𝟻𝟶: 𝚠𝚎 𝚜𝚝𝚊𝚛𝚝 𝚝𝚑𝚎 𝚠𝚊𝚛

58 6 51
                                    

Pada malam yang sama, Ryoki menyelesaikan shiftnya dan segera pulang dengan motornya. Dia harus memberi tau yang lainnya soal Yozora, secepat mungkin.

Ini bukan masalah sepele, mereka sudah mulai berani melukai Yozora, mereka sudah berani untuk mengambil keputusan yang besar dengan melukai Yozora.

Dia memasuki area parkir. Dia mematikan mesin motornya dan membuka helm, menaiki tangga dari area basement untuk naik ke atas ke tempat biasa mereka berkumpul.

"Ryoki? Tumben sudah pulang" kata Asahi

Pria itu sedang membuat kopi di dapur, menyadari kehadiran pria yang lebih tua.

"Yozora datang ke rumah sakit, tertusuk di bahu, diserang"

Begitu dia selesai berbicara, anak-anak lainnya seger berdiri. Membuat Ryoki mengacukan tangannya untuk mereka.

"Duduk. Kita perlu membicarakan bukan langsung eksekusi" kata Ryoki

Stinger menghela nafas kasar, Amane yang ada di sebelahnya melakukan hal yang sama.

"Kemungkinan mereka berasal dari kelompok yang sama dengan yang orang yang menghajar ku pada beberapa hari sebelum nya, dan Yanma pada dua hari yang lalu" kata Ryoki

"Seberapa parah dia?" tanya Yami

"Tusukkan pada bahu nya tidak berbahaya, tidak sampai ke tulang, seolah hanya sebuah peringatan sederhana" kata Ryoki

Asahi kembali dengan dua kopi, memberikan satu kepada Ryoki yang menerima dengan senang hati.

"Mereka seperti nya mulai bermain terang terangan, kita harus bersiap untuk kemungkinan bahwa kita akan berperang" kata Yami

"Kita selalu siap sebenarnya" kata Stinger

Yanma masih duduk, dia memperhatikan semua titik nya. Para petinggi the flames mulai keluar, artinya mereka dengan sengaja mengibarkan bendera perang kepada mereka.

Yang mereka incar adalah Yozora, dengan semua hubungan darah yang dimiliki gadis itu, semua dosa dari mereka jatuh kepadanya yang tidak tau apa-apa.

Yami benar-benar menyesal bahwa Yozora harus lahir di keluarga nya, dimana mereka semua bahkan tidak bisa dikatakan waras untuk banyak hal.

Dan Yozora menanggung apa yang mereka buat, padahal dia tidak pernah tau apa-apa.

Yami menghela nafas dengan keras, gadis itu benar-benar lelah dengan semua ini. Mungkin setelah selesai dengan The flames, mereka akan hiatus, mereka butuh liburan kawan.

"Yggdrasil? Dimana mereka?" tanya Yami tiba-tiba

"Yuka sibuk dengan urusan perusahaan, Takahiro aku rasa masih menyebarkan obat di Mumei Gai, Misaora ada urusan di luar negeri. Azari.. Ini adalah masalahnya, dia tidak ada kabar sampai sekarang" kata Asahi

Ya, dia sedang mencari keberadaan Azari karena pria itu sudah lama tidak datang ke kantor dan sudah lama tidak datang ke sini juga.

"WHY DID YOU SAY THIS NOW!" kata Yami

"Because you never ask? Aku juga sedang melacak nya, jadi jangan emosi pada ku" kata Asahi

Pria itu kembali ke laptop nya, Ryoki hanya bisa menghela nafas. Dia khawatir dengan kondisi Azari sekarang, pria itu bisa saja terluka. Azari pandai berkelahi tapi dia tidak cukup kuat menurut Ryoki.

"Aku akan mencari nya" kata Yami

"Jangan. Aku yang akan melakukannya" kata Ryoki

"Siapkan surat pensiun ku." kata Ryoki lagi

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐄𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang