Bab 26. Wedding Day

277 17 2
                                    

Setelah semua persiapan untuk pernikahan Asyla dan David selesai. Akhirnya, tepat hari ini mereka melangsungkan pernikahan yang super megah.

Karna semua persiapan atas perintah David. Maka tidak aneh lagi, jika pernihakan ini menjadi pernikahan termegah saat ini.

Davin ingin membuat momen bahagia bersama Asyla menjadi hal yang istimewa untuk di kenang. Karna menurutnya pernikahan hanya sekali  dalam seumur hidup.

David dan Asyla memilih warna putih untuk sebagian besar Dekorasi pernikahannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


David dan Asyla memilih warna putih untuk sebagian besar Dekorasi pernikahannya. Karna warna putih, melambangkan kesucian.

Di dalam ruangan ganti. Terdapat David yang tengah mundar mandir seraya menggigiti kukunya. Ya, Mr David Abraham tengah di landa cemas dan gugup. Kalau boleh memilih, lebih baik berpidato di antara ratusan koleganya di bandingkan sekarang. Dan hal itu, tidak luput dari perhatian William, Max, dan Leon.

"Hentikan tingkah bodohmu David!" tegur Willson.

"Iya David, kau hanya akan membuat pakaianmu kusut." Leon geram bukan main melihat David yang tidak berhenti bergerak.

Medengar itu, David menghentikan kegiatannya lalu menatap Willson dan Leon secara bergantian.

"Kalian tidak akan paham. Jadi jangan mengaturku!!" ketus David.

"Max, bawa Dua orang ini keluar! mereka sangat menggnggu," lanjutnya.

"B-baik Tuan." Max segera menatap Willson dan Leon.

Wajahnya sudah pucat pasi ketika Willson menatapnya dengan tajam. Sedangkan Leon, pria itu malah tersenyum konyol kepada Max.

"Maaf Tuan willson, sebaiknya kita menunggu Tuan David di luar saja!" usul Max dengan ragu.

"Kau berani mengaturku??" sarkas Willson.

"T-tidak Tuan, maafkan saya! saya ... saya hanya - "

"David, kau sudah siap? Pernikahanmu akan segera di mulai. Segera keluar dan rapihkan pakaianmu!!" ucap Diana yang tiba-tiba masuk kedalam ruangan David.

David hanya mengangguk untuk merespon ucapan Diana. Sedangkan Max, pria itu menghela nafas lega, karna merasa terselamatkan.

Ketika David hendak membenarkan bagian kerah jasnya. Tiba-tiba, Willson menghampiri putranya lalu membantu David merapaihkan pakaiannya.

Dengan wajah datarnya. Willson merapihkan jas David, lalu sedikit menepuk halus pundak David yang sedikit lebih tinggi darinya.

Sedangkan David. Dia hanya menatap wajah Daddy nya dengan seksama.

"Daddy bangga kepadamu, jadilah kepala keluarga yang bertanggung jawab dan jujur. Setiap ucapan yang akan kau ucapkan nanti, adalah jandimu kepada Tuhan dan juga Istrimu. Maka dari itu, jadilah Pria sejati  dengan tidak mengingkari janjimu!!" nasihat Willson seraya menatap mata David yang memerah.

Harapan AsylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang