𝐒𝐩𝐞𝐜𝐢𝐚𝐥 𝐂𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫: ғʀᴏᴍ ғʀɪᴇɴᴅ ᴛᴏ ᴇɴᴇᴍʏ

40 3 30
                                    

Yozora baru berusia 6 tahun ketika dia pertama kali dengan Houtaro, Andrea dan Amagai.

Yozora bukan anak yang suka bergaul, karena dia tau bergaul sama aja akan menimbulkan masalah dengan sang ayah sehingga Yozora harus berhati-hati dalam berteman.

Tapi ketiga anak itu adalah rekan bisnis ayahnya jadi mau tidak mau mereka akan sering bertemu.

Membanggakan anak dan membuat kekacauan, itu menurut Yozora setiap kali ayahnya membawanya ke pertemuan dengan topeng malaikat pencinta anak.

Yozora benci berbohong tapi mau bagaimana lagi? Daripada dia semakin kena omelan sang ayah dan tindakan kekerasan, lebih baik dia diam saja.

Pertemuan pertama mereka itu, aneh.

Gadis itu sedang bermain, seperti biasanya ketika ayahnya sedang rapat. Ada ruangan yang khusus untuk tempat bermain.

Kedua kakak Yozora sedang sekolah sehingga tidak bisa menemaninya.

"Ehm.. Hi" kata Andrea.

Gadis yang lebih muda, yang kemungkinan adalah kelahiran Amerika itu melihat ke arah Yozora sambil menyapa.

Yozora tidak membalas dengan tatapan, dia hanya fokus pada boneka nya.

"Kamu bisa duduk jika kamu mau. Kamu bisa bermain juga" kata Yozora dengan datar.

"Andrea"

Yozora melihat ke arah Andrea, menatap gadis itu lalu memiringkan kepala nya.

"Yozora" balas nya

Butuh beberapa menit sebelum dua orang anak laki-laki datang ke sana, dengan mobil-mobilan di tangan mereka.

"Andrea" kata salah satu pria, Houtaro kecil

"Bagaimana kalian bisa di sini juga?" tanya Andrea

Yozora kecil mengabaikan mereka, dia bermain dengan boneka nya dan hampir tidak mendengarkan mereka berbicara. Yozora tidak menyukai banyak orang, walaupun dia hanya akan tetap bersikap seolah-olah dia baik terhadap orang itu.

"Urusan bisnis ayah" kata Amagai

Pria berambut pirang itu sangat penasaran dengan Yozora yang bahkan tidak peduli mereka ada di sini.

Amagai berjalan mendekatinya dengan rasa penasarannya itu. Yozora bukan tipe anak yang tidak peka dengan sekitarnya, jadi ketika dia mendengar suara langkah kaki Amagai, gadis itu segera menoleh.

"Kamu mau apa?" tanya Yozora pada anak laki-laki itu.

Amagai agak terkejut hingga terjatuh, Yozora dengan cepat melempar bantal agar tidak mengenai kepala Amagai.

"Kouhei" kata Houtaro

"Dia akan baik-baik saja selama kepalanya tidak terkena lantai" kata Yozora tanpa menoleh.

Houtaro agak bingung, karena sejujurnya Yozora cukup agak berbeda. Biasanya anak-anak seusia mereka akan lebih senang bermain bersama dibandingkan sendiri tapi sepertinya Yozora lebih suka sendirian. Itu tampak aneh bagi mereka.

"Arigatou" kata Kouhei.

Yozora hanya menangguk dan kembali ke boneka nya. Tangannya masih memegangi, anak kecil itu akhir tiduran karena dia agak kecapean.

Dia tidak tidur semalaman karena dia terus mendengar suara ayah memukul dan melempar barang. Dia benci hal-hal seperti itu.

"Nama ku Houtaro"

"Yozora"

"Yozora like Yozora Kusugami?" kata Kouhei

"it was Yozora Sawada, not Kusugami. Appreciate that." kata Yozora dengan datar

𝐀𝐍𝐓𝐀𝐑𝐄𝐒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang