14. Lonely Without You (2)

176 13 0
                                    

Setelah 2 hari ia tidak pergi ke sekolah karena sakit dan selalu mengunjungi Hanbin di rumah sakit, Hao memutuskan untuk kembali bersekolah. Meski ia tidak mau jauh-jauh dari Hanbin, ia juga tidak mau ketinggalan pelajaran di sekolah.

Saat ini, Hao sedang bersiap pergi ke sekolah. Ia sudah tampil rapi dengan seragam sekolahnya. Ia melihat pantulan dirinya di cermin. Meski sudah rapi, tapi wajahnya terlihat kusut dengan mata yang sembab karena selalu menangis selama beberapa hari kemarin.

Hao :"Rasanya berat sekali untuk pergi ke sekolah. Karena tidak akan ada seseorang yang selalu menggodaku dengan rayuan mautnya. Hanya akan ada kesepian yang masuk di hatiku"

Kemudian pintu kamarnya terbuka dan muncul Yujin yang juga sudah rapi dengan seragam sekolahnya. Hao berbalik dan melihat ke arah sang adik.

Yujin :"Kau yakin akan pergi ke sekolah? Hyung kan baru sembuh dari demam"

Hao :"Tidak apa-apa, Yujin-ah. Aku sudah mulai membaik. Kalaupun nanti aku merasakan pusing, aku bisa ijin ke klinik sekolah"

Yujin :"Baiklah kalau begitu. Lebih baik kita berangkat sekarang. Gyuvin hyung sudah menunggu kita di luar"

Hao mengambil tasnya dan berjalan keluar kamar dan menutup pintunya. Mereka berdua pun pergi keluar rumah untuk menemui Gyuvin.

Sementara itu, Gyuvin sedang menunggu Yujin dan Hao untuk pergi ke sekolah bersama. Untuk saat ini, ia akan memakai mobil milik Hanbin untuk pergi dan pulang sekolah. Ayah mereka sebenarnya berencana membeli mobil dan motor pribadi untuk Gyuvin agar ia bisa memiliki kendaraan pribadi seperti halnya Hanbin. Namun, Gyuvin meminta ayahnya untuk tidak membelikannya dulu sampai nanti Hanbin sembuh.

Tak lama kemudian, Yujin dan Hao keluar dari rumah mereka. Hao menutup pintu rumah dan menguncinya. Mereka berdua lalu menghampiri Gyuvin.

Yujin :"Maaf membuatmu menunggu lama, hyung"

Gyuvin :"Tidak apa-apa. Aku juga baru sampai... Hao hyung. Apa sekarang kau sudah merasa lebih baik?"

Hao :"Iya. Aku baik-baik saja sekarang. Kalian tidak perlu khawatir"

Gyuvin :"Ya sudah. Kalau begitu, kita berangkat sekarang!"

Yujin :"Hyung. Kau mau duduk di depan?"

Hao :"Tidak usah. Kau saja yang duduk di depan bersama Gyuvin. Aku tidak ingin mengganggu momen manis kalian"

Hao dan Yujin masuk ke dalam mobil Gyuvin dan Hao duduk di kursi belakang, sementara Yujin duduk di kursi depan bersama Gyuvin. Setelah Gyuvin menyalakan mesin mobil, ia mulai melajukan mobilnya menuju sekolah. Sambil menunggu sampai di sekolah, Hao memilih untuk mendengarkan musik lewat earphone yang tersambung dengan handphonenya sambil melihat keluar jendela mobil. Gyuvin pun melihat apa yang dilakukan Hao dari spion mobil.

Gyuvin :"Sepertinya Hao hyung masih belum bisa menghilangkan rasa sedihnya atas apa yang terjadi pada Hanbin hyung"

Yujin :"Kau benar, hyung. Hanbin hyung sepertinya berhasil membuat Hao hyung cinta mati kepadanya"

Gyuvin :"Lebih baik kita tidak usah mengganggu Hao hyung. Biarkan dia menikmati waktu sendiri dulu"

Yujin pun hanya mengangguk. Gyuvin pun fokus menyetir mobilnya dengan Yujin yang bersandar di bahu Gyuvin. Hao melihat sekilas kemesraan Gyuvin dan Yujin, ia merasa iri karena untuk sementara ini, ia hanya bisa merindukan momen romantis bersama Hanbin tanpa mengalaminya.

***Satu jam kemudian***

Mobil Gyuvin sudah sampai di Boys Planet High School. Gyuvin memarkirkan mobilnya di halaman parkiran. Hao yang melihat mobil Gyuvin sudah sampai di sekolah, langsung melepas earphone di telinganya.

You and I [BinHao] [GyuJin] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang