"Assalammualaikum"
"waalaikumsalam, Masuk ro, ajak teman teman masuk semua duduk yaa" Ucap Lian menyambut dan beberapa Karyawannya yang menyempatkan hadir.
Semua tamu pun sudah menempati sofa yang ada diruang tamu rumah Lian.
"Salsa dimana Li?' tanya Aro
"Ada di kamar kayaknya, bentar lagi turun" ucap Lian
"Ehh sudah rame ternyata" Sapa Salsa yang sudah berganti bajunya setelah menyelesaikan pekerjaannya.
Salsa pun memilih duduk disamping Lian, tetapi anehnya Lian malah berangkat dan pura pura mengambil Hpnya di Meja dan berpindah duduk di antara Aro dan Lea.
Tetapi tidak ada yang menyadari tingkah Lian, kecuali Salsa. ia baru menyadari ternyata Suaminya itu masih dalam mode ngambek.
Mereka pun masih sibuk bercerita ringan sambil merosting karyawan disana untuk sekedar bercanda.
Semenjak punya Anak Lian memang sudah mengurangi sikap dinginnya ke karyawannya. Dia sudah bisa diajak bercanda walaupun karyawannya masih agak segan.
"Ayok makan, di dapur tadi kebetulan saya sudah siapkan" ajak Salsa memecahkan suasan riuh tawa mereka.
"Siapppp, terimakasih ibu" ucap salah satu karyawan Lian.
"Le, tambah lagi makannya" ucap Lian yang melihat Lea sedikit sekali makannya.
"Eh iya pak, ini sudah cukup kok" Jawab Lea
"sayang kamu ikut makan ya, aku ambilin ya" ucap Salsa kepada Lian
"Nanti aku bisa ambil sendiri, aku belum lapar" Jawab lian sembari membuang wajahnya dari salsa.
okee masih ngambek ternyata batin Salsa.
"Kak, gimana rencana sama Kia?" tanya Salsa
"aman, dua minggu lagi lah, bantuin ya Sa" Aro
"Siappp, ngomong aja kalau ada perlu apapun ya" Salsa.
"Laki lu kenapa?" tanya Aro yang heran lihat intraksi Lian dan Salsa hari ini, karena Lian terlihat selalu menghindar dari Salsa.
Padahal Biasanya Lian selalu menempel kemanapun Salsa pergi."Gak tau, aneh t orng hari ini" jawab Salsa
"Lah, ada maslah kalian"
"Gak ada masalah yang besar sih, cuma tadi gue sempet marah karena dia ganggu gue mulu pas lagi masak, jadi gue suruh dia jauh2, ternyata masih ngambek sampe skrang"
"hahahha, lu sih ada ada aja, sudah tau laki lu gak bisa kalau gak nempel sama istrinya malah lu usir, selamat membujuk deh kalau begitu"
"Ro, sini kumpul sama teman teman" panggil Lian yang sedang berada di sofa di ruangan tamu sama karyawan nya.
"Siapppp" Aropun berjalan melangkah menemui Lian.
"Kalian ngobrol aja dulu ya, gue kekamar dulu charger HP" ucap Lian.
Melihat Lian menuju kamarnya. Salsa pun mengikuti Suaminya itu.
"Sayang" ucap Salsa sembari mendekati Lian.
"Kenapa" jawab Lian dingin
"Cuek banget sih"
"gak ah biasa aja, aku kebawah dulu, takut ganggu kamu"
Lian pun kembali keluar dari kamarnya. meninggalkan Salsa Dan Rayyan yang sedang Tidur di Baby Box.Salsa pun terdiam dan menyekat air matanya yang sempat turun ketika melihat Lian pergi seakaan menjauh dari dirinya.
setelah berapa lama, Aro dan Karyawan lain pun pamit untuk pulang, karena memang hari sudah berlarut malam.
Lian yang sudah membersihkan Tubuhnya merebahkan tubuhnya dn mengotak ngatik Hpnya. sesekali ia melihat Rayyan yang srdang bermain disampingnya.
"Anak Papi udah gede banget ya nak, nanti biar papi ajak main bola ya,..... woshhhhh"
Rayyan terlihat antusias ketika diajak bermain dengan Lian.
Sementara Salsa masih sibuk dengan rutinitas Skincarenya.
Ketika Salsa sudah beranjak dan mulai naik ke tempat tidur.
Lian mengakhiri permainannya dengan Rayyan."Sekarang waktunya tidur, guud nite anak Papi, papi tidur ya sayang" Lian mencium wajah Rayyan dan meletakkan Hpnya di Nakas, menarik selimutnya dan membalikkan badan membelakangi Salsa dan Rayyan.
Salsa pun melihat itu terasa sakit sekali, ia menggendong Rayyan dan menidurkannya. tidak lama kemudian Rayyan tertidur dengan nyenyak.
setelah meletakkan Rayyan di baby box salsa pun merebahkan tubuhnya ia melirik ke suaminya, tampaknya Lian sudah terlelap, salsapun membalikkan tubuhnya, dan berusaha memejamkan matanya, tetapi air matanya tidak bisa dibendungi.
Hallo
KAMU SEDANG MEMBACA
Gentari
RomanceGentaria Salsa Mahesa seorang anak tunggal dari Bapak Raditya Mahesa dan ibu Kumala. Salsa yang sebelumnya adalah gadis yang penurut dan calm tetapi semua berubah saat perpisahan kedua orang tuanya, Setiap harinya ia harus melihat pertengkaran diant...