37. putri tidur

115 7 0
                                    


Satu bulan sudah terlewatkan. Tepat di satu bulan itu, kinar tak kunjung membuka matanya. Satu bulan itu juga membuat marvel frustrasi, dia sangat takut kehilangan cintanya.

Di sore yang menjelang malam ini, lelaki berperawakan tinggi tegap terlihat kacau baru memasuki ruang rawat inap VIP tempat kinar tertidur.

Marvel dengan hoodie ijo army nya mendudukkan dirinya di kursi samping brankar. Mata berkantung hitam itu menatap pada wajah kinar, tangannya dia angkat untuk mengusap pipi kinar.

"satu bulan sayang, kamu buat aku takut" suara rendah khas marvel terdengar.

"bangun, buka mata kamu cantik, kamu tahu kan, aku gak bisa tanpa kamu"

Tiba tiba Marvel merasakan gerakan tangan kinar, hal itu membuat marvel berdiri dari duduknya dan membungkuk mendekati kinar.

"sayang, heii kamu dengar aku kan"

Perlahan mata kinar terbuka dan menatap wajah marvel yang begitu dekat dengannya.

"marvel" panggil kinar lirih

"iya ini aku sayang, sebentar ya aku panggilin dokter dulu"

Marvel memanggil dokter dan membiarkan kinar di periksa terlebih dahulu, setelah dokter mengatakan keadaan kinar yang membaik, pun marvel kembali masuk, tapi sebelum itu dia mengabari keluarganya dan kinar terlebih dahulu.

Saat masuk marvel langsung memeluk erat kinar, "kamu buat aku takut, kamu tidurnya terlalu lama sayang, aku jadi panik, tiba tiba kamu jadi putri tidur gitu"

Dia melepaskan pelukan dan kembali menatap kinar, begitu juga kinar yang menatapnya. Kinar melihat ada yang berbeda dari marvel, kantung mata yang menghitam, rambut yang sedikit panjang dan berantakan dan pipi yang terlihat tirus.

Apa marvel tidak tidur dan makan, bahkan dirinya pun tidak di urus. Pikir kinar.

"kok kamu jelek gini sih, pas aku bangun" ucap kinar dengan tangan yang dia angkat mengelus wajah marvel.

"biarin, kamu bangunnya lama" jawab marvel kesal.

"gak gitu juga vel, jangan rusakin diri kamu cuma karena aku"

"aku khawatir sayang"

"tapi gimana pun itu, kamu harus tetap makan dan istirahat, utamain kesehatan kamu vel"

"maaf, jangan marahin aku sayang" ucapnya memeluk kinar.

"tapi, janji jangan ulang lagi"

"iya, tapi kamu juga harus janji, tidurnya jangan kelamaan lagi" kinar mengangguk dalam pelukan marvel.

***

Saat mendengar kabar dari marvel bahwa kinar telah sadar, semuanya langsung berkumpul. Bukan hanya keluarga kinar, tapi keluarga marvel juga datang. Mereka sangat senang mendengar kabar kinar sadar dari tidur panjangnya.

"kamu buat mami takut sayang" ucap sang mami.

"kinar minta maaf"

"gak papa, yang penting sekarang kamu udah sadar, itu buat kita senang" ucap sang papi.

"abang yakin banget, kalo adik abang ini kuat, jadi dia pasti bangun kan" sahut kenzo.

Kinar sangat senang, mendengar satu satu dari ucapan mereka, yang sangat ingin dia bangun dari koma nya. Mereka bahkan takut kehilangannya, dia sangat beruntung bisa memiliki keluarga seperti ini.

Setelah makan malam bersama di ruang rawat kinar. Keluarga marvel berpamitan untuk pulang, begitu juga dengan keluarga kinar yang lainnya.

"kamu pulang aja" ucap kinar pada marvel yang juga ikut berbaring di brankar bersamanya.

"kamu ngusir aku sayang" jawab marvel masih memeluk kinar.

"gak gitu vel, biar kamu bisa istirahat kalau di rumah"

"aku gak mau pulang, gini aja sayang"

Kinar menghembuskan nafasnya. Marvel sangat sulit untuk di bujuk, jika sudah menyangkut dirinya.

"ya udah, tidur sekarang"

Marvel mengangguk pelan dan memejamkan matanya, tanpa melepaskan pelukannya pada kinar.

Kedua orangtua kinar yang melihat kelakuan marvel pun, menggelengkan kepalanya. Mereka ikut pulang karena ada marvel yang mau menjaga kinar.

Pagi datang, namun kinar belum bangun dari tidurnya, tapi dia terusik karena merasakan kecupan kecupan yang marvel berikan di setiap wajahnya termasuk bibir.

"kamu ngapain vel" ucap kinar membuka matanya.

Marvel tak bersuara, namun saat melihat kinar yang membuka mata dan berbicara. Marvel langsung mendekatkan wajahnya dan menempelkan bibirnya dan kinar.

Kinar tersentak dengan perbuatan marvel yang menciumnya tiba tiba begini, dia hanya diam ketika marvel mengerkan bibirnya dan terus memperdalam ciumannya, dia tak membalas dan membiarkan marvel sendiri yang melakukannya.

Kinar meremas kedua lengan marvel yang ada di atasnya, saat marvel semakin memperdalam ciumannya.

Marvel yang merasa kinar butuh oksigen pun melepaskan tautanya, dan berpinda pada bagian leher kinar yang terlihat.

Kinar semakin takut dengan apa yang di lakukan marvel sekarang, dia harus menghentikan perbuatan marvel yang semakin menjadi ini.

"marvel, berhenti" ucap kinar pelan, dia semakin takut saat merasakan kulit lehernya di gigit marvel.

"vel" kinar berusaha mendorong tubuh marvel yang menindih nya.

Setelah membuat satu tanda keunguhan di kulit leher kinar, marvel mengangkat wajahnya karena mendengar panggilan kinar. Dia menatap kinar yang sepertinya sedikit ketakutan karena perbuatannya.

"kenapa" tanay marvel, seperti tidak terjadi apa apa.

"kamu yang kenapa vel, ngapain kaya tadi, aku gak suka"

"maaf, aku kelepasan tadi" marvel kembali memeluk erat kinar, dia merasa bersalah melakukan hal itu pada kinar tadi.

"jangan di ulang lagi vel, aku takut"

"iya, tapi gak janji"

"MARVEL, awas infus aku kelepas" teriak kinar, dengan mendorong marvel jatuh ke lantai.

🐝🐝

Next part...

Marvel kenapa sih...
🙊😭

Mau ngucapin makasih sama yang udah baca dan kasih vote nya..😘

Makasih juga sama yang cuman baca dong, tapi gak vote 😓😭





Vote+komen ya jangan lupa...
😚😚



KINAR (transmigrasi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang