07. Takdir Yang Berjalan

55 8 0
                                    

Halo🐳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo🐳

Part 07 hadir, semog bisa selesai sampai akhir, AAMIIN. Selamatmembaca, semoga hari ini suka♡⁠(⁠>⁠ ⁠ਊ⁠ ⁠<⁠)⁠♡

•••

“Aku ingin menjadi pendengar setelah kamu selesai bercerita di atas sajadahmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku ingin menjadi pendengar setelah kamu selesai bercerita di atas sajadahmu.”—Pemuda Ali📿✨


📿📿📿

Malam ini Ali datang di tempat balapan liar— yang dimana tepatnya pun sangat ilegal jika untuk hal seperti ini. Jika ketahuan pihak polisi, tentu akan di bungkus untuk datang ke kantor polisi.

Meski begitu, beberapa anak yang tidak patuh aturan, akan merasa tertantang dengan hal seperti ini. Bukannya takut, mereka malah melakukan tindakan ilegal yang bahkan bisa membahayakan masing-masing jiwa.

Kenakalan remaja saat ini, cukup merajalela dan merepotkan.

“Ali, woi, anjir – umma lo nelepon nih!” seru Alex, menghampiri Ali yang kini sudah berada di atas motor besarnya.

Tck,” decak si Ali. Dia meraih ponselnya, mengangkat panggil dari sang ummi setelah menjauhi keramaian.

Decakan tadi tentu tidak mengarah padang sang umma, melainkan untuk situasinya.

“Iya, umma-ku sayang, kenapa—”

“Jangan sok-sokan nanya, dimana kamu, Ali? Kamu enggak inget pulang ya? Udah jam berapa ini? Masih aja keluyuran!”  Ali langsung mendapat semprotan setelah menerima panggilan.

Ibunya itu tak mau menerima alasan apapun — karena saking kesalnya.

“Bentar lagi, umma. Ali masih main nih. Ntar pulang kok, pintu rumahnya jangan di kunci.”

Terdengarlah helaan nafas ibunya dari seberang sana.

“Ali ... dengerin umma, ya. Kamu jangan naka terus, nak. Umma cape loh ngomel terus? Kamu kalau masih mau menetap di Indonesia, nurut. Pulang sekarang, tanpa masalah.”  Di setiap ucapannya, Utami menekan setiap kata, agar anak bungsunya bisa mengerti dan memahami.

&quot;Nikah Yuk!&quot; √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang