Yozora bangun cukup pagi, gadis itu akan membantu yang lain untuk membuat makanan dari bahan yang ia beli sebelum pulang ke mumei gai.
Sannoh adalah rumah, tapi Mumei gai adalah tempat dimana dia bisa melakukan apa yang tidak ia lakukan ditempat lain.
Eri tidur di peluk nya, di atasnya. Yozora perlahan memindahkan gadis itu sebelum dia keluar dari sana. Dia bisa mandi lain kali, setidaknya nanti ketika dia pulang ke Sannoh.
Dia mengambil jaketnya yang berada di sisi dari dipan tersebut. Yozora keluar dari tempat itu, menuju ke markas Rude Boys.
"Yo" kata Yozora melihat Pi sedang berada di sana.
"Hi" kata Pi dengan senyuman, ada Yu juga di sana ternyata
Pria itu kembali hanya menatap tanpa kata. Yu memang seperti itu, dan Yozora tidak masalah.
"Apa Eri tidur dengan nyenyak?" Tanya Pi
"Ya, dia tidur seperti malaikat" kata Yozora tenang, gadis itu hanya melihat sekeliling, ada perubahan sedikit.
Dia tau, walaupun mereka tidak menyukai orang luar, karena mereka lebih takut akan bahaya yang akan terjadi, sama seperti terakhir kali, tapi dengan mereka menerima sedikit bantuan setidaknya mereka bisa mendapatkan hal yang layak.
Yozora selalu berpikir untuk mengubah Mumei Gai, tapi seperti nya dia tidak akan melakukannya. Tempat ini penuh dengan kenangannya bersama Smokey, dengan mengubah tempat ini, itu sama saja dia menghilangkan apa yang pernah ia lakukan di sini.
Yozora selalu lebih menyukai Mumei gai daripada kota lain di distrik SWORD. Walaupun tempat ini kumuh, tapi Yozora menyadari bahwa di tempat ini mereka saling melindungi dan menjaga, tidak peduli siapapun.
Sekarang, dia malah ingat dengan Shion. Dia sudah lama tidak bertemu dengan pria itu. Terakhir kali dia bertemu dengan nya adalah ketika dia menyerahkan uang kepada Pi, pada malam hari. Itupun karena dia tidak sengaja melihat mereka.
Sejujurnya, dia tau pria itu baik hanya saja dia agak salah untuk yang itu. Dia hampir membuat perkelahian antara Sannoh, White Rascals dan Rude Boys, belum lagi waktu itu ditambah dengan Noboru yang berubah jauh.
Matanya melihat ke segala arah, rasanya tetap aneh berada di sini tanpa Smokey. Rasanya tetap ada yang berbeda.
Di setiap sudut kota itu ada kenangan nya dengan Smokey yang bisa membuat nya semakin galau, tapi dia sudah berjanji kepada Eri untuk bermain bersama nya seharian, seorang Sawada tidak pernah mengingkari janjinya.
Yozora membantu Pi dan yang lainnya membagikan barang-barang yang dia belin kemarin, dia sangat suka bergaul dengan orang-orang di sini.
Yozora memiliki waktu yang baik dengan mereka, walaupun dia masih harus berusaha dengan baik untuk melupakan segala hal soal Smokey.
Move on dari cinta pertama itu selalu sulit.
Ketika gadis itu selesai, seseorang melompat ke punggung nya, itu Eri. Gadis itu benar-benar mencarinya seharian padahal Lala sudah bilang kalau dia sedang bersama Pi dan yang lainnya sedang berpatroli.
"Hm? Kenapa cantik?" Tanya Yozora
"Kakak kemana saja!" Kata Eri
Yozora menundukkan lagi, agar Eri bisa naik ke punggung nya, Eri mungkin sudah lebih besar tapi bagi Yozora dia tetap anak kecilnya.
"Kamu meninggalkan ku!" Kata Eri
Yozora hanya tersenyum, dia padahal tidak benar-benar meninggalkan Eri sendirian. Dia hanya tidak tega membangunkan gadis mungil itu.
"Maaf ya? Kamu benar-benar tertidur dengan nyenyak, aku tidak tega membangunkan mu" kata Yozora.
"Lain kali... Jangan tinggalkan aku" kata Eri
"Tidak akan pernah, gadis kecil" kata Yozora
Dia menggendong Eri di punggungnya sambil membawa nya jalan jalan. Kebiasaan lama, Lala hanya tersenyum melihat mereka.
