bab 23

218 13 0
                                        

Diana sangat terkejut ketika mengetahui, jika  Asyla adalah gadis cantik yang pernah ia temui di halte waktu itu. Diana merasa beruntung jika calon istri yang akan di kenalkan kepadanya adalah Asyla. Karena semenjak pertemuan pertama mereka, Diana sudah menyukai Asyla.

"mommy senang jika Asyla adalah, gadis cantik yang pernah mommy temui waktu itu.? " Ucap Diana.

"Iya nyonya saya juga merasa senang jika anda adalah  ibu dari mas David, " Jawab Asyla.

Asyla  tersenyum sangat manis, sambil menatap David yang duduk di samping nya sambil memangku Zio.

Wajah David memerah ketika melihat Asyla yang semakin cantik dan manis, ketika tersenyum seperti itu.

"Panggil mommy Asyla, dan kau David. kondisikan wajahmu! Wajahmu sudah seperti kepiting rebus. " Ucap Diana sambil tersenyum kecil.

Ekheemm'

David hanya berdehem untuk menghilangkan rasa malu dan gugup sekaligus.

Shit' David sadarlah!

"Aku hanya gerah mom. " David.

"Alasan." Diana.

"Oya perkenalkan ini willson Abraham. ayah nya David, dia sebelas dua belas dengan anaknya. Dingin dan kaku. " Lanjut Diana sambil menepuk pelan paha suaminya.

"Aku tidak. " Willson.

Diana mendelik ke arah suaminya.

"Mengaku saja! Lihat sedari tadi kau hanya diam tanpa expresi. " Diana.

"Ckk. Saya willson , suami Diana dan ayah dari David. " Ucap willson tiba-tiba.

"Kau berbicara dengan sisapa ? " Tanya Diana.

"Dengan calon menantuku . " Jawab willson.

Mendegar itu  Asyla menunduk dengan wajah  yang memerah, karena malu.
Semantara David hanya rersenyum tipis , seraya mengelus kepala Asyla.

Euungg'

Semua mata tertuju ke arah bayi mungil  yang mulai membuka matanya.
Mata bulat itu terbuka menatap wajah David.
David memberikan senyum terbaiknya untuk zio.
Dan itu membuat Diana dan Willson tercengang.

"Kau tersenyum? " Tanya Willson.

Meskipun Willson adalah ayah yang dingin dan kaku, tapi dia adalah ayah terbak untuk David. Sejauh apa pun jarak mereka. Perhatian Diana dan Willsom tidak pernah berkurang untuk David.

David tidak menghiraukan pertanyaan ayah nya. Melainkan masih fokus kepada zio.
Dan itu membuat Asyla merasa tidak enak dengan ayahnya David.

Asyla menyenggol lengan David dengan sikut nya.
David menoleh dan bertanya melalui matanya.
Mata Asyla bergerak ke arah willson. David mengikuti arah tatapan Asyla yang ternyata tertuju kepada ayahnya.

"Ada apa? " Tanya David.

"Tidak ada. " Jawab willson.

Diana dan Asyla saling pandang dan menghela nafas bersamaan.
Susah memang mencairkan suasan yang beku ini.

"Kemarikan aku ingin melihatnya! " Pinta Willson menatap bayi di pangkuan David.

"Tidak.dia anaku, itu berarti dia miliku. " Jawab David sambil memeluk zio posesif.

"Dan dia adalah cucuku, itu berarti dia miliku juga. " Willson beranjak menuju David untuk mengambil Zio dari tangan  David.

Tapi david dengan cepat memindahkan zio ke sisi lain.

Harapan AsylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang