03. "Aku Ingin Memperistrinya."

70 11 2
                                    

Halo, kita bertemu lagi🧜Part 3 hadir, semoga bisa selesai sampai akhir, AAMIIN!♥️📿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo, kita bertemu lagi🧜
Part 3 hadir, semoga bisa selesai sampai akhir, AAMIIN!♥️📿

“Ya Rabb, jangan jadikan cintaku hanya sebatas nafsu. Tolong jadikan cinta milikku untuk bisa berjalan meraih surga-Mu.” —Pemuda Ali

📿📿

Ngiung~

Ngiung~

“Bubar woi, bubar! Polisi dateng!”

Suara sirine polisi semakin terdengar jelas. Membuat keributan yang tadi saling pukul memukul langsung terhenti. Mereka semua buru-buru menancapkan gas motor untuk pergi.

Hanya saja, ada beberapa anak yang sudah tertangkap. Salah satunya Ali.

“Ya Allah, pak. Saya cuman ikutan sebentar, suerr.” Ali sok merengek, memasang wajah memelas yang tidak berhasil meluluhkan polisi.

“Pak, pak, nanti umma sama abah saya marah-marah kalau tau saya ikutan ribut.” Terus berusaha mencari pembelaan. Yang langsung mendapat semburan polisi.

“Kalau takut, ngapain ikut ribut? Mau sok keren kamu ini, hah? Dari sekolah IS kan? Padahal sekolah akreditasi A, tapi kelakuan kamu enggak mencerminkan sama sekali!”

Elah, pak. Kita ribut karena masalah internal kok.” Siswa dari sekolah lain ikut memasuki pembicaraan, dengan suara malas dan kesal.

“Lain kali, kalau mau ribut lepas dulu seragamnya. Dengan tingkah buruk kalian ini, malah akan mencoreng nama baik sekolah.”

Di beri wejangan beberapa menit, bagi para siswa yang tertahan, ini sangat membosankan. Mereka bahkan tidak mau memikirkan atau mendengar sama sekali.

Setelah itu, sembilan siswa yang tertangkap di bawa ke kantor polisi. Tentu untuk di selidik motif dari keributan mereka.

📿📿📿

Di hadapan seorang polisi, Ali dan kedua orangtuanya berhadapan. Mereka menyelesaikan masalah– yang mungkin akan berhari-hari di bahas.

Pihak sekolah juga terpaksa datang karena masalah yang menimpa. Wali kelas masing-masing siswa yang tertangkap, turut hadir di sana.

Seperti Hanum saat ini– yang tengah menekan tulang hidungnya pengap. Menjadi wali kelas 12 Farmasi B, adalah tantangan bagi Hanum. Sebelumnya, saat sudah sebulan dia menginjakkan kaki di kelas itu sebagai wali kelas — langsung di serang masalah karena anak muridnya yang bolos.

Lama-lama Hanum akan terkena serangan jantung jika begini terus.

Hanum berdiri lesu di belakang kedua orang tua Ali yang tengah mengobrol panjang lebar.

"Nikah Yuk!" √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang