bab 5

260 15 2
                                    

Rumah orang tua asyla

Terlihat erina sedang menata makanan di meja makan,erina sangat antusias memasakan semua makanan kesukaan asyla.

sudah lama dia tidak memasakan makanan kesukaan asyla, semenjak asyla menikah.

Setelah nya dia bergegas menuju kamar asyla. Meskipun rumah nya sederhana, tapi dia selalu merawat rumah nya dengan baik. Asgar selalu terasa nyaman da bersih.

Keluarga asyla memang sederahana
Ayah nya hanya bekerja sebagai salah karyawan di salah satu perusahaan di kotanya. Sedangkan erina ibu nya, hanya ibu rumah tangga biasa.

Tapi merka tidak pernah mengeluh karna nya , itu semua sudah cukup bagi mereka .

Begitu erina membuka pintu kamar asyla , erina mendapati asyla sedang melamun mentap kosong jendela kamar nya.

Tangan nya senantisa mengelus lembut perut buncit nya.
Erina tersenyun kecil dan segera menghampiri asyla

"Asyla.... Kenapa melamun naaak? "
Ucap erina sambil merangkul pundak asyla.

Asyla terkejut mendapati ibu sudah berdiri di samping nya. Asyla tidak menjawab erina, asyla kembali mentap keluar jendela yang menunjukan taman kecil milik ibunya.

"Ada apa nak... Apa semuanya baik baik saja?"

Erina mulai khawatir,
Ketika melihat asyla meneteskan air matanya.

"Cerita sama ibu asyla,, jangan di simpan sendiri itu tidak baik untuk mu dan juga baby! "

Sudah cukup asyla tidak kuat lagi, yang awal nya akan dia simpan sendiri nyata nya dia butuh sandaran, butuh pelampiasan , butuh solusi dan dukungan .

Akhir nya asyla menangis meraung memeluk erat perut erina, asylabenar benar mnumpahkan segala emosi dan juga kesakitan yang selama ini dia pendam .

Erina hanya diam dan mengelus punggung asyla untuk menenangkan asyla , erina membiarkan asyla menangis sejadinya, agar asyla puas dan   merasa lega.

Stelah beberapa saat asyla mulai berhenti menangis , hanya tersisa isakan kecil di bibir mungil nya.

Kemudian erina duduk di samping asyla.

" Asyla sudah tenang? Sudah merasa lega? ".

Asyla mengangguk sebagai jawaban.

" Bicara pelan pelan asyla, ibu akan mendengarkan semuanya hemm!
Anak ibu tidak boleh lemah. Ingat ada jagoan kecil di sini! "

Ucap erina mencoba menghibur asyla.

Asyla menunduk dan mengelus perut nya

"Asyla....tidak baik baik saja ibu, asyla kesepian, asyla selalu sendiri, christian sudah berbeda ibu, dia bukan christian yang dulu, dia berubah. Selalu mengacuh kan asyla. Bahkan dia mengabaikan baby, calon anak sendiri ibu.. Asyla takut ibu, asyla takut christian akan pergi meninggalkan asyla dan juga baby. Asyla takut christian benar benar memiliki wanita lain selain asyla ibu".

Air mata asyla kembali membasahi pipinya, asyla meremat pelan dada  nya karna mulai merasa sesak.

Erina melihat itu seketika panik. Erina segera meraih tubuh asyla dan memeluknya.

Memberikan ketenangan untuk anak nya, air mata erina  ikut jatuh, dia juga wanita dia paham dan merasakan apa yang di rasakan asyla.

Wanita mana yang kuat bila di abaikan oleh suami nya ketika mengandung?. Yang dimana seharus nya di hujani kasih sayang dan perhatian.

"Asyla.. Selagi kita tidak melihat dengan mata kepala sendiri sebaik nya jangan dulu berfikiran buruk tentang suami mu ya! Siapa tau christian benar benar sibuk dengan kerjaan nya, bukan kah dia bekerja di kantor ternama. Jadi mungkin saja memang banyak sekali tugas yang di berikan atasan nya naak"

Harapan AsylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang