Tiga Puluh Enam

3.9K 228 11
                                    

"Salsa rindu sekali sama mama" Salsa tidak mau melepaskan pelukan ibunya.
Kumala hanya mengelus lembut kepala salsa. Dia merasa bersalah dengan Anaknya karena perbuatan dia dan Radit yang membuat Salsa akhirnya merasakan Kesakitan seperti ini.

"Sa, Papa minta Maaf sama salsa kalau selama ini Papa sudah banyak membuat Salsa sakit dan hancur, Papa Minta Maaf nak" radit tidak henti henti mencium tangan anaknya.

"Mama juga minta maaf sayang, karena mama sama papa kamu jadi kayak gini  maafin kami ya nak"

Salsa tidak bisa berkata kata, ia hanya menangis memeluk kedua orang tuanya.

Lian yang melihat itu  Tersenyum tipis, ia bahagia melihat perempuannya sekarang bisa berkumpul dengan keluarganya.

"Oh iya, Katanya disini ada cucunya Oma ya" Kumala memegang perut Salsa dan mengelusnya

salsa mengangguk pelan.

"Jangan Nangis lagi sayang, sekarang kita lewatin bareng bareng ya, ada mama ada papa ada Salsa dan adik bayi disini" Kumala menghapus Airmata anak perempuan satu satunya itu.

"Mama papa terimakasih, terimakasih telah hadir kembali, maafin salsa kalau salsa selalu membuat mama papa kecewa, dan salsa juga minta maaf atas kesalahan yang telah salsa lakuin ini" Salsa menunduk malu, karena Hamil diluar nikah memang adalah kesalahan fatal tetapi lagi lagi semua harus berdamai. semua harus menerima takdir yang sudah hadir di kehidupan mereka.

"Gak sayang, sekarang kita perbaiki semua ya" ucap Radit

semua orang disana sudah meneteskan Airmata, terharu menyaksikan kebahagian Salsa yang akhirnya bisa bertemu dan bersatu kembali dengan kedua orangtuanya.

"Oh iya kenapa Mama sama papa bisa ada disini, bukan sebelumnya mama dan papa udah masing masing, bahkan terakhir papa mau menikah sama gadis kecil yang kemarin papa bawa kemari" Jawab Salsa ia baru sadar kok mama dan papanya sudah bersatu kembali.

"Ceritanya panjang Sayang, boleh mama panggil Lian untuk bergabung sama kita, ini semua berkat dia" Ucap Kumala membuat Salsa melirik lian sebentar lalu membuang muka lagi.

"Lian sini" panggil kumala

Lian pun duduk disamping mama salsa, dengan wajah yang tertunduk, ia tidak berani melihat salsa apa lagi ke arah papa salsa.

"Mama izinin Lian yang berbicara ya" ucap Kumala lembut ke arah Salsa.

"Sa, Pertama tama maafkan aku, aku salah karena sudah meninggalkan kamu tanpa kabar dan cukup lama satu bulan, aku juga Minta maaf kalau suda membiarkan kamu merasakan ini sendiri, aku minta maaf sa" Lian tertunduk lemas, suaranya sudah bergetar parau, dia tidak sanggup ketika harus mengingat betapa hancurnya salsa menjalani ini sendiri selama satu bulan. Kumala menepuk pundak Lian, berusaha menguatkan laki laki itu, agar tetap kuat.

"Ini berawal dari aku cari cincin kado ulang tahun kamu, saat aku mau beli cincin itu, ternyata ada perempuan yang ingin beli itu juga, tapi aku berhasil bujukin dia supaya memberikan cincin itu untuk aku aja karena aku tau kamu ingin sekali cincin itu, setelah cincinnya aku dapat...."

Flashback On

"Mas, sebentar....." Panggil perempuan itu.

"Oh iya ada apa?" jawab Rony

"Aku kayak pernah ketemu kamu, kamu bukannya yang ada di Apartemen Gentari anaknya Pak radit" tanya Perempuan yang ditemuinya di store cincin tadi

"iya, kok tau, kenal sama Salsa" Tanya Rony heran

"Aku Reyna, aku adalah perempuan bersama Pak radit yang datang ke Apartemen Gentari saat gentari bertengkar dengan Papanya" Ucap Reyna

Lian berusaha mengingat kejadian itu, dan dia baru menyadari ternyata perempuan itu adalah perempuan yang datang bersama papa salma.

GentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang