Sementara itu basecamp WIGHNA dipenuhi oleh banyak orang. Mereka berkumpul untuk satu tujuan bersama. Kapan lagi ya kan anak sama ayah bisa satu tongkrongan.
"Kalo gini gimana pak?" tanya Geby setelah mendengar vn Jaenan yang berisi bocoran dari Arman.
"Udah gabisa dihindari sih, tapi saya beri apresiasi buat kamu (menunjuk Floran) perkiraan dan jalan rencanamu selalu sesuai keadaan" ucap Pak Man.
"Zee Llan, lu berdua yakin?" tanya Adel.
"Yakin apa? Yakin bahwa tiada Tuhan selain Allah, iya gua yakin" jawab Zee."Alah sholat jumat seminggu sekali aja sombong amat" ejek Miran.
"Iya tuh huuuu apaan" Floran ikut-ikutan doang.
"Lu sebenernya denger yang diucapin opung ga mplor?" tanya Ollan.
"Ga" jujur Floran.
"Pantesan" spontan Adel.
"Mang napa?" tanya Floran penasaran.
"Kalo sholat Jumat 2x seminggu, emang seminggu ada 2 hari jumat?" Ollan mencoba menjelaskan.
"Anjiir gua salah denger" ucap Floran yang disambut tawa semua orang."Kamu yakin Zee?" tanya Geby.
"Pah, dulu papah diselametin om cobra kan? kalo waktu itu gaada om cobra sudah dapat dipastikan Zee ga hadir di sini dan papah lebih dulu pulang dibanding om cobra?" tanya Zee.
"Iya, trus?" tanya Geby.
"Lah kamu dulu ternyata lemah juga?" heran Pak Man.
"Pak Man jangan ngejek deh" ucap Geby"Gaada gentar pah buat Zee" ucap Zee mantap.
"Setidaknya dulu om Cobra mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan papah dan liat sekarang papah selamat dan Zee lahir, sekarang melalui kesempatan ini mungkin adalah jalan yang diberikan untuk papah membalas kebaikan om Cobra walaupun itu melalui Zee, sekalipun Zee ga selamat dalam pertarungan ini setidaknya Zee sudah mencoba membalas kebaikan om Cobra dan Zee akan mengucapkan terimakasih ke om Cobra di sana karena telah menyelamatkan papah dulu" sambung Zee.
"Udahla Geb, gabisa dicegah lagi ini" ucap Pak Man.
"Berjanjilah pada papah bahwa kamu akan kembali dan ga meninggalkan papah buat selamanya" ucap Geby.
"Insyaallah pah" balas Zee."Kalo kamu (menunjuk Ollan)?" tanya Pak Man.
"Saya mati sekalipun orang tua saya gaakan peduli pada anak tak berguna ini Kek, paling cuma KaChika yang sedih" ucap Ollan enteng.
"Kenapa gitu?" tanya Pak Man tanpa ekspresi padahal yang lain langsung menunduk mendengar ucapan Ollan.
"Gampangnya gini apasih yang diharapkan ke anak yang sekolah aja susah banyak kaburnya sedangkan kakak seorang pengacara yang cukup kondang, perbandingan dengan KaChika itu berat Kek tapi Ollan bersyukur KaChika lebih sayang ke Ollan daripada mereka yang sibuk mencari uang tanpa pernah memiliki keinginan untuk pulang ke Indonesia nengokin kedua anaknya, eh ga kedua haha enak aja ngomong dua emang gua dianggap" jelas Ollan."Alasan kamu ga keberatan buat bertarung?" tanya Pak Man.
"Dari Ollan kecil yang menghidupi Ollan itu KaChika dan uang yang dipegang KaChika itu berasal dari pemberian om Gracio karena kakak kan kuasa hukum keluarga Aldevaro" balas Ollan.
"Lagipun saya belum sempat mengucapkan terimakasih ke om Gracio karena telah banyak membantu KaChika untuk menghidupi saya" lanjut Ollan.
"Seandainya ada Daniel disini, dia akan tahu seperti apa papahnya dihadapan orang banyak" balas Geby.
"Aman om, Adel udah kirim ini rekaman ke om Jaenan dan disana om Jaenan sedang menjaga Daniel. Tante Cindy, Tante Shani, Indah lagi keluar katanya om Jaenan" terang Adel."Kalian yakin, silahkan kalian kalau akan maju nanti saya Geby Jaenan akan melihat dari kejauhan jika memang tak memungkinkan untuk kalian menang biar kami yang bereskan" ucap Pak Man.
"Tumbenan mau turun Pak?" tanya Geby.
"Bagaimanapun Cobra udah saya anggap kayak anak saya sendiri, dia yang selalu ceria saat di warung saya. Dia yang sangat bersemangat dan mau bekerja keras walaupun dari keluarga berada, itulah yang membuat saya merasakan kehilangan mendalam atas kepergian Cobra" Pak Man mengutarakan apa yang tak pernah diketahui Geby.
"DEMI COBRA GEBY IKUT" ucap Geby penuh semangat."Geb kita perlu ketemu Daniel sama Jaenan" ucap Pak Man.
"Ayo kesana" balas Adel.
"Saya ajak Geby bukan kamu" ucap Pak Man.
"Kan Adel pengen ketemu Daniel Kek" ucap Adel."Lu bayi titan ada aja dah tingkahnya, udah kita disini aja biar mereka berdua ke sana mungkin mereka ada urusan sendiri yang tak melibatkan kita" ucap Floran.
"Cerdas emang pemikiran dan instingmu ke orang lain cukup tajam" puji Pak Man.
"Ayo Pak berangkat sekarang" ucap Geby."Cukup ga Yah buat Daniel ikut mereka" ucap Daniel.
"Kamu serius mau ikut? bukannya saya melarang tapi...." balas Jaenan.
"Tapi apa Yah?" tanya Daniel.
"Saya gabisa memberimu izin karena bukan hak saya dan saya juga gabisa untuk menahanmu tetap disini" balas Jaenan yang melahirkan senyum."Apakah Indah akan marah jika tahu Daniel terjun kesana?" ucap Daniel sembari menatap atap ruang rawatnya.
"Pasti sih haha Indah tuh paling khawatir kalo soal kamu" ucap Jaenan.
"Mereka kemana sih Yah? kok ga balik-balik" tanya Daniel.
"Baru juga pergi setengah jam, udah kangen Indah?" tanya Jaenan."Ya iyalah Yah, orang biasanya Daniel mau tidur liatnya Indah bangun tidur disambut Indah, gimana ga kangen" ucap Daniel.
"Pantesan, bucin akut emang" ucap Jaenan.
"Kayak Ayah ga gitu aja sama MaCin" ledek Daniel.
"Emang kamu tau?" tanya Jaenan."Indah udah cerita loh wlekkkk" ejek Daniel.
"Indah Indah, ini calon suamimu lama-lama ngeselin juga ya haha" balas Jaenan.
"Hahaha tapi bener kan?" tanya Daniel butuh validasi atas cerita Indah.
"Iyain aja deh buat calon menantu" balas Jaenan yang membuat Daniel salting.
"Apaan kamu, gitu doang salting" ucap Jaenan.
"YA SIAPA YANG GA SALTING DIBILANG CALON MENANTU BERARTI KAN AYAH UDAH NGRESTUIN DANIEL SAM INDAH" balas Daniel penuh semangat.
"Ayah akan memenuhi apa yang sudah menjadi janji ayah pada Cobra, jadi kamu tenang saja" balas Jaenan."Di mata Ayah, Papah Cio dulu gimana?" tanya Daniel.
"Dia anaknya bukanlah anak biasa, meskipun berasal dari keluarga yang mampu secara finansial dia tetap berusaha untuk uang sakunya sendiri tanpa pernah meminta ke om Earth, coba deh liat anak anak yang memang sudah unggul finansial dari warisan orang tuanya, apakah mereka seperti papahmu?" jelas Jaenan.
"Sampai segitunya?" tanya Daniel.
"Itu baru kulitnya doang, isinya masih banyak mungkin 5 jam buat cerita ga akan cukup" ucap Jaenan."Yaudah ceritain tentang bagaimana kedua orangtuaku ketemu sampai nikah" pinta Daniel.
"HAHAHAHA SERIUS KAMU?" tanya Jaenan menahan rasa ingin terus tertawa.
"Emang kenapa sih Yah?" tanya Daniel.
"Part paling lucu itu hahaha orang mah taunya Gracio orangnya keren, jago, kaya, kerja keras, dsbnya. Gatau aja tuh orang kalo Gracio mode bucin" ucap Jaenan.
"Emang gimana Yah?" tanya Daniel."Pada ngapain sih ketawanya keluar sampe ke depan noh" ucap seseorang yang baru membuka pintu.
TBC
Dah lama ga main ke sini hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
K E M B A L I [END]
Teen FictionSelama bisa melakukannya sendiri jangan pernah merepotkan Tuhan untuk membalaskannya Fiksi yagesya, jangan dibawa ke real life