Bab-18

1.7K 134 25
                                    

Tawa Taehyung meredup dan senyumannya pun seketika memudar. Suara mobil Ibunya dapat didengar Taehyung dengan sangat jelas. "Ibu sudah pulang." Ucap Taehyung dingin dan lalu turun dari meja pantry.

Jungkook tak menyahuti ucapan Taehyung. Ia hanya berdehem kemudian keluar dari dapur dan melihat wanita cantik dengan pakaiannya yang lebih sopan tampak tersenyum ke arahnya dan melambaikan tangannya. Memberikan tanda pada Jungkook jika Jungkook harus mengikutinya sekarang juga.

Taehyung mengintip dari pinggir pintu. Melihat bagaimana Ibunya melingkarkan tangannya di lengan Jungkook. Berjalan anggun sembari bergelayut manja pada seorang pria yang usai ber ninaninu dengan dirinya seharian.

"Mundur wirrrr, saingan loe... wanita karier yang cantik dan punya gaji selangit...."

Taehyung menepuk-nepuk bokongnya sendiri dan lalu masuk ke bawah meja. Kebiasaan Taehyung sejak kecil jika dirinya sedang merajuk pada Ayah dan Ibunya.

Tidak ada yang tahu apa yang dilakukan oleh Jungkook dan juga Irene di dalam kamar. Taehyung tak tahu, aku juga nggak mau tahu Wkwkwkkkk dan aku yakin kalian juga tidak akan sudi untuk membacanya jika sampai aku jabarkan.

Tapi jadi readers jangan suudzon dulu seperti Taehyung. Tidak ada yang terjadi di dalam kamar Irene, selain Jungkook yang ngos-ngosan dan Irene yang terus menjerit.

Hehhhhh

Tiba-tiba ada kecoak terbang yang nemplok tepat di pipi Jungkook. Jungkook yang phobia kecoak itu pun berlarian tidak karuan di dalam kamar Irene karena panik. Dan Irene yang melihat kelakuan Jungkook seperti orang yang kesurupan kuda lumping itu pun hanya bisa terus berteriak dan meminta Jungkook untuk berhenti.

"Stop Jungkook.... stop..." Teriak Irene pada Jungkook yang masih saja terus berlarian karena panik.

Taehyung tentu dapat mendengar dengan jelas di bawah kolong meja bagaimana Ibunya tengah berteriak minta Jungkook untuk berhenti. Sebegitu brutalnya kah Jungkook menggempur syahwat Ibunya? Membayangkannya saja Taehyung sudah tidak kuat, dan berakhir dengan menangis konyol di bawah meja sembari menghitung semut yang lalu lalang lewat.

"Aku lelah Irene... bisakah kau membantuku?" Jungkook berbicara lirih dan harusnya Taehyung tidak mendengarnya. Tapi salahkan saja kenapa dia harus mendekat ke kamar Ibunya dan menguping.

Alahasil apa yang didengar oleh Taehyung dan apa yang sedang terjadi di dalam kamar tentulah sangat berbeda.

Irene membatalkan menyewa jasa Jungkook, dan tidak akan meminta uangnya kembali. Irene tentu juga tak sampai hati bersaing dengan puteranya sendiri, meskipun itu halal. Ya-Jungkook itu halal bagi siapa saja yang punya uang.

"Kau bisa pulang Jungkook.... dan terimakasih...." Suara Irene terdengar serak. Ia tampak kelelahan. Ya-kelelahan karena harus menangkap Jungkook, menyuruhnya duduk dan menenangkannya agar tidak panik.

Dan kata-kata itulah juga yang terakhir didengar oleh Taehyung sebelum dirinya berlari ke kamar dan kembali menangis.

"Kecoak terbang itu adalah peliharaan Taehyung."

Jungkook ternganga dan tergejedot. Dia benar-benar tak habis pikir dengan makhluk Tuhan yang paling random satu itu.

Jungkook pun pulang, malam pun juga sudah tiba dan dia masih harus melayani beberapa pelanggannya yang sudah menunggunya di club milik Bogum.

Niat hati ingin berpamitan dengan Taehyung, tapi Taehyung mengunci pintu kamarnya dan menolak bertemu dengan Jungkook.

"Sampai berjumpa lagi Taehyung."

Selepas Jungkook pergi Taehyung terus saja menangisi nasibnya. Siang dan malam Taehyung terus memandangi foto penis Jungkook yang sudah Taehyung ambil dari berbagai sudut.

DIRTY JOB [ KOOKV VERSION ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang