Beautiful Night

23 3 2
                                    

                    WARNING 🔞
    
Bab ini mengandung adegan dewasa, harap bijak dalam memabaca! Dosa ditanggung pembaca ya! 🤭

                        🖤🖤🖤

Setelah acara pesta pernikahan selesai, semua keluarga telah kebali ke kediaman masing-masing. Kecuali Asyla  dan David. Mereka dalam perjalanan menuju hotel, yang akan menjadi tempat beristirahat mereka malam ini.

"Mas, aku ingat Zio. Apakah dia baik-baik saja?" tanya Asyla kepada David.

"Zio aman, Sayang. Dia  kan bersama nenek dan kakeknya, bukan dengan orang lain."

"Tapi ... bagaimana jika  Zio rewel?"

"Tidak akan, Zio anak yang pintar! Dia mengerti mommy dan daddynya harus bersenang-senang, jadi dia  tidak akan rewel." David mengecup punggung tangan Asyla dengan mesra.

Hal  itu membuat Asyla malu dan salah tingkah. Apalagi ada Max, yang tengah mengendari mobil yang mereka tumpangi.

"Mas, ada Max! Aku malu," ucap Asyla seraya memukul kecil lengan David.

David melirik Max, yang terdiam sambil fokus menyetir. "Dia fokus dengan jalanan Sayang, jadi tidak perlu khawatir, ok!" bisik David tepat  di telinga Asyila.

Asyla menjauhkan tubuhnya daru David. "Ish, geli, Mas!" tegur Asyla.

"Astaga, kenapa sensi sekali, hemm?" David  menarik paksa Asyla hingga menempel dengannya.

David segera merangkul pinggang Asyla dengan posesif. Wanita yang selama ini ia idamkan telah berhasil ia dapatkan. Ia bersumpah akan melakukan apa pun untuk krbahgiaan Asyla.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan lama, akhirnya mereka telah sampai di hotel tujuan mereka. Max segera turun dan membukakan pintu untuk tuannya.

Setelah David keluar, ia berjalan memutar  membukakan pintu untuk Asyla. Seperti biasa, ia akan melindungu kepala Asyla dengan tangnya.

Mereka berjalan bergandengan memasuki hotel. "Max, aku  sudah menyiapkan  kamar untukmu. Beristirahatlah!" ucap David kepada Max.

"Baik, Tuan. Terima kasih banyak."

"Hemm!"

David kembali melanjutkan perjalanannya memasuki hotel. Ia menggandeng mesra Asyla yang terlihat sudah lelah dengan gaun yang ia kenakan.

Begitu sampai di lobi hotel, David segera menuju resepsionis untuk melakukan check-in. Setelah resepsionis memberikan kunci miliknya dan Max. Mereka segera menuju kamar untuk beristirahat.

Asyla melebarkan matanya, begitu David membuka pintu kamar hotelnya. Bagaimana tidak, pemandangan indah di hadapannya membuat Asyla terpaku di tempatnya.

Kamar  yang bernuansa tamaram itu, berhadapan langsung dengan bibir pantai yang sudah di hias sedemikian rupa. Belum lagi, kamar yang sudah dihias seindah mungkin untuk pengantin baru.

Wangi mawar menyeruak menusuk hidung, yang mampu membuat Asyla merasa sangat bahagia.

"Kenapa  diam saja, hmm?" tanya David seraya memeluk Asyla dari belakang.

"M-mas, ini sangat indah!" ucap Asyla dengan mata yang berkaca-kaca.

"Kau menyukainya?"

"Tentu saja, aku bahkan kehabisan kata-kata  untuk mengutarakan kebahagiaanku saat ini."

"Syukurlah, kau bahagia aku pun bahagia. Aku bersumpah, akan melakukan apa pu  untuk kebahgiaanmu dan Zio." David membalikkan tubuh Asyla agar menghadapnya.

Harapan AsylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang