Marvel merasa kesal pada kinar, karena kemarin saat dia bangun kinar sudah pulang ke rumahnya, dan pagi ini marvel sudah di bolehkan untuk pulang, tapi kinar juga belum muncul, marvel sudah mengirim banyak pesan pada kinar tapi hanya di baca tanpa di balas.
Marvel membanting ponselnya di atas ranjang rumah sakit, perbuatannya itu mengagetkan kiara yang sedang membereskan barang barang marvel.
"marvel kamu bikin bunda kaget aja, kamu kenapa sih" tanya kiara.
"kenapa kinar belum datang juga bun"
"ya wajar kinar belum datang, ini masih setengah lima marvel, kamu yang bangunnya terlalu cepat, tidur aja lagi"
"tapi bun, kinar ga_"
"marvel, udah tidur aja kinar pasti datang, kamu dari kemarin kaya gini terus, bunda pusing jadinya, lebih baik kamu tidur lagi atau kinar bunda gak suruh datang"
Marvel menghembuskan nafasnya, dan kembali melanjutkan tidurnya. marvel jadi bingung dengan dirinya yang menjadi bucin seperti ini pada kinar.
*
Sedari rumah sakit tadi marvel terus mendiami kinar dia hanya diam ketika kinar berbicara padanya, kinar yang merasa marvel mendiaminya pun membuka suara."bunda kinar pamit pulang aja ya"
"loh kenala?" tanya kiara.
"sadam teman kinar katanya mau ke rumah, jadi kinar balik aja sekarang"
"ya udah kamu pulang aja, kasihan kalo nanti dia nunggu lama"
Kinar berdiri dari duduknya, marvel yang mendengar nama sadam di sebut pun menjadi kesal dan berjalan ke arah kinar, marvel mengangkat kinar seprti karung beras dan membawa menuju ke kamarnya.
"marvel kamu apa apaan sih, turunnin aku, kamu baru sembuh marvel" kinar memberontak.
Setelah di dalam kamar marvel menurunkan kinar dan mengunci pintu kamarnya.
"buka pintunya marvel, sadam pasti udah nungguin aku"
"nggapain ketemu dia" tanya marvel.
"terserah aku dong, sadam asyik kalo di ajak ngomong, dia juga gak suka ngambekan, lagian dari tadi juga kamu diamin aku kan"
"ya karena kamu gak balas pesan aku tadi gak angkat telepon juga"
"ya kamu mikir lah kamu hubungin aku masih subuh marvel aku ngantuk banget masih tidir, lagian aku datang kan sekarang"
"ya setidaknya kamu balas lah pesan aku walaupun singkat"
Kinar menghembuskan nafasnya, berdebat dengan marvel tidak akan ada habisnya kalo dia tidak mengalah.
"oke, aku minta maaf, aku salah karena gak balas pesan kamu"
"ya udah aku maafin, sini peluk aku kangen" ucap marvel merentangkan tangannya,Kinar memutar bola matanya, dan memeluk marvel.
"jangan ketemu dia, di sini aja sama aku" ucap marvel mengertkan pelukannya pada kinar.
"iya, gak pergi"
***
Sadari rumah marvel tadi kini kinar sudah kembali pulang ke rumahnya, karena malam kinar takut papi dan maminya khawatir denganya, begitu sampai kinar melihat adanya kenzo dan sarah yang baru pulang dari bandung."loh abang udah pulang" sapa kinar.
"iya, urusan abang udah selesai di bandung, kamu dari mana?"
"dari rumah marvel"
"ngapain ke rumah marvel, bukanya kalian"
"marvel baru keluar dari rumah sakit karena kecelakaan, kinar sama marvel udah baikan kok"
"jangan bilang kamu balikan karena dia sakit"
"enggak bang, waktu itu cuman salah paham aja"
"abang harap ke depannya kalia tetap baik baik aja"
"makasih bang, kak sarah ke mana kok udah ilang aja"
"istirahat, katanya perutnya keram lagi"
"kalo gitu kinar ke kamar dulu" pamit kinar dan pergi ke kamarnya.
Sedangkan kenzo masih membereskan barang barang yang begitu banyak yang dia bawa dari bandung bersama istrinya.
