"Ada ribuan rasa yang tak dapat aku ungkapkan. Salah satunya, cinta milikku yang sudah semuanya jadi milikmu."
_Muhammad Ali Elvern✨
♡(> ਊ <)♡
•
•Suara menenangkan itu mengisi pendengaran Hanum dengan lembutnya. Memberikan ribuan ruang rasa tenang untuk batinnya. Setiap huruf yang terucap tersebut, sangat fasih dan menyentuh hati. Tak dapat mengelak bahwa Hanum jatuh cinta dengan suara suaminya.
Dengan suara indahnya yang setiap malam terkadang selalu menjadi lagu indah yang membuatnya tertidur. Suara indah yang selalu memanggil namanya dengan lembut. Suara indah yang membuat mengucapkan kalimat menenangkan.
Mau sebanyak apapun Hanum pikirkan, cintanya akan tetap menuju pada Ali. Hanya pada laki-laki itu.
Hanum senantiasa bersandar pada pundak Ali-yang baru selesai mengaji. Kini, perempuan itu memejamkan mata, menikmati usapan lembut jemari Ali yang mengelus jemarinya.
Suara itu sembari melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an yang menenangkan.
"Ali," panggil Hanum pelan.
"Iya istriku?" Dengan lembut dan romantisnya, suara Ali membalas.
Ada hening beberapa menit, karena Hanum sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Aku jatuh cinta." Hanum berkata. "Aku jatuh cinta berkali-kali."
Jatuh cinta tanpa menemukan ramuannya, tanpa berniat mengobatinya, tanpa berniat membuangnya. Hanum akan tetap jatuh cinta dan mempertahankan sampai akhir.
"Sama laki-laki di sampingmu?" pungkas Ali langsung.
"Iya, dia suamiku. Muhammad Ali Elvern." Tertawa kecil, Hanum melakukannya setelah membalas.
Seuntai senyum Ali keluarkan. Senyum yang teramat bahagia dan haru. Senyum yang tak dapat ia tahan, dan senyum yang mewakilkan segala rasa dalam lubuk hatinya.
"Aku juga jatuh cinta, istriku," terang Ali.
Suaranya pelan, selalu lembut dan tak meninggi. Sudah satu bulan dua minggu pernikahan mereka, Ali tetap bersikap layaknya mereka adalah pasangan yang baru kemarin menikah.
Sikap dan caranya memperlakukan Hanum, seperti layaknya mengurus bongkahan kaca. Ia sangat berhati-hati dan menjaganya.
"Aku jatuh cinta, dan akan terus seperti itu. Cinta ini akan tetap milik perempuan bernama Hanum Shaima," lanjut laki-laki tersebut.
Ali bergerak sedikit, membuat posisi keduanya kini berhadapan. Laki-laki itu membawa kedua telapak tangan istrinya untuk di tempelkan pada bibirnya. Di kecup mesra dan hangat. Lalu, Ali beralih menempelkan bibirnya di kening sang istri. Menyalurkan perasaan cinta, sayang dan segala bentuk positif kepada Hanum.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Nikah Yuk!" √
Short Story[WELCOME TO MY STORY!] *** #02 puisi dari 73,5rb cerita 2024 "Bagaimana aku tidak jatuh cinta? Dia mulia dengan gamis panjangnya. Dia tetap menunduk seperti padi, meski ribuan orang melihatnya dengan suka. Dia membuatku meminta pada Allah untuk bisa...