KARSA - 26

445 48 18
                                    

Abimanyu tersenyum smirk melihat kedatangan Zee dan Ollan. Entah mereka yang terlalu polos atau gimana karena menantang 2 orang berarti harus datang 2 orang. Padahal MAN'Z dengan kekuatan penuh tanpa ada satupun anggota yang ditinggal di basecamp. Abimanyu dan Arman bersama 4 orang anak buahnya, serta Arjuna sendiri. Arjuna masih melihat sekitar mengawasi hawa keberadaan Daniel apakah akan muncul atau tidak.

"Gua kira ketua sekaligus pendiri WIGHNA hanya bacot buat gertak doang, ternyata beneran datang sayang cuma dua orang" sambut Abimanyu.
"Sesuai request, ternyata malahan lu yang cupu. Nantangnya dua orang bawa pasukannya satu kabupaten" ejek Zee.
"Mana anak Cobra?" tanya Arjuna.
"Tanya dia (menunjuk Arman)" ucap Ollan yang direspon isyarat tak tahu oleh Arman.

"Oke berhubung lu cuma berdua, Ayah sama Arman gausah ikut. Ini urusan anak muda yang tua menyimak saja" ucap Abimanyu.
"Ga sudi gua bantuin lu buat ngroyok dua orang doang, buang-buang tenaga nglawan kroco" ucap Arman.
"Jaga mulutmu Arman" marah Arjuna.
"Santai pak tua, mari kita lihat sejauh apa kemampuan anak seorang Arjuna yang tak pernah menang melawan Gracio" ucap santai Arman karena sebenarnya dia menunggu waktu yang tepat untuk membelot.
"Ceiiilahhh kemaren sepuluh orang lebih lawan berenam aja KO, ini malah cuman 5 doang? sepele kon ki cok" ucap Zee.

"Kamu gausah turun" perintah Arjuna ke Arman.
"Gasudi lawan kroco doang, tp kalo Geby Jaenan turun gua akan turun paling depan" ucap Arman.
"Masih?" tanya Arjuna.
"Engga, masa lalu doang" balas Arman yang paham maksud Arjuna.

"WOI MAN'Z SEPELE, jadi kaga nih masa udah nantangin dua orang doang datenginnya satu kabupaten gaada niatan buat nghajar duluan kah?" tantang Zee.
"Cangkeman kon, majuo cokkkkk" tantangan Zee diterima oleh Abimanyu yang langsung berlari bersama keempat anak buahnya.
"Dengan senang hati" ucap Ollan setelah Zee menatapnya dan mengkodenya dengan kedipan mata.

Pertempuran tak dapat terelakkan, meletus begitu saja dengan Zee Ollan berdua tanpa ada pendamping di sekitaran lokasi melawan Abimanyu dengan backing 7 orang di tepi lokasi. Bukan hal yang menakutkan bagi mereka berdua entah itu tawuran, duel, pertarungan jalanan, pengeroyokan bukanlah hal asing. Mereka berdua sudah berkawan akrab dengan hal demikian semenjak bergabung bersama basis sekolahnya.

--------------





























"Mending sekarang ayah jujur ke Indah, dimana mas Daniel. Ayah tau kan? pasti, ayah pasti tau" ucap Indah setelah tangisnya mereda.
"Ayah gat....."
"BOHONG, AYAH PIKIR INDAH GA DENGER WAKTU AYAH MAU KETEMU SESEORANG. SETELAH KEMBALI DARI KANTIN TRUS KE KAMAR, AYAH LANGSUNG PERGI"
"Bagaimana kam..."
"Ayah gausah bo'ongin Indah, AYAH TAU KAN DIMANA MAS DANIEL SAMA ZEE SEKARANG"
"Sini duduk dulu sayang, ayah mau jelasin sesuatu mengapa ini hal yang sangat penting untuk calon suamimu"

Indah menuruti ucapan Jaenan, sadar tak sadar itu adalah lampu hijau dari Jaenan untuk Daniel. Jaenan juga tahu bahwa Indah akan luluh semarah apapun itu jika dia membahas tentang restu untuk mereka berdua. Indah duduk di hadapan ayahnya dengan mata menahan amarah.

"Dulu, jauh sebelum kamu dan Daniel lahir. Saat ayahmu ini, om kamu si Geby, sama almarhum calon mertuamu Cobra kami adalah 1 gerombolan anak muda yang suka berbuat onar. Mungkin kamu juga sudah mendengarnya dari MaCin ataupun MaShan terkait masa lalu kami. Di sebuah insiden saat kami bertiga nongkrong di basecamp aliansi basis kami, datang segerombolan orang berniat mengedrop kami...." cerita Jaenan menjelaskan asal mula permusuhan abadi Cobra dengan Arjuna.

FLASHBACK ON

"Siapa kalian?" tanya Gracio.
"Ga penting, yang jelas warung ini adalah wilayah kami. jika kalian ingin pulang dengan selamat bertemu kembali dengan keluarga silahkan pergi dari sini" ancam Arjuna.
"Oh, lu Arjuna ya?" tanya Geby.
"HAHAHA TERKENAL TERNYATA GUA" PD Arjuna.
"Oh, sorry bukan karena lu. Tuh (menunjuk Arman) ada temen kecilnya Jaenan, si Arman" jelas Geby.
"MAJU SINI LU SEMUA ANJING" ucap Gracio yang berlari melewati celah celah gerombolan untuk langsung menghajar panglima perangnya.
"Anjing pelan Cio, udah kek Cobra aja dia ngliuk sana sini sendiri sampe ke barisan belakang" ucap Jaenan yang ikut menghajar barisan depan yang menghalangi mereka untuk menuju ke Arjuna.

K E M B A L I [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang