Hao sedang memasak di dapur, ia sedang membuat sarapan untuknya dan suaminya, Hanbin. Ini sudah satu minggu sejak Hao dan Hanbin pindah ke rumah baru mereka yang berada di Gyeonggi-do. Hao mulai terbiasa tinggal di rumah ini, dan beberapa tetangga yang bersebelahan dengan rumah Hao dan Hanbin menyambut baik kedatangan pasangan pengantin baru tersebut di daerah mereka.
Saat sedang fokus memasak, tiba-tiba sepasang tangan melingkar di perutnya. Saat melihat ke samping, ternyata itu adalah suaminya, Hanbin. Ia melihat suaminya sudah berganti pakaian dan rambutnya masih sedikit basah karena Hanbin baru selesai mandi. Hanbin tersenyum dan mengecup bibir sang istri.
Hanbin :"Istriku yang cantik sedang memasak nih"
Hao :"Iya. Aku sedang membuat menu sarapan untuk kita"
Hanbin :"Pantas saja saat aku bangun tidur tadi, kau sudah tidak ada di tempat tidur. Padahal aku ingin memelukmu dan menciummu sebentar"
Hanbin mematikan kompor kemudian membalikkan tubuh istrinya agar menghadap padanya.
Hanbin :"Aku tidak mau tau, aku harus dapatkan morning kiss saat ini juga"
Hanbin menarik tengkuk Hao dan mencium bibir istrinya. Hao menutup matanya dan membalas ciuman Hanbin dengan tangannya melingkar di leher sang suami. Hanbin mengangkat tubuh Hao dan mendudukkannya di atas meja tanpa melepaskan ciumannya di bibir sang istri, ia menekan tengkuk Hao agar ciuman itu semakin dalam. Sementara Hao, tangannya sesekali meremas rambut Hanbin saat suaminya itu mencumbunya semakin dalam. Tangan Hanbin bergerak masuk ke dalam kaos Hao dan memainkan puting istrinya. Saat Hanbin hendak melepas kaos Hao, pria manis itu mendorong dada Hanbin sehingga pria tampan itu melepaskan ciumannya di bibir sang istri.
Hao :"Jangan dulu ya, BinBin. Kita kan belum sarapan. Lagipula, aku masih sedikit lelah setelah permainanmu tadi malam"
Hanbin :"Ya sudah. Aku minta maaf. Aku benar-benar tergila-gila padamu, sehingga aku ingin terus bercinta denganmu setiap waktu. Tapi saat kita bulan madu nanti, kau jangan larang aku untuk terus bercinta denganmu"
Hao :"Iya. Aku janji tidak akan melarang mu nanti. Kau bebas melakukannya sampai kau puas"
Hanbin tersenyum lalu menurunkan kembali tubuh Hao dari atas meja.
Hanbin :"Kalau begitu, boleh aku membantumu? Biar semuanya cepat selesai dan kita bisa langsung makan?"
Hao hanya menganggukkan kepalanya. Hanbin tersenyum dan mengecup kening dan bibir Hao. Mereka lalu menyelesaikan acara memasak mereka dan menyajikan menu sarapan pagi ini di piring dan mangkuk.
Setelah itu, mereka membawa makanan ke meja makan. Mereka kemudian duduk bersebelahan, dan mereka pun mulai menikmati sarapan bersama. Hanbin sesekali menyuapi Hao, dan Hao pun melakukan hal yang sama kepada sang suami.
Hanbin :"Apa sekarang kau sudah baik-baik saja?"
Hao :"Hmm... Aku mulai terbiasa hidup tanpa Yujin meski masih terbesit rasa rindu di hatiku"
Hanbin :"Beberapa bulan lagi kan Chuseok, nanti saat hari Chuseok tiba, kita bisa kembali ke Seoul atau kita undang Yujin dan keluargaku kesini"
Hao :"Benarkah?"
Hanbin :"Iya. Aku tidak mau kau bersedih karena berjauhan dengan adikmu"
Hao :"Terimakasih, BinBin. Aku sangat beruntung bisa menikah dengan orang berhati malaikat sepertimu"
Hanbin :"Aku juga beruntung bisa menikah dengan pria semanis dirimu... Oh iya! Aku punya sesuatu untukmu"
Hanbin mengambil sesuatu dari saku celananya. Dan saat Hao lihat, ternyata itu adalah sebuah tiket perjalanan ke Perancis.
KAMU SEDANG MEMBACA
You and I [BinHao] [GyuJin] [END]
FanfictionSung Hanbin dan Sung Gyuvin merupakan sepasang kakak-beradik yang saling menyayangi satu sama lain. Mereka juga sering berbagi cerita ataupun curhat tentang apa yang mereka alami. Hanbin dan Gyuvin masih duduk di bangku sekolah SMA. Mereka bersekola...