Tiga Puluh Tujuh

4K 238 8
                                    

"Sayang, besok mama sama papa balik dulu ke singapura ya karena ada beberapa yang harus kita urus, tapi gak lama cuma 3 hari, nanti kalau setelah selesai urusannya, mama sama papa bakalan balik kesini, dan kita pulang kerumah kita ya" ucap Kumala yang menemani Salsa makan karena kelaparan tengah malam.

"Iya ma, Salsa akan nunggu mama sama papa disini" jawab salsa yang sudah meletakkan piring dan sendoknya

"Ya udah ini kita lanjut tidur lagi ya"

Lalu mereka tidur kembali, sementara di apartemen Lian, lian masih terjaga dan tidak bisa tidur dia masih kepikiran keadaan salsa, di ambilnya HP dibacanya Chat Salsa selama satu bulan ketika berusaha menghubunginya.
Kamu pasti kecewa banget sama aku ya sa, aku bodoh banget ya gak berpikir panjang. maafin aku sa. Monolog Lian.

Keesokannya

"Selamat pagi tante" ucap Lian yang sudah bersiap siap untuk mengantar mama papa salsa.

"Selamat pagi Li, masuk dulu kita sarapan dulu ya"

Lian pun masuk dan duduk diseberang Salsa yang masih tidak menghiraukan kedatangan Lian.

"Hoekk hoekkk" Salsa berlari ke wastafel memuntahkan isi perutnya. ini sudah menjadi kebiasaan Salsa ketika pagi hari. Kumala menghampiri Putrinya dan memijat Tengkuk leher Salsa. Lian yang melihat itu merasa teriris hatinya. aku semakin ngerasa jadi pengecut lihat kamu kayak gini sa. batin Lian

"Tidak apa apa nak, kalau hamil muda memang begini, sudah mualnya"ucap Kumala

Salsa mengangguk dan mereka kembali kemeja makan.

"Sekarang Salsa makan lagi ya, yang tadi kan keluar semua, papa suapin ya" Radit menyuapi anak perempuannya. Salsa bersemangat kembali, ia terkenang masa kecilnya yang setiap pagi selalu disuapin papanya.

"Sudah Pa, Salsa takut mual lagi" Salsa memberhentikan Makannya

"Ya udah sekarang mama papa pergi dulu ya, salsa tunggu di apart aj"

"Salsa mau ikut anterin mama papa"rengek Salsa

"salsa kan baru sudah sehat, salsa beristirahat saja ya"ucap kumala

"Salsa mau ikut" rengek salsa

"Ya udah ayok ikut aja" ucap Radit.

Salsa mengambil kunci mobil miliknya.

"Eh kenapa ambil kunci mobil" Tanya Radit

"Kan salsa mau ikut" ucap Salsa

"Gak ada bawa mobil, kita satu mobil saja, naik mobil lian" ucap Radit

"Gak apa apa Salsa naik mobil sendiri saja papa"

"naik mobil Lian atau gak ikut" tegas Radit

"Ya udah satu mobil aja" Akhirnya salsa mengalah. Lian hanya memperhatikan drama keluarga itu. ia tidak berani bersuara. karena takut salsa nanti mengusirnya

akhirnya mereka pergi kebandara dengan naik mobil Lian, dengan posisi Kumala dan salsa duduk dibelakang, lian dan Radit duduk didepan, sesekali Lian melirik Salsa dari kaca spion didalam mobil, sadar lian meliriknya salsa langsung membuang muka.

sesampai di bandara

"Gentariiii" teriak laki laki dari arah kejauhan yang berlari kearah salsa.

rombongan keluarga itu langsung menoleh kearah suara yang memanggil.

"Fajar" ucap salsa

"Ya ampun Gent, gue kangen  banget sama lu" Laki laki itu memeluk Salsa cukup kuat.

GentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang