𝟺𝟿: 𝚜𝚑𝚎 𝚋𝚕𝚎𝚎𝚍𝚒𝚗𝚐

59 4 34
                                    

Darah mengotori mobil Ryu, tapi pria itu tidak peduli. Yozora masih terkekeh padahal Ryu yakin rasa nya sangat sakit. Tapi Yozora selalu menutupi semua rasa sakit untuk orang lain.

Luka baru, luka tusukan dengan pisau yang masih bersarang di sana membuat Ryu bergidik ngeri.

Yozora masih bisa tertawa, sambil menekan luka yang ia miliki. Bahkan untuk orang yang selalu melakukan pembunuh, melihat Yozora sudah membuat Ryu mual.

Luka itu cukup dalam karena pisau masih ada si sana, pisau nya cukup ramping, namun amat sangat panjang karena Yozora dapat menyakini bahwa ini menembus tulang.

"Sepertinya aku harus operasi lagi" kata Yozora

Gadis itu masih bisa bercanda dan tertawa, tidak panik sama sekali.

"Tolong, diam Yozora. Diam saja, jangan terlalu banyak bergerak" kata Ryu kepada sepupunya itu.

"Iya iya" kata Yozora

Keheningan, Ryu membawa Yozora ke rumah sakit, sekali lagi. Ryoki yang sedang berjaga, menatap Yozora dengan terkejut. Dia tidak tau kenapa bisa ada pisau menancap di bahu, tapi dia tau ini pasti ada hubungannya dengan kejadian kejadian mereka belakang ini.

"Kamu tunggu di luar" kata Ryoki membawa Yozora masuk ke ruangan.

Ryu benar-benar masih dalam kondisi panik, tapi dia pergi ke kamar mandi untuk mencuci tangannya yang masih memiliki darah Yozora karena dia membantu untuk menahan luka Yozora.

Dia sekarang pusing sendiri, dia tau pria yang menusuk Yozora adalah salah satu dari anggota the flames. Tapi nama adalah hal yang sulit ia dapat.

'Yozora, stay safe okay for me'

•┈┈┈••✦ ♡ ✦••┈┈┈•

"Kamu bodoh? Apa yang kamu lakukan sampai seperti ini?" kata Ryoki

Pria itu menarik pisau itu perlahan-lahan, memastikan bahwa pisau itu tidak menambah pembuluh darah yang terluka. Yozora hanya bisa meringis karena ini. Rasa sakitnya masih bisa dia tahan tapi pisau nya benar-benar menyulitkan dirinya.

"Ugh" kata Yozora

"Diam" kata Ryoki

Pisau tercabut. Yozora bernafas lega, Ryoki menekan luka yang ditimbulkan, menunggu sampai darah berhenti agara dia bisa menjahit luka nya.

Masih ada tatapan datar dari Ryoki untuk Yozora. Gadis di depan nya selalu sering bertaruh nyawa sampai Ryoki lupa seberapa sering gadis ini masuk rumah sakit.

"Kamu mau bagaimana lagi, Yozora? Kamu bertaruh nyawa untuk hal yang tidak waras" kata Ryoki

"Aku di serang, lebih baik melawan daripada mati" kata Yozora

"Di serang?" kata Ryoki

"Iya" kata Yozora

Yozora kembali diam ketik Ryoki menjahit luka nya, menurut Ryoki luka nya tidak sampai ke tulang sehingga cukup dengan dijahit dan tidak perlu operasi.

"Selesai. Jangan terlalu banyak bergerak dulu, dan jangan terkena air" kata Ryoki

"Dan soal diserang, kemarin Yanma juga di serang, katanya sih pria Amerika" kata Ryoki

"Ha? Siapa lagi?" kata Yozora

"Me, Amane hampir, Yami udah stress, Yoko-san masih dikejar kejar Kamizono. Stinger semoga aja gak kena" kata Ryoki

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐄𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang