Kinar menjauhkan ponselnya dan menatap papinya. "kinar angkat telepon dulu pih" kinar melangkah ke taman rumahnya dan mengangkat panggilannya dari marvel.
"sayang kamu udah di rumah kan, aku kangen " tanya marvel.
"iya"
"kamu kenapa, kok gitu aja jawabnya"
"sadam ada di rumah dan aku nggak tahu kalo dia datang"
"apa kamu bilang cowok itu ada di rumah, sayang kamu harus ke sini sekarang aku nggak mau tahu"
"marvel ak_"
"aku nggak mau tahu kamu harus ke sini atau aku yang ke rumah kamu sekarang kinar"
"kamu tentang dulu vel, tetap di situ dan jangan kemana mana, awas aja kalo bikin masalah aku bakalan pilih sadam dari pada kamu" ancam kinar.
"sayan_"
Belum selesai marvel berbicara kinar sudah mematikan sambungan teleponnya, karena dia tahu marvel tidak akan berhenti berbicara.
Kinar kembali ke ruang tamu lagi dan duduk kembali.
"jadi yang di katakan oma benar" tanya tama sekali lagi.
"sebelum kinar jawab, kinar boleh ngomong berdua sama sadam?" ucap kinar.
"ya udah kalo gitu papi sama mami ke atas dulu"
Setelah kepergian kedua orangtuanya kinar manatap sadam, "aku minta maaf sadam"
"iya kamu nggak salah, lagian kita belum kasih jawaban yang pasti ke oma kan, jadi biar aku yang ngomong ke oma kamu"
"makasih ya, kamu orang baik, semoga kamu bisa dapat yang lebih baik dari aku"
"iya semoga aja"
Setelah kinar dan sadam mengobrol berdua kini sadam sudah pamit pulang karena ada urusan lain, dan kinar yang saat ini sedang duduk bersama kedua orangtuanya untuk menjelaskan perihal mengenai omanya.
"benar apa yang di bilang oma ke papi, tapi kinar nggak biasa terima karena kinar masih sama marvel"
"bukanya kamu sama marvel udah selesai?"
"hubungan kita udah membaik lagi pih"
"papi harap ini yang terakhir kalinya, hubungan kamu sama marvel kaya gini"
"iya pih, kinar minta maaf"
"ya udah katanya kamu mau ke rumah sakit kan, titip salam buat marvel"
Selesai menjelaskan masalah ini ke tama, kinar kembali ke rumah sakit, untuk menemui marvel yang terus merengek padanya saat mengirim pesan.
***
Kinar membuka pintu ruang rawat marvel dan masuk, marvel yang sudah tirtidur dan kiara yang sedang membaca majalah."bunda" panggil kinar.
"eeh kamu udah datang, tadi marvel bikin masalah lagi bunda jadi pusing ngadapin dia"
"bunda pulang aja, biar kinar yang jagain marvel di sini"
"makasih ya selalu repotin kamu"
"nggak ngerepotin kok bun"
"kalo gitu bunda pulang dulu, kalo marvl bangun kamu suruh dia makan ya, dia nggak mau makan tadi"
"iya bun nanti kinar suruh makan marvelnya"
Setelah kepergian kiara, kinar mendekat ke marvel dan memegang tangannya, "bandel banget kalo di bilang " kesel kinar.
Saat kinar melepaskan genggamannya marvel menahan dan membuka matanya menatap kinar. "kamu ke mana aja sama dia, aku lama nunggunya"
"aku nggak kemana mana vel"
"kamu pasti bohong"
"nggak bohong marvel, ngapain kamu nuduh aku kaya gitu"
"emang kenyataannya kan"
"ya udah kalo itu mau kamu lebih baik aku ketemu aja sama sadam dan terima dia jadi tunangan aku" kesal kinar dengan tingkah marvel.
Kinar melepaskan genggaman tangan marvel dan berbalik untuk pergi, hal itu membuat marvel takut dan bangun.
"satu langkah kamu keluar aku lepasin infusnya" ancam marvel.
Kinar menghembuskan nafasnya dengan kasar dan berbalik menatap marvel, "meningan kamu makan sekarang, aku suapin" kinar mengambil makan yang sudah tersedia dan menyuapi marvel.
Marvel terpaksa membuka mulutnya karena takut dengan tatapan kinar yang terlihat menyeramkan, selesai dengan menyuapi marvel, kinar memberikan obat untuk marvel setelah itu duduk kembali.
"jadi masih mau nuduh aku, kalo kamu nggak percaya lebih baik aku sama sadam aja, dia juga baik dan nggak manja" ucap kinar menyindir marvel.
Marvel melotot mendengar perkataan kinar, "enak aja kamu nggak boleh sama dia, kamu cocoknya sama aku walaupun dia baik tapi dia nggak bisa dapatin kamu kaya aku"
"iya, kamu bisa dapatin aku karena kamu kan orangnya pemaksaan dan suka ngancam aku"
"sayang kok kamu ngomong gitu, kamu nggak mau sama aku? tapi walau pun kamu nggak mau sama aku, aku tetap memaksa" ucap marvel senyum mengejek ke arah kinar.
"terserah kamu" pasrah kinar.
"oh iya bunda kemana?"
"katanya pusing ngadapin anaknya yang maja, jadi aku suruh pulang aja"
"ya aku kaya gitu karena kamu"
"loh kok aku, emang aku nggapain?"
"aku manja cuman sama kamu doang"
***
Setelah perdebatan tadi, sekarang marvel sudah tidur dan itu paksaan dari kinar, kinar bernapas lega akhirnya dia bisa duduk dengan santai."kinar" pangil kiara yang baru datang.
Kinar yang sudah memejamkan matanya, membuka kembali,"eh bunda"
"kamu pulang aja, kamu pasti capek ngurusin marvel yang banyak maunya"
"tapi gimana sama marvel kalo bangun nanti"
"itu biar bunda yang urus, kamu tentang aja"
"ya udah kalo gitu, kinar pulang dulu bunda"
Kinar pulang saat marvel masih tertidur, kinar yakin di saat bangun nanti marvel pasti akan mencarinya, jika tidak mendapati kinar marvel pasti akan bertingkah.
Itulah marvel, terlalu bucin tapi kinar bahagia itu artinya marvel sangat mencintainya.
♥♥♥
Nextt..
Aku butuh kalian buat ramein cerita aku...
Vote+komen nya jangan lupa..
😚😚
KAMU SEDANG MEMBACA
KINAR (transmigrasi)
Fiksi RemajaDia Azzura amelia, di umur yang sudah 20th pun kedua orangtua nya jarang bahkan tidak memperhatikan nya, dan hanya peduli pada kakanya. "cuma ingin di peduliin, tapi kenapa cuma abang yang di pedulin" Itulah yang membuat dia terpurk dalam kesendir...