Bab-53

604 67 8
                                    

Lumutan dah😭😭😭

.
.

James terbangun dengan kepala yang terasa pening. Menatap dengan mata sipitnya ke sekeliling kamar. Kosong~tak ada aroma Jungkook yang tercium di hidungnya. Tubuhnya masih telanjang dengan berbalut selimut.

Kemana Jungkook? Ucap James dalam hati.

Kakinya turun dari ranjang, berjalan sedikit terhuyung karena pusing masih menggelayuti. Mencari di setiap sudut ruangan tapi James tak menemukan Jungkook. Memutuskan kembali ke kamar untuk mengambil ponselnya.

Belum juga sepenuhnya matanya terbuka lebar, James dikejutkan dengan banyak panggilan tak terjawab dari kekasihnya di Meksiko.

"Aah sialan! Bisa mati aku!" Ucap James sambil segera menyadarkan dirinya dengan berlari pergi mandi.

Di sebuah cafe dekat kantor Yoongi, Jungkook sedang menunggu kedatangan Yoongi. Beberapa waktu yang lalu Jungkook menghubungi Yoongi untuk bertemu. Jungkook masih nampak menikmati segelas coklat panas sambil menatap lalu lalang orang berjalan di bawah rintik hujan di bulan ke empat.

Musim semi~ adalah musim terindah. Musim di mana banyak bunga yang cantik bermekaran. Meski sisa dingin dari musim sebelumnya belum sepenuhnya hilang. Namun tetap saja april akan menjadi bulan yang paling cantik, meski di musim semi kali ini ada sejuta duka yang mengambang dipelupuk mata Jungkook. Kehilangan neneknya menjadi sebuah kesedihan tak berujung bagi Jungkook. Biasanya dulu neneknya akan membuatkannya teh susu sembari menikmati senja yang terlihat kemilauan.

"Aku merindukanmu nek..." Jungkook tersenyum getir saat mengingat neneknya.

"Kau sudah lama menunggu, Jungkook?" Yoongi kini sudah duduk di depan Jungkook. Dan kedatangan Yoongi sekaligus membangunkan Jungkook dari lamunan. Jungkook tersenyum tampan menyambut kakak kekasihnya.

"Tidak hyung..."

"Jadi bagaimana? Kau sudah mendapat apa yang kita rencanakan?" Yoongi menyalakan tembakaunya. Matanya menatap Jungkook dengan serius.

"Hmm... Di dalam sini semua tersimpan. Aku serahkan semua padamu hyung." Jungkook menyerahkan sebuah flasdisk pada Yoongi. Yoongi menatap flasdisk sesaat di tangannya kemudian kembali menatap Jungkook dengan matanya yang memicing.

"Kau─"

Jungkook tersenyum saat mendengar ucapan Yoongi yang terjeda dengan sebuah tanda tanya yang pastinya Jungkook tahu jawabannya.

"Tidak hyung... Aku hanya melakukan seolah kita sedang melakukan hubungan. Aku masih punya hati untuk tidak menyakiti adikmu lebih lagi."

"Baguslah kalau begitu. Aku tidak perlu memotong penismu jika begitu." Yoongi tersenyum kecil setelahnya. Jungkook hanya ikut tersenyum kemudian.

"Apa kau sudah menemukan cara agar bisa bertemu dengan pimpinan kartel itu hyung?" Tanya Jungkook serius.

"Ayahku akan memberi jalan." Jungkook terlihat mengernyitkan dahinya. Jelas Yoongi tahu kebingungan Jungkook.

"Kau berhubungan dengan cucu keturunan mafia, Jungkook." Ucap Yoongi santai sambil tersenyum.

"Kau.. Juga hyung?!"

"Selain bisnis legal dan peternakan babi, aku juga menjalankan bisnis kakek. Dunia bawah lebih banyak menghasilkan uang sebenarnya. Hanya keluarga dan orang terdekat yang tahu ini."

"Taehyung?!" Jungkook semakin ingin tahu.

"Dia lebih tertarik beternak kecoa jika kau tahu." Jungkook melebarkan matanya.

Mampuuss....

"Tapi perlu kau tahu, Taehyung itu sangat licik. Taehyung juga bukan tipical anak yang gampang menyerah. Jadi siap-siap saja kamu dijadikan bahan obsesinya." Lanjut ucap Yoongi yang mendapatkan sahutan tawa yang renyah dari Jungkook.

DIRTY JOB [ KOOKV VERSION ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang