Kinar membuka matanya dengan perlahan, dahinya mengernyit ini bukan kamarnya, kinar berusaha mengingat kejadian kemarin, matanya membulat saat ingin bangun dia merasa ada sesuatu yang melilit di perutnya, kinar semakin terkejut setelah melihat apa yang melingkar di perutnya, itu adalah tangan marvel.
Dia berusaha melepaskan pelukan marvel dan bangun, menatap marvel dengan kesal, entah apa yang marvel berikan padanya sehingga dia bisa tertidur hingga pagi datang.
Marvel membuka matanya dan menatap kinar, yang sedang menatapnya marah.
"lo benar benar berengsek ya, bisa bisanya lo bohong sama gue" ucap kinar marah pada marvel.
"aku gak mau kehilangan kamu kinar"
"terus dengan lakuin ini, lo pikir gue bakalan kembali sama lo lagi, enggak vel, asal lo tahu, sulit untuk gue kembali lagi sama lo, jadi stop lakuin sesuatu yang buat gue semakin benci sama lo" bentak kinar.
"lo sendiri yang mutusin semuanya, dan lo yang bikin gue gak lagi percaya sama cinta lo marvel, cinta itu harus saling percaya dan pembuktiannya dan lo udah nunjukin semuanya sama gue, kalo cinta lo itu gak pernah ada buat gue sama sekali" lanjut kinar membentak marvel.
Marvel menunduk mengepalkan tangannya, setelah mendengar ucapan kinar yang membentaknya, apakah sulit untuk kinar kembali padanya.
Kinar yang melihat kediaman marvel pun, mengabaikannya dan mengambil tas serta ponselnya dan keluar dari kamar marvel, kinar memeriksa ponselnya dan membaca pesan yang marvel kirim pada sarah, marvel benar benar nekat jika menginginkan sesuatu, apalagi menyangkut dirinya.
Sedangkan marvel, setelah kepergian kinar, marvel mengamuk dan melempar ponselnya hingga pecah, apa yang harus dia lakukan lagi agar kinar kembali lagi padanya. Apa setelah ini kinar akan semakin membenci dirinya.
Dia akan melakukan cara lain untuk mendapatkan kinar kembali, dan tidak membiarkan laki laki mana pun mendekati kinar, kinar hanyalah miliknya.
***
Ketika sampai di rumah, kinar melihat kenzo yang baru saja keluar dari kamar dan sudah rapi dengan pakaian kantornya.
"katanya kamu nginap di rumah teman" tanya kenzo.
"i_iya" jawab kinar kaku
"kamu gak sembunyiin sesuatu kan?"
"enggak, kinar benaran dari rumah teman"
"kinar ke kamar dulu"
Kinar melangkah pergi ke kamarnya dengan terburu buru, hal itu membuat kenzo menatap kepergiannya dengan curiga, sepertinya ada sesuatu yang di sembunyikan oleh kinar darinya.
Setelah masuk ke kamar,kinar mengunci pintu kamar dan duduk di tepi kasur melihat isi ponselnya yang terdapat banyak pesan dari nomor tak di kenal, dahinya mengerut, dia membuka pesanya.
Ternyata marvel yang telah mengirimnya pesan sebanyak ini, pesan yang berisi marvel tidak akan menyerah, dia akan terus mendekati kinar, apapun yang terjadi.
Kinar tidak membalas pesan marvel dan lebih memilih menaru ponselnya kembali dan masuk ke kamar mandi.
Selesai dengan mandinya kinar, merebahkan tubuhnya di atas ranjang dia ingin beristirahat sejenak, saat sudah memejamkan matanya kinar pun tertidur pulas.Lebih dari tiga jam kinar tertidur, kini dia terbangun karena deringan ponselnya, sebelum mengangkat panggilannya kinar melihat jam di meja kamarnya, pukul 04.42 ternyata dia tertidur cukup lama.
Kinar mengambil ponselnya yang terus berbunyi, lagi lagi nomor yang tidak di kenal, dan ini bukan nomor marvel.
"halo, siapa ya"
"kinar ini aku sefora"
"ada urusan apa lo nelpon gue"
"kinar, marvel dia sakit, aku minta tolong kamu temuin dia"
"lo pikir gue peduli, dia sama sekali gak sakit, dia bahkan bohong sama gue dan jebak gue semalaman di hotel dia, dan gue gak mau ketipu lagi"
"kinar aku mohon sama kamu, kali ini dia benar benar sakit, ki_"
Tut tut
Kinar mematikan sambungan teleponnya saat sefora belum selesai berbicara, kali ini dia tidak akan tertipu lagi, tapi kalo ternyata benar apa yang di katakan sefora bahwa marvel benar benar sakit, apa yang harus dia lakukan.
Sebenarnya perasaan kinar pada marvel masih sama, dia masih mencintai marvel, tapi barat baginya untuk menerima marvel kembali, apa lagi marvel sendiri yang memutuskan hubungan mereka.
Kinar mematikan ponselnya karena terus berbunyi, dan itu panggilan dari sefora, setelah ponselnya mati kinar menjadi tidak tenang, apa dia harus bertemu marvel lagi, tapi bagaimana dengan kenzo, alasan apa yang harus dia berikan pada kenzo kali ini.
Kinar menghembuskan nafasnya dengan kasar, kenapa marvel harus datang ke sini dan membuat masalah, kinar mengambil tas dan kunci mobil dan keluar dari kamar dengan terburu buru.
Dia pergi tanpa pamit pada kenzo maupun sarah, kali ini dia akan mendapat masalah karena lupa membawa ponselnya, bisa jadi kenzo memeriksanya kan.
Sesampainya di depan kamar marvel, kinar ragu untuk membuka pintunya, setelah beberapa menit berpikir dia membuka pintunya dengan perlahan, dia melihat marvel yang tertutup dengan selimut.
Kinar mendekati marvel."marvel" panggilnya.
Ternyata benar marvel sakit, "kamu benaran sakit" marvel tidak menyahut.
Tanpa menunggu persetujuan marvel, kinar menuju ke dapur untuk mengambil air hangat dan juga handuk kecil untuk mengompres marvel.
Tidak lama kinar datang dengan baskom yang berisi air hangat, setelah selesai mengompres marvel, kinar membenarkan letak selimut marvel, kemudian menuju ke sofa untuk istirahat di sana.
🐼
Pukul 06.15 pagi kinar sudah bangun, dan memeriksa keadaan marvel yang demamnya sudah turun, kinar pergi ke dapur untuk membuat bubur untuk marvel, dan setelah beberapa menit kinar kembali ke kamar dan membangunkan marvel.
"marvel, bangun dulu" panggil kinar.
Marvel membuka matanya dan tersenyum melihat kinar, "kamu di sini"
"hmm, ayo makan dulu" kinar membantu marvel untuk duduk, setelah itu menyerahkan mangkuk yang berisi bubur itu pada marvel.
Marvel hanya menatap buburnya, "aku masih lemas, kamu bisakan nyuapin aku"
Kinat menatap marvel kesal, dan mengbil buburnya menyuapi marvel, marvel menahan senyumnya, ternyata kinar masih peduli padanya.
🐼🐼🐼
Next...
Vote+komaen ya jangan lupa..
😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
KINAR (transmigrasi)
Teen FictionDia Azzura amelia, di umur yang sudah 20th pun kedua orangtua nya jarang bahkan tidak memperhatikan nya, dan hanya peduli pada kakanya. "cuma ingin di peduliin, tapi kenapa cuma abang yang di pedulin" Itulah yang membuat dia terpurk dalam kesendir...