Arjuna terlihat masih bernafas walaupun dengan susah payah karena ada sebuah karambit tepat menancap di lehernya. Daniel yang melihat hal itu langsung tersenyum senang, setidaknya dia bisa melihat penderitaan Arjuna sebelum mengirim Arjuna ke Gracio.
"Dulu perseteruanmu dengan papah adalah cerita yang panjang, namun sayang lu memilih mengakhiri dengan cara yang salah" ucap Daniel.
"Kau lupa bahwa seorang Cobra telah membuat dan menciptakan bom waktu yang dapat meledak kapan saja untuk membunuhmu....."
"Mungkin sekarang waktunya" singkat Daniel.
"Setelah lu berhasil menyingkirkan papah dengan cara yang kotor, dengan bangganya kau duduk di singgasana...."
"Kau duduk di singgasana seolah kau rajanya namun sayang sekali kau tak menyadari bahwa aku memiliki prinsip LEBIH BAIK MATI BERDIRI DARIPADA HIDUP BERLUTUT" ucap Daniel.
"Selamat tinggal dan selamat berjumpa dengan papah Gracio..."Daniel mengacungkan karambit ke atas tepat lurus dengan jantung Arjuna. Zee yang melihat hal itu langsung bersiap untuk melakukan hal yang sama, bagaimanapun tak ada maaf untuk seorang Abimanyu yang berani masuk ke lingkungan keluarganya. Geby yang melihat hal itu langsung teriak.
"JANGAN LAKUKAN ITUUUUUUUUUU"
"Aku mendengarmu om. Namun ini urusanku, papah, dan bajingan ini" batin Daniel.
"Mengampunimu memang urusan Tuhan, namun mengirimmu ke Tugan adalah urusanku. Untukmu Papah Gracio, terimalah paket berisi orang yang membunuhmu" ucap singkat Daniel.Karambit turun dengan kecepatan yang lebih cepat dari laju motor 1000cc. KREEEKKKK!! terdengar suara remukan tulang rusuk yang sangat menyakitkan membuat semua orang di lokasi menutup telinga mereka. Daniel menarik tangannya dan membiarkan karambitnya menancap di jantung Arjuna.
Di sisi lain Zee yang sudah berada di puncak emosinya tanpa pandang bulu langsung menghujamkan secepat mungkin karambit di tangannya. Sesaat sebelum Zee mengacungkan karambitnya dia sempat melihat Abimanyu berucap sesuatu. Dengan gerakan bibir yang Zee pahami Abimanyu berucap kamu sudah menjadi pelindung yang tepat untuk Indah dan Daniel adalah pasangan yang tepat untuk Indah, sampai jumpa semoga kita bertemu kembali di kehidupan selanjutnya.
Setelah karambit menancap dan Abimanyu tewas di lokasi Zee yang sedari tadi menahan luka dan kekurangan darahnya tetap mencoba untuk mempertahankan kesadarannya. Sesaat setelah Zee berniat untuk berdiri kembali, ternyata dia sudah mencapai batasnya. Zee tergelak begitu saja tak sadarkan diri. Daniel melihat hal itu hanya mampu mengucapkan terimakasih Zee lu emang orang hebat yang bisa diandalkan melalui batin.
Daniel melihat sekitar untuk mencari keberadaan Indah. Daniel melihat Geby dan Pak Man yang panik dan berlari ke arah Zee. Adel dan Floran yang langsung berlari menuju R-one untuk mengevakuasi Zee menuju rumah sakit yang merawat Daniel. Daniel terus mencari keberadaan Indah sampai netranya yang sebagian hanya terlihat merah karena banyak darah yang mengalir mengenai matanya. Daniel melihat dengan samar sosok yang dicintainya menampilkan wajah khasnya setelah menangis.
Dengan kekuatan dan sedikit kesadaran tersisa yang mungkin waktunya sebentar lagi akan tiba. Daniel berjalan dengan langkah gontai dan sempoyongan menggunakan tenaga terakhirnya. Indah yang melihat Daniel berjalan pelan dengan susah payah menuju arahnya langsung berlari menuju Daniel.
Zee diangkat Geby ke R-one dan langsung melaju membelah jalanan untuk kembali ke rumah sakit. Geby sudah berpikir bahwa Zee akan menyusul ibu kandungnya yang dulu meninggal sesaat setelah melahirkan Zee ke dunia. Mama Zee yang sekarang bukanlah mama kandungnya, hal ini tidak diketahui oleh Zee karena atas permintaan ybs ke Geby untuk merahasiakannya. Meskipun begitu, Geby dan Zee sering mengunjungi makam ibu kandung Zee meskipun saat di sana dia terpaksa membohongi Zee bahwa jasad yang terkubur di bawah gundukan tanah adalah kekasih Geby saat muda dulu. Memang benar sih, kekasih saat muda dan istri yang memberinya anak walaupun dia sendiri belum sempat untuk melihat anaknya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
K E M B A L I [END]
Ficção AdolescenteSelama bisa melakukannya sendiri jangan pernah merepotkan Tuhan untuk membalaskannya Fiksi yagesya, jangan dibawa ke real life