06. Syair Cinta

62 8 0
                                    

Halo🙌Malam ini part 6 hadir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo🙌
Malam ini part 6 hadir. Semoga selesai sampai akhir, AAMIIN. Selamat membaca, semoga kali ini suka♥️📿

^
^

"Jadilah seperti padi. Berkembangnya di jaga, dan ia balas memberi dengan banyak butir nasi." -Quote "Nikah Yuk!"

📿📿📿

"Ibu, saya tadi udah cocok belum?"

Dalam ramainya hiruk-pikuk sekolah. Ali tetap mengikuti kemana langkah Hanum pergi. Pemuda yang saat ini mengenakan seragam biru yang keluar, serta celana bahan berwarna putih; tak henti-hentinya mengajak Hanum berbicara, entah seputar hal pendidikan ataupun random.

"Cocok apanya?" respon Hanum.

"Jadi imam?"

"Iya, kamu cocok jadi imam buat banyak orang."

"Setelah jadi imam banyak orang, saya maunya jadi imam buat ibu juga," celetuk tersebut hampir membuat Hanum tersedak.

- Untungnya, Hanum pandai menyembunyikan eskpresi.

Ali yang rambutnya tebal dan berantakan, sesekali mengusapnya ke belakang. Supaya poni yang sudah menutup mata tak menganggu penglihatan.

"Kamu harus potong rambut, itu udah panjang. Nanti kena razia lho."

Ali menyengir dengan manisnya. Tak salah jika banyak guru dan anak murid yang mengatakan betapa tampannya remaja itu. Di tambah, Ali memiliki kumis tipis -menjadi penambah betapa mempesonanya pemuda tersebut.

Tangan lelaki itu mengusap rambutnya sendiri- hingga berantakan.

"Ibu mau saya potong rambut yang model gimana?"

"Coba jangan pakai poni, lebih rapih begitu kayanya.

"Iyakah?" Ali menerawang ke depan, kemudian tersenyum secerah matahari.

"Ya udah, besok saya potong rambut."

"Iya-"

Eh? Tidak ada yang aneh bukan?

Hanum menoleh ke arah Ali ; yang langsung ikut menoleh sambil mengukir senyum manis.

"Kenapa, bu? Saya ganteng banget ya?"

"Kalau di sebut cantik, itu buar perempuan," jawab Hanum- tak mau mengakui kebenaran tentang tampangnya si Ali yang sangat tampan!

"Iya, ibu emang cantik."

Hah?

Hanum buru-buru membuang muka, langkahnya jadi lebih cepat. Pipinya sampai-sampai terasa panas karena ... salah tingkah?

"Ibu, see you, ya! Saya balik ke kelas dulu."

Hanum menoleh, kemudian mengangguk tanpa menjawab.

"Nikah Yuk!" √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang