Sebelum baca jangan lupa follow akun wp aku yaa..
***
Pagi ini kinar mengunjungi restoran milik tania. Temannya saat di Swiss, mereka sudah janjian untuk bertemu di hari ini. Setelah taksi yang di naiknya berhenti di depan restoran, kinar keluar setelah membayarnya. Sebelum masuk, kinar lebih dulu mengirim pesan pada tania.
Kinar
Gue udh di depan ni, lo di mna?Tania
Gue di dlm, masuk ajaKinar
OkSaat ingin melanjutkan langkah nya ke dalam restoran, tanganya tiba tiba di tarik oleh seorang. Kinar terkejut karena yang menarik tangannya adalah alex. Mantan kekasih nya.
"lo apa-apaan sih" kesal kinar, melepaskan genggaman tangannya dari alex.
"ikut gue sekarang" paksa alex
"gue gak mau, lo apa apaan sih"
"lo harus ikut gue sekarang, gara gara lo orang suruhan marvel ngincar gue sekarang kinar"
"itu salah lo sediri lex, lo harusnya ngakuin semua kesalahan lo, setelah apa yang udah lo lakuin ke rahel"
"gak akan pernah, lagian dia udah mati kan"
"gila ya lo, pergi atau gue teriak lex"
"oke kalo itu mau lo, gue lakuin secara kasar" dengan paksa alex menahan kedua tangan kinar dan menyuntikkan sesuatu ke lengan kinar. Dan itu membuat kinar dengan perlahan memejamkan matanya.
Setelah kinar tak sadarkan diri, alex membawa kinar masuk ke dalam mobil dan meninggalkan restoran milik tania. Entah alex akan membawa kinar ke mana.
Sedangkan tania yang sedari tadi menunggu kedatangan kinar yang katanya sudah di depan restorannya tapi belum juga muncul. Dan saat tania keluar dari restorannya, dia juga tidak melihat keberadaan kinar. Saat di hubungi pun, nomornya tidak aktif.
"kinar ke mana sih, kok tiba-tiba gilang gini"
"malah gak aktif lagi nomor nya"
Tania masuk lagi ke dalam, dalam pikirannya mungkin kinar sedang ada urusan mendadak, jadi pergi dan lupa mengabarinya, Mungkin.
Sedangkan di tempat lain marvel juga sedari tadi terus menghubungi kinar, tapi tetap sama nomor nya tidak aktif. Apa yang di lakukan kinar sehingga ponsel nya tidak di aktifkan. Marvel yang sedikit kesal pun mengambil kunci mobilnya. Dia akan menyusul kinar ke restoran tania.
Setelah beberapa menit, marvel pun tiba di depan restoran milik tania. Teman kinar. Dengan tak sabaran marvel buru buru masuk ke dalam dan menatap ke seluruh isi restoran. Tapi tak ada sosok kekasihnya, bukanya kinar mengatakan akan ke sini. Tapi di mana dia.
Marvel mencoba bertanya ke salah satu pelayan restoran."maaf mas, boleh saya tanya di mana pemilik restoran ini ya"
"ada pak, di ruangan nya"
"saya ingin ketemu, bisa"
"saya panggil dulu pak"
Marvel menunggu sambil mengecek ponsel nya, apakah kinar sudah memberi kabar. Dan ternyata belum.
"dengan siapa ya" sapa tania pada marvel.
"gue marvel, suaminya kinar boleh tau kinar nya ada di sini kan"
"tapi kata kinar masih tunang_"
"gue tanya kinarnya ada" suara marvel sedikit meninggi.
"maaf, tadi kinar emang mau ke sini, tadi katanya udah di depan. Tapi saat gue tunggu dia gak masuk bahkan udah gue cek ke luar tapi gak ada. Gue pikir dia ada urusan terus udah balik"
Marvel mengusap wajahnya dengan kasar dan kembali menatap tania." gue boleh cek cctv luar restoran lo sekarang"
"bisa, ayo"
Di dalam rekaman cctv itu, terlihat kinar yang hendak melangkah masuk tapi di tarik oleh seseorang. Dan setelah melihat dengan jelas wajah orang tersebut, marvel mengepalkan tangannya menahan amarah.
"alex"
***
Sedangkan alex membawa kinar ke sebuah gedung usang yang sudah tak berpenghuni dan mengunci kinar di salah satu kamar yang tidak di gunakan lagi. Setelah mengikat kaki dan tangan kinar yang terduduk di salah satu kursi,dengan keadaan pingsan.
"marvel marvel, lo pikir bisa menang dari gue" ucap alex mengukirkan senyumnya.
Alex membuka ponsel nya dan mengirim pesan pada marvel, ini adalah rencana selanjutnya.
pesan.
gimana kalo gue buat pacar lo hamil kaya rahel. Kayanya seru.Setelah mengirimkan pesan itu, beberapa menit ponselnya bergetar pangilan dari marvel. Alex mengukirkan senyumya lagi, sungguh permainan yang menyenangkan baginya.
"gimana, lo setuju gue cicip dikit pacar lo"
"sedikit aja lo sentuh dia, lo mati di tangan gue alex"
"apa susahnya berbagi sih vel, apa lagi gue kayanya masih suka sama kinar, jadi oke oke lah kalo gue sentuh dia"
"anjing lo ya, gue habisin lo alex"
"dan gue tunggu kedatangan lo" alex mematikan sambungan teleponnya saat marvel akan mengucapkan sesuatu.
"sial" marvel melemparkan ponselnya ke sembarangan arah hingga pecah.
"sabar vel, kinar pasti baki baik aja" ucap sang bunda
"marvel gak bisa tenang bun"
"bunda yakin, kinar pasti baik-baik aja"
"semoga bun"
***
Vote.
Komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINAR (transmigrasi)
Dla nastolatkówDia Azzura amelia, di umur yang sudah 20th pun kedua orangtua nya jarang bahkan tidak memperhatikan nya, dan hanya peduli pada kakanya. "cuma ingin di peduliin, tapi kenapa cuma abang yang di pedulin" Itulah yang membuat dia terpurk dalam kesendir...