Kinar yang sedang duduk di sofa kamar dengan laptop di pangkuannya, kinar mengambil ponselnya yang berdering kinar pikir pesan dari marvel ternyata bukan, pesan dari rahel, rahel mengirimnya pesan dengan nomor baru.
Kinar kamu bisa bantu aku, tolong aku kinar aku mohon kamu datang ke hotel **** buat nyelamatin aku dari alex.
Itulah isi pesan yang di kirim rahel padanya, ada apa dengan rahel yang meminta bantuan padanya, bukanya dia dan alex punya hubungan.
Kinar yang terus memikirkan pesan yang di kirim rahel pun mengambil kunci mobil dan pergi ke hotel yang di bilang rahel, kinar pergi tanpa sepengetahuan orang orang di rumah begitu juga dengan marvel.
Setelah sampai di hotel kinar mencari nomor kamar yang di kirim rahel, setelah berdiri di depan pintu kamarnya kinar membuka pintunya dengan kasar dan masuk ke dalam.
"rahel kamu di mana" panggil kinar, karena yang dia lihat hanya kegelapan yang ada di dalam kamar ini.
"aku di sini kinar" sahut rahel, entah di mana keberadaannya
Kinar melangkah mencari suara rahel yang dia dengar, saat melangkah makin ke dalam tiba tiba mulut kinar di bekap dari belakang dan itu membuat kinar pingsan.
Mata yang tadi tertutup kini terbuka, kinar membuka matanya dan bangun memegang kepalanya yang terasa pusing.
"pagi sayang"
Kinar kaget mendengar sapaan itu dan menoleh ke samping, matanya membulat melihat alex ada di sampingnya tanpa memakai baju, jantung kinar berdetak semakin cepat kinar membuka selimut yang menutupi tubuhnya, kinar semakin terkejut melihat dirinya yang tidak menggunakan pakaian dan hanya selimut yang menutupi tubuhnya.
"apa yang kamu lakuin ke aku alex" ucap kinar.
"kamu lupa sama kejadian semalam"
"gak usah bohong alex, kamu gak apa apain aku kan, jawab aku alex" kinar berteriak dengan air mata yang sudah membasahi kedua pipinya.
"bukan aku sayang tapi kita yang lakuin itu semalam"
"kamu bohong alex, kamu bohong" kinar memberontak dan memukul alex.
Kinar yang memberontak dan terus memukul alex, tiba tiba pintu kamar terbuka dan marvel berdiri dengan amarah dan tangan terkepal menatap kinar dan alex bergantian, sedangkan di belakang marvel ada rahel.
"aku telepon gak di angkat, ternyata kamu lagi senang senang di sini"
"vel ini gak seperti yang kamu pikiri, dengar dulu penjelasan aku"
"APA YANG HARUS AKU DENGAR JALANG, udah jelas sekarang lo wanita murahan dan gue nyesal udah cinta sama lo kinar" bentak marvel emosi.
"aku di jebak marvel, tolong dengar dulu penjelasan aku, aku mohon" mohon kinar.
"gue gak butuh penjelasan lo, udah jelas sekarang lo perempuan murahan yang pernah gue kenal, jangan pernah lagi lo muncul di depan gue hubungan kita cukup sampai di sini" ucap marvel lalu pergi dari kamar hotel.
Kinar menatap rahel yang tersenyum ke arahnya. "kita impas sekarang kinar, bayy selamat menikmati kehancuran lo"
***
Kinar pulang ke rumahnya dengan perasaan hancur dan kecewa pada marvel karena tidak percaya pdanya, apa yang harus dia lakukan sekarang jika semalam dia tidak datang mungkin semuanya akan baik baik saja.♥♥♥
Next..
vote+komen yang banyak...
😚😚Tembusin 4k untuk lanjut..
KAMU SEDANG MEMBACA
KINAR (transmigrasi)
Teen FictionDia Azzura amelia, di umur yang sudah 20th pun kedua orangtua nya jarang bahkan tidak memperhatikan nya, dan hanya peduli pada kakanya. "cuma ingin di peduliin, tapi kenapa cuma abang yang di pedulin" Itulah yang membuat dia terpurk dalam kesendir...