KARSA - 1

647 53 8
                                    

Sedikit spoiler, siapkan sabuk pengaman anda wahai readersku tersayang kapal OnDah akan penuh guncangan ombak badai😁mari kita habiskan cerita ini di bab KARSA ini.

Semoga suka dan ga kecewa

spill tipis tipis aja dulu, author masih magang soalnya jadi slow update ya🙏


























Hari demi hari berlalu meninggalkan kenangan yang membekas untuk setiap individu. Seminggu setelah WIGHNA berjalan bersama Daniel dan Adel, mereka mulai menemui beberapa masalah. Bukan masalah besar, tapi beberapa masalah kecil. Hari ini mereka berkumpul di basecamp WIGHNA yang merupakan bekas ruko keluarga Zee yang sengaja dikosongkan karena permintaan Zee ke kedua orangtuanya.

"Ni ngumpul doang gaada makanan apa?" tanya Ollan yang sebenarnya belum makan dari siang.
"Lu mau offline apa online?" tanya Daniel.
"Offline ajalah, gua pengen rendang Padang deket sekolah" balas Ollan.
"GUYS YANG MAU MAKAN BISA ABSEN YA" teriak Daniel.
Semua menunjukkan jarinya sebagai bentuk absen.
"Samain aja sama Ollan?" tanya Daniel.
"Iya, daripada ribet. ingatan Ollan kek tai kadang gampang lupa" balas Zee.
"Yodah nih (daniel menyerahkan 200k) sisanya beli martabak atau minuman bebas dah" ucap Daniel.
"Siap laksanakan" Ollan langsung berangkat.
"Niel hp lu bunyi noh" ucap Adel.
"Aduhhhh mati gua" Daniel menempelkan tangannya ke dahinya.
"Knapa lu?" tanya Flora.
"Gua lupa bilang ke kakaknya Zee anjiir, mati ni gua keknya" balas Daniel.
"Angkat aja Niel" perintah Zee.

Daniel keluar dari basecamp.
"Mas dimana?"
"Lagi ngumpul sama Zee sama temen temen lainnya juga, knapa?"
"Mas nanya knapa? katanya mau anterin pulang"
"Oiyaaa lupa, maaf ya sayang. Sekarang dimana? aku jemput ya?"
"Telat, aku udah di rumah"
"Sama siapa tadi?"
"Abi"
"Hah? Abi siapa? kok baru denger"
"Temen mabarku, Abimanyu. Mas gausah khawatir, aku gaada apa apa sama dia kok mas"
"Yaudah, kamu tidur ya sayang. Maaf tadi mas lupa, jangan begadang okeh?"
"Iya mas, mas juga jangan pulang larut malem ya, jaga kesehatan juga. Love u mas Daniel"
"Love u too"

Daniel kembali masuk kembali ke basecamp.
"Aman kan?" Zee memastikan.
"Aman, Zee bisa ngomong 4 mata ntar abis makan?" tanya Daniel.
"Sekarang aja, Ollan masih lama keknya, di atas aja ayo" ajak Zee.

Mereka berjalan meninggalkan Floran, Miran, dan Adel yang sedang asyik bermain poker dengan hukuman yang kalah mukanya dicoret pakai tepung. Flora yang merupakan jagoan poker, dia memiliki wajah yang paling bersih karena belum pernah kalah. Miran sebenarnya sebelas duabelas dengan Flora cuma Miran sering blunder makanya dia udah kalah 3x. Adel? jangan tanya deh, dia baru tau poker aja pas duduk disitu. Bermain poker hanyalah akal akalan Flora buat membuat muka Adel seperti kucing yang kalem dengan menyoretkan tepung membentuk motif seperti melukis muka kucing.

"Udah ah gua nyerah, dikerjain doang ama lu berdua bangsat" kesal Adel.
Flora Miran hanya tertawa ngakak setelah Adel menyadarinya.

------

"Mau ngomongin apaan?" Zee langsung memulainya.
"Lu kenal Abimanyu?" tanya Daniel.
"Temen mabar Indah?" Zee memastikan.
"Iya" balas Daniel.
"Knapa? cemburu?" ledek Zee.
"Gatau, akhir akhir ini dia jarang bales chat sama angkat telpon gua" balas Daniel.
"Yaudah ntar tak tanyain dah, aman aja" Zee menenangkannya.
"Oke, makasih. Gua turun dulu Ollan udah nyampe keknya"
Daniel turun diikuti Zee di belakangnya.

"kalo gua ga liat langsung kebaikan dan kesabaran lu tentang Indah, gua ga akan ngijinin lu sama dia, tapi setelah gua tau semuanya. jujur gua malah kasian sama lu Niel, gua tau seberapa sayang lu ke Indah padahal Indah saja sering mengabaikanmu. Andai gua ada kendali buat misahin lu berdua, jujur gua ga mau lu terluka lebih dalam lagi Niel" batin Zee yang mengekor di belakang Daniel sembari menatap Daniel dengan segala lukanya.

Zee sedikit memutar ingatannya beberapa bulan terakhir.

Flashback ON
Saat Daniel sedang menikmati kopinya di warung tempat basis sekolah Zee berkumpul, Indah datang bareng Ashel dan Badrun.
"Bisa ikut aku bentar?" tanya Indah datar sembari menarik tangan Daniel.

Daniel mengikuti kemauan Indah tanpa menjawab dan melawan sedikitpun. Setelah dirasa cukup jauh dari warung, Indah memandang Daniel dengan tatapan tak suka.

"mas ngapain disitu? mau jadi jagoan?" tanya Indah datar.
"Dengerin mas dulu ya sayang, jangan marah dulu oke?" Daniel memegang bahu Indah.
"mas di situ cuma ngopi ga lebih, di sana jga ada Adel tadi bareng berangkat karena si Ollan ngajak kami berdua buat ngopi disini, gaada niatan buat jadi jagoan atau apapun itu. tapi kalo jagoan kamu sama anak anak nanti bisalah dipikirkan" terang Daniel tanpa bohong sedikitpun.
"Bo'ong dan gausah becanda" balas Indah dingin.
"mas harus gimana biar kamu percaya? atau ga silahkan tanya adikmu itu kalo masih ga percaya sama mas, bentar mas panggilin Zee ya" Daniel pergi memanggil Zee.
"Apaan manggil gua?" tanya Zee.
"Ngapain disini sama Daniel?" tanya Indah datar.
"Mau jadi jagoan lu berdua?" sambung Indah.
"Kalo iya, knapa?" Zee menantang balik Indah.
"Ayolah kak, setidaknya Daniel gentle mengakuinya tanpa kebohongan apapun ga kaya lu yang diem diem mabar sama cowo di belakang Daniel dan tiap kali Daniel chat atau telpon lu selalu ada aja alasannya" Zee menyekak mat Indah di depan Daniel.
"ZEE, GA BOLEH GITU GIMANAPUN INDAH TU KAKAK LU" Daniel memarahi Zee.
Indah pergi begitu aja meninggalkan mereka berdua tanpa mengucapkan apapun.
"Ndah..." panggil Daniel.
"Lu sama kakak lu jangan gitu lain kali, kan bisa diomongin baik-baik ga usah gitu kasian kakak lu" ceramah Daniel lalu pergi meninggalkan Zee mengejar Indah.
"Terserahlu Niel, yang jelas gua ga ingin lu terluka karena kelakuan Indah" batin Zee yang berjalan menuju ke warung.

Flashback OFF

Setelah selesai makan Zee kembali duduk di lantai atas dengan mengingat kembali masa dimana dia dan Daniel melihat Indah pergi berdua dengan cowok.

Flashback ON
Zee yang gabut di rumahnya berencana pergi ke rukonya untuk membereskan tempat agar bisa digunakan untuknya dan geng WIGHNA ngopi ngopi sekalian bahas masa depan ataupun cerita nabi nabi.
Zee singgah dulu di alun-alun untuk membeli beberapa cemilan buat dia, Ollan, Miran, dan Flora. Saat menunggu Zee tengak tengok ke kanan kiri melihat situasi yang cukup ramai dan tak sengaja dia melihat seseorang yang sangat familiar dengannya. Zee mengambil hpnya dan menelpon Daniel.

"Knapa Zee? tumben"
"Ke Alun-alun sekarang, gua mau nunjukin kebusukan kakak gua di belakang lu"
"Salah liat kali lu ah"
"Ke sini sekarang atau gua kick lu dari WIGHNA"
"Oke otw hahaha"

Daniel sampai di sebelah Zee yang sedang duduk di seberang jalan sembari memantau Indah.

"Ada gua bo'ong ke lu?" tanya Zee.
"Ga, lu ga bo'ong" Daniel menjawab sedatar mungkin untuk menyembunyikan luka yang ada di hatinya.
"Ga bisa didiemin Niel" Zee yang terlanjur emosi langsung menghampiri Indah.

Daniel dengan sigap kabur dari lokasi karena tak ingin Indah melihatnya. Daniel memantau mereka dari warung pak Man yang ada di belakang tempat duduk mereka tadi. Daniel melihat Zee menunjuk tempat duduk tadi dan dia melihat ekspresi kaget Zee yang seperti orang bingung. Setelah itu, Zee kembali mencari Daniel dan Daniel hanya mengirimkan pesan ke Zee kalo dia ada di warung belakang tempat duduk tadi. Setelah bertemu kembali, Zee dan Daniel pergi ke rukonya. Sesampainya di ruko, Zee langsung menyuruh Daniel ke lantai atas untuk berbicara empat mata.

"Lu ngapain tadi pergi bego" kesal Zee.
"Udah biarin aja, kakak lu berhak bahagia sama pilihannya, meskipun pilihannya juga bukan gua. Manusia udah diciptakan dari sana berpasang-pasangan Zee lu gausah takut gitu ah, kalo emng kakak lu jodoh gua, dia ga bakalan pergi dari gua dan akan terus sama gua" jelas Daniel.
"Gatau lagi gua sama lu Niel, orang bangsat gitu masih aja lu belain" umpat Zee.
"Satu lagi, gua ga suka lu maki maki Indah di depan gua. Gua ga ada masalah sama Indah mau bagaimanapun kelakuannya. Gua tetep cinta sama dia" peringat Daniel.
"Terserah lu dah Niel" Zee meninggalkan Daniel.

Daniel hanya tersenyum sembari menahan luka di hatinya yang sudah banyak dan lama dia pendam. Daniel tak ingin ada orang yang mengetahuinya. Daniel tak ingin orang lain harus repot-repot mendengarkan semua keluhan dan luka Daniel. Daniel beranggapan bahwa masih ada dirinya sendiri yang kuat untuk memendam semuanya dengan senyuman.

Flashback OFF

Daniel sedang asik duduk di bawah sembari bermain PS 2 milik Zee yang sengaja ditaruh di basecamp. Daniel yang merasa matanya sudah mulai mengantuk akhirnya melihat jam. Daniel berpamitan ke semua yang ada di basecamp dan pulang ke rumahnya.

K E M B A L I [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang