Bab-32

1.2K 92 15
                                    

Detik pun telah terlewat menjadi menit, dan hanya ada keheningan diantara Jungkook dan Taehyung. Membiarkan bayi babi yang malang itu akhirnya pergi hilang entah kemana.

Bahkan Taehyung tak menyadari jika sang babi itu sudah tak berada lagi di atas pangkuannya. Taehyung terlalu sibuk meresapi tiap detak jantungnya yang terhentak dengan sangat cepat.

Rasa gugup tiba-tiba menguasai diri Taehyung. Entah angin apa yang memasuki Taehyung hingga ia bisa sampai ke rumah Jungkook.

"Jungkook ak-

"Aku merindukanmu Taehyung..."

Semua aksara yang sudah disusun rapi oleh Taehyung hilang lenyap sudah seiring dengan suara desah yang nyata memantul di gendang telinga.

Taehyung tersenyum manis ketika Jungkook mulai menggerakkan bibirnya di atas bibirnya tanpa basa-basi. Mencecap tiap inci rasa manis dari bibirnya.

Taehyung sangat menyukai setiap kali bibirnya merasakan denyutan karena tekanan dari bibir Jungkook. Begitu candu dan Taehyung tak mau jika ini akan berakhir dengan cepat.

Jungkook mengusap pipi Taehyung dan memainkan jempolnya di sana. Merasakan betapa hangatnya pipi Taehyung yang tengah terbakar napsu.

Ciuman pun terlepas meski rasa tak rela masih mendominasi.

"Taehyung... Ada yang ingin aku katakan padamu." Ucap Jungkook sembari duduk di samping Taehyung.

Taehyung menoleh ke arah Jungkook. Menatap penuh minat pada seorang pria yang telah sukses membuatnya menangis dan tertawa dalam satu tempo rasa.

"Tapi tidak sekarang, karena ada hal penting yang harus aku urus." Lanjut Jungkook sambil mengelus punggung tangan Taehyung dan lalu mengecupinya berulang-ulang.

Jungkook sangat merindukan Taehyung teramat sangat.

"Jika ini tentang berapa tagihan yang harus ku bayar, aku mohon Jungkook... berikan aku keringanan..." Wajah Taehyung tampak memelas berharap sang tuan pemuas napsu mau memberi sedikit belas kasihannya.

Alis Jungkook saling bertaut. Bayaran lagi. Apakah di mata Taehyung, Jungkook hanyalah sekedar pria bayaran saja.

Jungkook membuang wajahnya, kemanapun asal tak menatap mata jernih berwarna hazle itu. Harusnya Jungkook tak menaruh banyak hadapan pada Taehyung.

"Jungkook... babi ku kabur." Taehyung hendak berdiri dan mencari kemana pergi babi nya. Hanya itu satu-satunya harapannya. Ia tak mau menggadaikan motornya lagi. Taehyung kapok harus bekerja banting tulang hanya karena ingin mengendarai penis Jungkook.

Namun lengan Taehyung disentak Jungkook dengan begitu sangat kasar hingga Taehyung pun kembali duduk di sebelah Jungkook dengan tatapannya yang memendar resah.

Jungkook menatapnya begitu sangat tajam sekali. Dan itu sukses untuk mengunci pergerakan Taehyung.

"Tidak bisakah kau hanya focus padaku saja!" Ucap Jungkook dengan intonasi yang sedikit menekan.

Tapi bukannya Taehyung semakin tertekan, senyum sinis tiba-tiba terulas dari Taehyung. Sembari mengibaskan rambutnya, Taehyung samar-samar tertawa jahat.

Haha... haha... hahaha....

"Kau menyuruhku hanya focus padamu, dan kau focus pada semua orang." Hati Taehyung seperti dicabik-cabik setiap kali teringat dengan Jungkook yang ternyata juga adalah pria sewaan Ibunya. Sakitnya tuh di sini, di dalam hati.

Belum sembuh luka hati Taehyung sudah harus merasakan luka fisik. Bekerja keras hingga tulang remuk redam. Dan setelahnya ia sudah dihadapkan dengan kenyataan yang baru.

DIRTY JOB [ KOOKV VERSION ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang