Terimakasih sudah mengklik part ini.
Wajib follow akunku sebelum baca.
Tandai typo ✅
_________
"Semua permulaan yang mungkin tidak sesuai dengan keinginan, akan berjalan dengan semestinya dan memberikan perubahan untuk bisa menjadi lebih baik."
__________
Liona berjalan memasuki kelasnya dengan santai sambil tersenyum sendiri. Ia meletakkan tasnya di kursi dan duduk. Naya yang memperhatikannya pun menatapnya aneh.
"Liona, kamu kenapa?" tanya Naya.
Liona melirik Naya sekilas. "Nggak. Gapapa," jawabnya sambil berusaha untuk bersikap normal kembali.
Naya hanya memanyunkan bibirnya mengerti.
"Tugas kamu udah selesai?" tanya Naya.
"Fisika, kan? Udah, kok."
Naya mengangguk. "Nay, gue ke toilet dulu ya," ujar Liona. Naya hanya mengangguk mengiyakan.
Liona pun berjalan keluar kelas dan menuju toilet perempuan. Ia masuk dan menyelesaikan kegiatannya di dalam situ. Setelah selesai, ia keluar dan mendekati wastafel, menatap wajahnya sebentar di cermin.
"Hai, kamu Liona, ya?"
Suara seseorang di belakangnya langsung membuat Liona menoleh. Ia mendapati seorang siswi yang sudah berdiri di sebelahnya. Liona menatapnya sebentar. Sepertinya ia pernah melihat cewek ini sebelumnya. Tapi ia lupa, dimana.
"Iya, lo ... kenal gue?" balas Liona.
Cewek itu tersenyum. "Gak terlalu. Gue cuman tau nama lo aja. Hm, gue boleh tanya?"
Liona terdiam sebentar. "Nanya apa?"
"Lo ... kenal cowok yang namanya Rivan, kan?"
Pertanyaan siswi itu membuat Liona sedikit tertegun. Apa ia menanyakan Rivan yang suaminya? Kalau iya, kenapa ia menanyakannya? Apa ia mengenalnya?
Ah. Liona baru mengingatnya. Kalau tidak salah, cewek di depannya ini adalah cewek yang pernah ia lihat bersama dengan Rivan. Lalu apa hubungannya?
"Kok diem? Lo kenal, kan?"
Liona sedikit salah tingkah. "Gue gak tau Rivan yang mana yang lo maksud. Kalo boleh tau, lo siapa ya?"
Cewek itu sedikit tersenyum sinis. "Oh, hampir lupa. Kenalin, nama gue Herin. Dan gue, pacarnya Rivan. Rivan yang gue maksud adalah cowok yang termasuk salah satu cowok populer di sekolah ini. Lo jujur aja deh, pasti lo kenal dia, kan?"
Liona terdiam. "Iya, gue kenal kenapa emangnya?" Ada perasaan sedikit tidak suka ketika ia mendengar pengakuan Herin yang mengatakan kalau ia adalah pacar Rivan, suaminya.
"Kalo gue boleh tau, lo ada hubungan apa sama Rivan pacar gue?"
Liona menoleh sedetik ke arah lain. "Gue gak lumayan kenal sama Rivan," jawabnya sambil melipat kedua tangan di depan perut menatap Herin datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVANDO
Teen Fiction"Takdir itu lucu. Dan dijodohkan sama lo itu adalah bagian dari takdir gue yang sama sekali tidak gue anggap lucu." Rivandoxa Zanendra dengan segala kenakalannya. Menjadi cowok populer membuatnya terlihat nyaris sempurna di kalangan para gadis di se...