Dia ingat ketika Yozora datang ke sini pertama kali dengan Yamato karena mencari Ciharu dan mencari siapa yang sedang membuat kekacauan antara sesama anggota SWORD. Kepedulian nya terhadap penyakit Smokey lebih dia utamakan daripada hal-hal lainnya. Kepeduliannya terhadap Smokey membuat anggota Rude Boys berpikir tentang hal lain, Yozora bahkan sempat membelikan Smokey inheler karena Smokey sering sesak nafas.
Bahkan Lala masih menyimpan inhaler tersebut dikantong jaketnya.
Lala sangat ingat ketika Ryu menebas Anikinya dari belakang, bukan hanya Hiroto yang maju tapi juga Yozora yang memukul dan menendang pria itu.
Hiroto saja terkejut, walau wajahnya tetap sangat datar pada saat itu. Lala melihat dengan jelas ketika Yozora mengamuk dan balas dendam. Itu hanya sebentar, tapi dia tau kekuatan Yozora melebihi mereka para pendiri SWORD.
Bahkan kemungkinan gadis itu untuk membunuh Kuryu sendirian sangatlah tinggi, dia bukan hanya bermain dengan otot tetapi juga otak.
Lala mau tidak mau selalu bertanya-tanya tentang masa lalu Yozora, karena dia dapat melihat dengan jelas perbedaan Yozora ketika dia sedang di Mumei gai, dan ketika dia sedang berada dilapangan dengan anggota SWORD, seolah-olah itu bukan dia.
Seolah-olah Yozora yang selama ini mereka kenal hanyalah wajah depan dan bukan sifat asli Yozora. Tapi bagaimana pun, Lala mengerti jika Yozora seperti itu. Ada banyak masa lalu yang tidak bisa diceritakan, ada banyak rahasia yang sudah terjalin dan terjadi.
Yozora adalah Yozora, tergantung pada gadis itu untuk memberi tau atau tidak. Pemaksaan tidak akan ada gunanya, itu hanya akan membuka luka lama yang menyakitkan, menurut Lala.
Senyuman Yozora sudah dapat membuktikan bahwa gadis itu tulus untuk mencintai semua orang yang ada di sini (dia bahkan akan melakukan apa saja untuk mereka, bahkan jika dia harus menjatuhkan darah orang lain pada dirinya).
Yozora peduli pada setiap orang, baik kawan ataupun lawan hanya saja terkadang tergantung pada orang yang dia tolong mau menerimanya atau tidak, atau mau memanfaatkan sikap Yozora yang baik itu untuk kepentingan mereka sendiri.
Lala yakin Yozora tidak akan sebodoh itu, gadis itu memiliki otak yang encer. Tidak mudah di tipu.
Dia pemain yang halus.
Semua orang SWORD kemungkinan tau akan hal itu.
Tapi yang terpenting sekarang adalah Yozora terus tersenyum untuk semua orang, senyuman yang menghangatkan semua nya walaupun dia sendiri sakit dengan semua kenangan yang pernah dia jalani di sini.
Apapun yang terjadi, Lala akan selalu ada di sana, menjadi teman untuk Yozora ketika dia berada di masa terpuruk nya. Mereka tidak ingin senyuman Yozora berakhir lagi, mereka tidak ingin gadis itu terpuruk lagi.
Yozora mungkin orang luar, tapi dia tetaplah bagian dari mereka bagaimanapun kondisi nya.
"Yozora, aku akan selalu berada untuk mu, berusaha untuk menghibur mu sama seperti yang Aniki lakukan pada mu" batin Lala ketiak melihat Yozora bermain dengan Eri dan anak-anak lainnya.
༶•┈┈⛧┈♛ 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑒? ♛┈⛧┈┈•༶
Hi, Sodalemonmelonsoda here!!
Gimana part kali ini? Do you all like it?Lala adalah saudara perempuan terbaik selain Naomi yang bisa ditemukan sama Yozora. Rasa sayang Lala itu terbangun karena Yozora itu beneran memperhatikan dia sama yang lain.
Yozora itu udah kaya anak Mumei Gai secara gak resmi. Dulu dia sering nginep di sana, sambil jagain Smokey juga.
Dan walaupun Yozora kalau udah masuk lapangan alias kalau udah war itu beda tapi Yozora bakalan tetep sama buat yang lainnya, bahkan dia bisa dibilang gak bakal pernah lukain mereka apapun yang terjadi.
I hope you like this chapter!
See you next chapter!
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐄𝐒
FanficAntares (n) a red supergiant star in the constellation scorpio in the milky way galaxy and the 16th brightest star in the night sky. Antares adalah bintang favoritnya, bersama kedua kakaknya. Antares adalah apa yang dia harapkan. Tapi Antares juga...