Tiga Puluh Sembilan

3.9K 224 9
                                    

"Hoekkk hoekk" Salsa berlari ke wastafel, seperti biasa kegiatan dipagi hari Salsa. perutnya seperti dia aduk aduk. Lian yang mendengar itu langsung terbangun dan memijit tengkuk leher Salsa seperti yang Mama Salsa lakukan kemarin.

"Gimana sayang perutnya gak enak ya" tanya lian cemas

Salsa hanya mengangguk.

"Sudah" tanya Lian kembali

Salsa mengangguk. Lalu lian membawa Salsa ke tempat duduk di meja makan.
Dan mengambil air minum lalu memberikan ke Salsa.

"Minum dulu Sa"

Salsa meneguk air minum itu.

"Sa, nanti kita ke dokter ya kita cek kandungan kamu, tante ku ada yang dokter kandungan kita periksa disana aja, Mau"

"iya mau" jawab salsa yang masih terasa lemas

"Sayang, aku mau ngomong, bentar"Lian mengambil Kotak yang ada disaku jaketnya.

"Gentaria Salsa Will You Marry me?" tanya lian yang menyodorkan Cincin Ke salsa

"Gak romantis banget masa keadaan aku lemas gini ngelamarnya" Salsa melipatkan tangannya ke dada

"uluh uluh, Mamanya bayik ngambej, Maaf ya, sebenarnya aku mau ngelamarnya setelah ada mama papa dan kedua orang tua aku, tapi kelamaan harus menunggu bsok, aku gak tega lihat kamu kayak tadi, izin kan aku ya bertanggung jawab untuk kamu dan bayik kita ini" Lian mengelus perut salsa

"hmmm" jawab salsa

"Jadi terima gak"ucap Lian lembut

"Gak, kecuali kalau kamu sendiri yang pasangin cincinnya ke jari aku" jawab Salsa

Lianpun mengambil Tangan Salsa dan memasang cincin ke jari manisnya.

"Terimaksih sayang" Lian memeluk salsa. dan tentu saja Salsa membalasnya.

"Nanti kalau Mama papa kamu dan Mami papi aku datang besok, kita langsung menikah secara agama saja dulu ya, sambil mengurus berkas berkasnya untuk dicatat di sipil baru kita resepsi" Lian

"Aku gak mau resepsi" Salsa memelankan suaranya

"Kenapa sayang hmm" Lian Mengelus pipi pedempuannya

"Aku gak mau nanti orang orang tau kalau aku hamil diluar nikah, kan Perut aku semakin membesar nantiny" ucap Salsa dengab raut wajah sedih, sebenarnya Salsa punya wedding dream, tetapi dia sadar keadaan kali ini tidak memungkinkan.

"gak apa apa sayang, kita buat acaranya Intimate aja, kita undang kerabat dekat aja, aku yakin kamu punya wedding dream kan, aku mau wujudin itu untuk kamu, lagian baru dua bulan masih gak terlalu kelihatan kok perutnya"

"Ya udah aku ikut kamu aja"

"Sekarang maunya apa, mau ad pengen sesuatu, makan atau minum apa gitu"

"aku mau buatin susu ibu hamil dulu"Salsa hendak beranjak dari tempat duduknya

"kamu tunggu sini biar aku yang buatin, dimana susunya"lian menuju ke lemari yang ditunjuk salsa dan membuat susu untuk perempuannya

"ini tuan puteri harus dihabisin, biar mama bayik sama bayik selalu sehat" Salsa meneguk habis susu itu, meskipun rasa nya tidak enak menurut salsa tapi ia harus tetap meminumnya

"Kita duduk disofa dulu ya aku udah pesan bubur ayam buat kita makan disini"
setelah mereka duduk di sofa mereka terdiam sejenak tidak ada suara atau kegiatan apa pun, Salsa melihat wajah laki laki didepannya Lian pun merasa aneh kenapa Salsa menatapmya seperti  itu. lalu sasa mengecup Bibir Lian singkat tapi beberapa kali. Lian yang sudah lama tidak merasakan manisnya bibir salsa menahan leher salsa untuk melumat bibir perempuannya, setelah hampir kehabisan Nafas mereka melepaskan tautan ciuman mereka.

"Udah ya, sampe segitu aja ya, aku takut khilaf" ucap Lian yang mengelap bibir Salsa yang sedikit bengkak karena ulahnya.

Salsa hanya tersenyum, ntah apa yang membuat salsa sebenarnya ingin melakukan lebih dari ciuman, tapi ia sadar ia sedang hamil, ia tidak mau melakukan kesalahan kesalahan lagi.

Selamat Pagi.
tuh Lian udah melamar salsa, nanti di part selanjutnya kita nikahkan mereka ya, kalau penghulunya udah dapat.hihihi

maaf kalau banyak typo ya

Vote dan koment terus ya.

GentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang