bab 2

319 20 6
                                        

Silahka vott sebelum baca ya! Karena dukungan kalian adalah semangatku 🤗
_________________________________________

1 tahun kemudian...

Di malam hari Asyla duduk di sofa bersama Christian yang terlihat sibuk dengan berkas dan laptopnya.

Ia memang selalu sibuk akhir-akhir ini. Bahkan dia memabawa pekerjaannya ke rumah.

"Mas,"

panggil Asyla sambil menatap suaminya yang masih sibuk dengan berkasnya.

"Hemmh." Christian hanya bergumam untuk menjawab Asyla

Asyla beralih menyandarkan kepalanya di bahu Christian.

"Aku mau makan ayam panggang yang ada di cafe sebelah kantor kamu, Mas."
Ucap Asyla dengan manja.

"Mas sibuk Asyla," jawab ketus Christian.

"Tapi aku lagi ngidam ayam panggang itu mas, ini anak kamu lo yang minta,"

ucap Asyla sambil mengelus perut buncitnya.

" Mas ... boleh yaaa?" Rengek Asyla

Christian masih tidak peduli dengan rengekan asyla di sampingnya, tangannya masih sibuk dengan berkas-berkas di pangkuannya.

"Mas ...," rengek Asyla lagi.

Asyla masih berusaha membujuk christian sambil menggoyang-goyangkan lengan Christian dengan raut wajah yang mulai kesal.

Braaakkk!

Christian berdiri setelah meletakan laptopnya dengan keras di meja samping sofa.

"APA KAU TIDAK MELIHAT AKU SEDANG BEKERJA HAH? DAN BERHENTI MERENGEK ASYLA!!"ucap Christian dengan nada tinggi sambil mengusak rambutnya kasar.

Asyla sontak menunduk karna kaget dengan bentakan suami nya. Baru kali ini Christian membentaknya.

Air mata Asyla mulai mengalir membasahi pipi chubynya, Asyla benar-benar merasa sakit hati. Padahal ini adalah ngidam pertamanya.

Asyla memang hamil dan sudah memasuki trimester ke 3. selama dia hamil sebisa mungkin dia tidak merepotkan suaminya karna dia tau suaminya sangat sibuk.

bahkan hampir tiap malam  suaminya tersebut harus lembur. Setidaknya itu yang Asyla tau.

Bukannya menenangkan Asyla atau minta maaf. Christian justru berlalu menuju kamar sambil membawa berkas dan laptopnya.

Setibanya di kamar. Christian melihat ponselnya yang tergeletak di meja menyala. Ternyata seseorang menghubunginya.

Christian buru-buru meraih ponselnya, dan segera menggeser tombol hijau di sana.

"Halo?" sapa  Christian dengan lembut.

"...... "

"Jangan sekarang sayang" Jawab Christian.

Sementara di ruang tamu, Asyla masih saja menangis.

"Sebenarnya kamu kenapa mas? Kenapa akhir-akhir ini kamu berubah? Tidak ada waktu untukku, belum lagi kamu menjadi dingin dan mudah marah,"
gumam Asyla sambil terisak.

Asyla yang memang lelah dan terlalu lama menangis, akhirnya tertidur di sofa.

Tengah malam Christian keluar kamar karna dia merasa haus. Matanya melirik Asyla yang tertidur di sofa.

Christian menghela napas dan menghampiri Asyla. Ia menatap lamat wajah cantik Asyla yang terlihat damai ketika tertidur.

"Aku tau ini salah. Tapi perasaan ini tidak bisa berbohong," ucap christian dengan sedikit menyesal.

Harapan AsylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang