Bab 20

229 10 0
                                        

Christian terlihat panik. Pria mundar- mandir di depan televisi dengan perasaan yang sangat cemas, setelah melihat berita yang baru saja di tayangkan salah satu canel di televisinya.

Berita itu menayang kan beberapa perusahaan yang terkena kasus penggelapan uang, dan di perkirakan akan segera gulung tikar.

Dan perusahaan itu salah satunya adalah ARCY kompany. Perusahaan tempat dia dan dan Clara menginfestasikan uangnya.

Dan kini Christian masih harap-harap cemas menunggu kedatangn Clara. Dia sangat menyesal telah abai dengan hal-hal penting untuk kelangsungan masa depannya, dan kini dia merasakan imbasnya.
Dia tidak bisa melakukan apa pun selain menunggu Clara, karna hanya Clara yang mengetahui tentang perusahaan itu dan juga mempunyai kontak CEO perusahaan itu.

Ceklek'

Pintu apartement Christian terbuka menampilkan sosok Clara yang terlihat muram.

Christian segera menghampiri Clara dan membawanya duduk di sofa.

"Bagaimana hasilnya sayang?" Ucap Cristian sambil menggenggam tangan Clara.

"Aku tidak tau mas, orang nya sama sekali tidak bisa di hubungi, aku bahkan mendatangi kantornya tetapi tidak bisa masuk karna banyak karyawan yang berdemo," jawan Clara.

Christian yang memang sudah stres memikirkan nasib uang nya seketika marah, ketika mendengar penjelasan dari Clara.

"Lalu, bagaimana dengan uangku Clara? Aku sudah tidak memiliki apapun sekrang, ini semua gara-gara kau Clara!" ucap Christian dengan nada tinggi.

"Kau bilang ini salahku? asal kau tahu, aku sudah bekerja keras untuk ini. Sedangkan kau hanya berleha-leha sambil terus memikirkan mantan beserta anakmu. " jawab Clara tidak kalah tinggi.

"Ini memang salahmu kau sangat ceroboh, bagaimana bisa kau memilih prusahan kecil seprti itu hah? " Christian

"Masih banyak perusahan besar di kota ini Clara, atau, kau memang sengaja? Atau bahkan kau ada main dengan CEO keparat itu?" lanjut Christian menggebu seraya menatap tajam Clara yang berada di hadapannya.

Plaaakkk'

"Berengsek, kau menuduh ku yang tidak-tidak Christian. Bahkan aku telah mengandung anakmu, bagaimana bisa kau mengeluarkan kata-kata seperti itu? " jawab clara

Christian tidak menjawab ucapan Clara, dia hanya terdiam memikirkan bagaimana nasibnya sekarang. uang nya ra'ib, bersama dengan hancurnya perusahaan itu.

Christian menyandarkan tubuhnya di sofa, matanya memejam karna kepalanya terasa pusing.
Uang itu adalah harapan terkahirnya. Lalu bagai mana dia menjalani kehidupan nya sekarang, bahkan tidak ada satupun perusahaan yang mau menerimanya bekerja.

"Christian ...," ucap Clara.

Clara mencoba menenangkan Christian dengan menggenggam tangan Christian.

"Sayang? " Panggil Clara sekali lagi.

"Pergilah Clara! biarkan aku sendiri." Christian melepaskan tangan Clara yang masih menggenggam tangannya.

"Tapi,"

"AKU BILANG PERGI CLARA!!" bentak Christian.

Clara hampir terjatuh dari sofa ketika Christian mendorongnya sedikit kasar.
Clara yang mendapat perilaku kasar dari Christian tidak terima dan kembali mendorong dada Christian.

"Baiklah, aku akan pergi. Tapi jangan menyesal dan mencariku lagi Christian. Dan teruslah hidup dengan penyesalanmu! " jawab Clara sambil berlalu meninggalkan Christian yang masih terdiam di sofanya.

Harapan AsylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang