnya dia tidak benar-benar ingin ke toilet, tadi itu hanya alasan saja.
Melihat air di meja makan besar, tenggorokan Lana tiba-tiba merasa kering. Daripada menunggu disuguhkan air, lebih baik ia minum sekarang. Dengan hati-hati ia menuangkan air ke gelas dan meminumnya. Air yang membasahi tenggorokan membuatnya merasa lega.
Namun sesuatu keluar dari bawah meja, melihat sosok itu, lantas Lana menyemburkan air di mulutnya dan berteriak terkejut. "AAAAAAAAA, ADA COWOK MESUUM!!"
![](https://img.wattpad.com/cover/360570802-288-k350191.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Twin Transmigration
Teen FictionKetika dua gadis kembar somplak harus bertransmigrasi ke tubuh kembar dingin. Sesil florasta dan Sisil florista namanya. Dua gadis kembar berusia 17 tahun yang kini tengah menempuh pendidikan di bangku SMA. Dua gadis dengan julukan duo bima ( dua bi...