24. Mari Mencintai Karena Allah

33 7 0
                                    

HAAA KEMARIN TIDAK UPDATE 😨MARII PART 24 HADIR, JGN LUPA VOTE YAAKK❣️✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAAA KEMARIN TIDAK UPDATE 😨
MARII PART 24 HADIR, JGN LUPA VOTE YAAKK❣️✨

📿📿📿

“Bahkan jika aku pikirkan ribuan kali. Cintaku akan tetap di kamu.”

_Muhammad Ali Elvern📿

♡⁠(⁠>⁠ ⁠ਊ⁠ ⁠<⁠)⁠♡

Terhitung sudah dua minggu pernikahan Ali dan Hanum. Setelah menghabiskan waktu banyak di rumah, keduanya memutuskan kembali sibuk dengan aktifitas sesungguhnya.

Ali tidak melanjutkan kuliah, ia memilih untuk mengajar di pondok milik abahnya, yang juga berada di Bogor. Sedangkan Hanum, ia masih tetap mengajar sebagai guru. Jadilah saat Hanum tiba ke rumah, Ali terkadang belum sampai. Di karenakan, jarak rumah dengan pondok terhitung 1 jam lamanya.

Hanum tiba di rumah pukul 16:19, dia yang baru sampai langsung mendudukkan diri terlebih dahulu di sofa ruang tengah rumah mereka.

Ali dan Hanum tidak lagi tinggal di rumah besar Ayman. Mertuanya itu memberikan Ali rumah sendiri untuk mereka tempati berdua. Meski tidak besar, ini lebih baik bagi kedua pasangan tersebut.

Sepuluh menit di posisi seperti itu, Hanum tidak sadar pada jam yang sudah berlanjut. Ia terbangun saat mendengar suara motor Ali di depan halaman.

“Assalamu'alaikum, istriku~”

“Wa'alaikumussalam, suamiku~” Hanum tersenyum bahagia, kemudian mencium punggung tangan Ali penuh rasa hormat.

Ali yang terlampau mencintai Hanum, melihat tingkah biasa perempuan itu saja, langsung gemas. Langsung Ali membawa Hanum ke dalam pelukan, kemudian mengecup ubun-ubun sang istri dengan penuh cinta dan kasih.

“Suamiku udah laper? Aku belum masak. Kamu mau nunggu? Aku mandi dulu sebentar.” Sembari berjalan menuju kamar, Hanum berucap demikian.

Pasalnya, Hanum kira Ali datang di jam biasanya. Namun kini, suaminya itu pulang lebih cepat.

Dan selama menuju kamar, Ali senantiasa menggenggam tangan istrinya.

“Aku juga belum sempet mandi,” jawab Ali, sembari menarik Hanum untuk duduk di ujung kasur.

“Mau mandi bareng kah?”

“Hah?” Dalam sekejap, kepala Ali menoleh ke arah sang istri.

Hanum memberikan senyumannya. Lantas, Ali tertawa kecil.

Tidak tahu seberapa besar bahagianya, yang pasti, Ali merasa menjadi hamba yang paling beruntung di muka bumi. Untuk berterimakasih ribuan kali kepada Tuhan saja, rasanya tak cukup.

Dan untuk ucapan syukur itu, Tuhan hanya butuh ibadah hamba-hamba yang niat dan sungguh-sungguh.

Dalam atmosfer bahagia yang tercipta. Keduanya terbelenggu oleh cinta. Dua pasangan yang telah terikat menjadi pasangan suami istri itu, kini tengah mengucapkan beribu terimakasi kepada Tuhan.

&quot;Nikah Yuk!&quot; √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang