13. Karena Jiwa Kita, Hebat

62 6 2
                                    

Part 13 hadir, semoga selesai sampai akhir, AAMIIN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part 13 hadir, semoga selesai sampai akhir, AAMIIN. Selamat membaca, semoga hari ini suka yaa🌾✨
  
btw guys, ini babnya acak yaa?😭 huhu, sori, padahal dah aku perbaiki berulang-kali, tpi tetep gabisa. Jadi kalau misal mau baca, tolong di perhatikan yaa babnya🙏:) maaf banget huhuhu(⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)

♡⁠(⁠>⁠ ⁠ਊ⁠ ⁠<⁠)⁠♡

“Hidup memiliki dua emosi. Bahagia dan sedih. Pilihan tetap ada pada diri. Jika ingin bahagia, maka jangan berhenti berdoa. Tetapi jika memilih bersedih, silahkan lepaskan doa.” — Catatan Hanum

📿📿📿

“Dia ngapain nyuruh lo ke lapangan kosong?” Rio berkata serius, sambil menghisap rokoknya.

Ali mengangkat bahu, kemudian memakan permen karet untuk mengisi mulutnya yang kosong. Sekedar informasi, Ali memang tidak merokok. Lelaki itu takut jika abahnya tahu, ia akan di lempar ke Saudi Arabia.

Gas aja lah njir! Terakhir berantem kita dua minggu lalu, kangen nonjok orang nih!” Kenta menggebu-gebu.

“Enggak usah, tar dapet masalah lagi,” ujar Ali.

“Santai lah! Lagian kita enggak bakal di keluarin. Sekolah masih butuh duit kita.” Kali ini, Andre yang berkata — seenak jidat dan pongah.

Teman-temannya langsung berseru setuju. Sebagian dari mereka di atas motor, sebagain lagi berdiri. Di tangan mereka terdapat rokok yang mengepulkan asapnya ke udara. Hanya Ali yang mengunyah permen karet.

Oy, Ali!” panggil satu lelaki, yang berada di atas motornya.

“Bastian nunggu di lapangan kosong. Dateng ye!” ujarnya, sebelum akhirnya melajukan motornya keluar parkiran.

“Tenang aja nyet! Kita dateng!” teriak Kenta kesetanan. Dia hampir mengejar motor itu jika tak di hentikan Adam.

“Enggak usah di denger. Mending balik, gue juga mau balik.” Ali berkata, dengan bersiap menaiki motornya.

“Lah? Nggak seru ah, gatel nih, pengen mukul orang!” Rio memicing sedikit tak suka.

“Gue suruh pulang cepet, pada balik dah lo pada. Gue duluan!”

Lantas, setelah itu, pemuda bernama Muhammad Ali Elvern, tersebut melajukan motornya — setelah menggunakan helm. Meninggalkan lahan parkiran yang luas.

Di posisinya, Alex mengerutkan dahi. Melihat motor Ali yang semakin menjauh, membuat hatinya seolah tergerak ingin mengikuti.

📿📿📿


♥️

“Ada cinta, tetapi bukan dari mereka. Mungkin, orang lain yang akan memberikannya.” — Bastian

&quot;Nikah Yuk!&quot; √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang