KARSA - 6

534 59 18
                                    

Makasih ya buat respon kalian di chapter sebelumnya, bonus aja nih buat kalian hehe harusnya ini buat sabtu/minggu besok tp berhubung respon kalian di chapter sebelumnya bikin author semangat buat ngedraft lagi, ini deh 1 chapter bonus hehe
Semoga suka dan ga kecewa ya🙏
Sekali lagi Terimakasih buat kalian semua readersku yang terhormat sudah mau membaca cerita ini
Mumpung author di tempat magang ga sibuk sibuk amat, upload aja lah ya hehe







































Seminggu sudah berlalu dari kejadian perkelahian Daniel dan Abimanyu seri pertama. Markas WIGHNA sudah mulai tidak diintai intel. Zee dan beberapa anak anak WIGHNA juga sudah sering ke basecamp.

Malam ini mereka berencana menginap di Basecamp sembari bercanda ria seperti biasa. Setelah semua setuju dan membawa barang bawaan masing-masing untuk party malam ini.

"Kalian ada yang dapet kabar dari Daniel?" tanya Adel ke semua anak WIGHNA.
"Sosmednya semua mati, jangankan kabar, gua udah ke rumah Daniel aja cuma ada mang Diman sama bi Lilla doang, pas gua tanya ke mang Diman, mang Diman cuma bilang Daniel pergi dari rumah buat beberapa hari gitu doang" balas Zee.
"Coba lu telpon kakak lu, siapa tau dia ada kabar Daniel" saran Ollan.

Zee menurutinya dan mulai mencari kontak Indah.
"Tumben nelpon, ada apa lu?" tanya Indah.
"Gua kangen sama lu haha" balas Zee.
"Yang boneng" ledek Indah.
"Haha kaga, lu ada kabar dari Daniel ga?" tanya Zee.
"Gaada, chat gua aja ga dibales dari lama gatau tuh ngilang kemana?" balas Indah.
"Lu ga khawatir?" tanya Zee.
"Oh engga kan wkwk kan ada Abi" ledek Zee.
"Lu kalo mau mancing, noh empang ayah gua banyak ikan" sewot Indah.
"Enakkan mancing emosi daripada mancing ikan, bosen nunggu" ucap Zee.

"Assalamu'alaikum" ucap seseorang dari pintu basecamp.
"Del, bukain pintu dong" pinta Zee.

"Siapa Zee?" tanya Indah.
"Bentar" balas Zee.

"WOY DANIEL NI CUK DATENG" teriak Adel.
"WIDIHHHHH" teriak Floran.
"DARIMANA AJA LU ANJING, GAADA KABAR SEMINGGU LEBIH" teriak Ollan.

"Daniel Zee?" tanya Indah.
"Yup" balas Zee.
"Gua kesitu sekarang" ucap Indah diikuti mematikan teleponnya.

"ANJING GUA KIRA INTEL POLISI COK, BIKIN TEGANG LU NGENTOD" ucap Zee memiting Daniel.
"Lepasin anjing haha sengaja pengen liat kalian panik" iseng Daniel.
"Lu kemana gaada kabar sama sekali cok anying dicariin tuh sama Pak Edi" interogasi Adel.
"Adadeh, yang penting semua aman sehat dan mari kita BERPESTA" ucap Daniel.
"GASSSS" ucap anak anak WIGHNA dengan penuh semangat.

-----

Zee mendengar suara motor Indah. Dia memberitahu Daniel bahwa Indah sudah dekat dari basecamp. Daniel yang sebenarnya berniat menghindari Indah kali ini mau tak mau harus menemuinya.

"Hai Zee" ucap Indah di pintu.
"Masuk aja sini" balas Zee.

Indah masuk dan melihat sekeliling. Tatapannya berhenti saat melihat Daniel sedangkan yang ditatap hanya mematung.

"Seminggu kemana gaada kabar" tanya Indah.
"Urusan rumah tangga jangan di sini, mari ke lantai 2 aja gua tengahin" ucap Zee menyeret OnDah ke atas sedangkan yang lain fokus membakar sosis dkknya.

"Seminggu kemana aja gaada kabar?" tanya Indah dengan nada marah.
"Masih penting kah kabar dariku? bukannya kamu lebih mementingkan dia daripada aku?" tanya balik Daniel dengan santai.
"Abi? dia cuma temen" bela Indah.
"Hekhhhmmmm... cuma temen ya.....cuma temen tapi tau segalanya tentang dia bahkan awal mula perkelahian kemarin juga atas dasar informasi dari kamu padahal sebelumnya kita seharian sudah bersama dan aku juga sudah menghubungimu, tapi apa? Kamu sama sekali tak memperdulikannya dan lebih tertarik membalas chat Zee yang nanyain Abi" terang Daniel dengan tertawa mengejek.
"Tapi itu sem..." belum selesai Indah mengucapkan sudah dipotong Daniel.
"Apalagi? mau mencari pembelaan apalagi? BAHKAN DISAAT KAMU JALAN SAMA ABI DI LUAR PENGETAHUANKU, apakah aku pernah mempermasalahkan ini sebelumnya? mungkin kalo waktu itu Zee ga liat aku ga akan tau, thanks Zee" Daniel memulai mengeluarkan apa yang dia pendam sebelumnya.
"Knp diem ndah?" tanya Zee.
"Terserah kamu ajalah, gua pulang dulu Zee" ucap Indah singkat meninggalkan mereka berdua.
"maafin aku Ndah, jujur aku ga tega buat bilang ini ke kamu, tapi jika terus ku pendam yang ada luka ini makin sakit" batin Daniel dengan mata berkaca-kaca.
"Sorry Zee, gua minta maaf buat yang barusan" ucap Daniel.
"Gua paham dan gua dukung keputusan lu" balas Zee.
"Trus lu sekarang mau gimana?" tanya Zee.
"Cinta gua sudah habis di Indah, meskipun nanti kami berakhir gua akan selalu menunggu jika memang takdir mengizinkan maka kami akan kembali bersama, tak apa sementara merenggang biarkan semesta menuntun dan mengembalikan kami di titik terbaik menurut takdir" terang Daniel dengan suara serak menahan tangis.
"Ternyata lu bego juga ya haha" ucap Zee sembari meninggalkan Daniel kembali ke bawah berkumpul dengan yang lain.
"Haha ya begitulah kehidupunk" balas Daniel yang mengekor Zee.

K E M B A L I [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang